BAB 7
"Fraya.."
Deryn hampir saja terjungkal begitu melihat kepala Mia yang nongol tiba-tiba. Dia menggeram dan menutup bukunya sementara sepupunya itu malah cekikikan.
"Hey, Anak Rajin, cepat turun. Kita semua kelaparan menunggumu.."
"Lain kali kalau kau tidak mengetuk pintu, akan kubunuh kau.." geramnya.
Mia pura-pura merinding, "Hii.. menjadi mata-mata membuat selera humormu menyeramkan. Cepat turun!" Wanita itu geleng-geleng kepala, "Astaga.. di saat gadis lain berkencan, kau sedang belajar. Menjadi orang Indonesia rupanya tidak terlalu buruk, Fraya, kau sangat bermoral.."
"Terima kasih. Aku tidak mau menjadi gadis yang selalu terjebak di bar dan pesta-pesta.. yang benar saja. Apa mereka tidak punya kerjaan lain?"
Wanita itu mengerling, "Ayo ke bawah. Atau aku akan mengisi piringmu dengan brokoli.." matanya tidak sengaja melirik sebuah patung angsa kecil dan dia malah masuk ke dalam dan mengambilnya, "aaww.. ini imut sekali! Dari mana kau mendapatkanya, Fraya?"
Deryn mendesah, "Letakkan lagi, Mia. Itu barang pecah belah.."Mia meletakkannya sambil tertawa, "Haha.. Tidak peduli kau sudah setinggi jerapah, ternyata kau masih tetap angsa kecil.."
"Terima kasih sudah mengingatkan kalau aku ini jerapah.." ucapnya sarkastis, "Bukannya kita mau makan malam?"
"Astaga. Oke, oke.."
Mereka berdua turun ke bawah dan ternyata semuanya sudah menunggu. Mia mulai duduk di kursinya, "Anak bibi rajin sekali.." gerutunya "dia sedang serius belajar.."
Nyonya Carvaletti tertawa pelan, "Fraya sedang menghadapi ujian kenaikan kelas minggu ini. Dia memang sedang rajin-rajinya. Mom suka itu, Sayang.." dia berkedip pada Deryn.
"Oh ya, bisakah kita mulai makan?" tanya Jeff penuh harap. Dan semuanya tertawa.
Makan malam itu berlangsung ramai seperti biasanya. Keluarga Deryn memang punya kebiasaan kalau makan malam adalah ajang berkumpul keluarga setiap harinya. Semua orang harus ada. Semuanya berjalan dengan normal sampai kemudian Jeff nyeletuk sambil menyeringai.
"Hey, Fraya, pacarku bilang dia bertemu denganmu di pesta ulang tahun keponakannya.."
Deryn mendadak melotot. Emak! Gawaat! Dia melupakan kemungkinan bahwa Larissa akan curhat pada Jeff! Dia menelan ludah, "Yah, aku bertemu dengannya. Keponakannya kan temanku.."
Semua orang kini menatapnya ingin tahu dan seringaian Jeff makin kurang ajar, "Yang mana? Cowok atau cewek?"
Deryn memelototinya, "Dua-duanya!"
"Haha.."
"Jeff.." geramnya.
"Ekhm, ada apa ini? Apa yang terjadi, Jeff?"
"Tidak ada apa-apa, Dad.." potong Deryn langsung tapi ayahnya itu malah tersenyum jail.
"Wajah merahmu itu terlalu jelas, Sweety. Jadi ada apa sebenarnya?"
Deryn mengerang dan Jeff mulai merajalela. Dia tertawa penuh kemenangan, "Pacarku bilang kalau dia melihatmu bersama cowok keponakannya sepanjang pesta!"
Semua orang kompak ternganga. Dan Deryn langsung mengelak, "Itu tidak benar, Dad. Jangan dengarkan Jeff."
"Berbohonglah sesukamu.." Jeff nyangir kurang ajar, "Dia yang mengantarmu pulang, iya kan? Aku melihatnya di belokan!"
Kali ini Deryn benar-benar mati kutu. Sialan Jeff dan pacarnya! Ayahnya berhasil tertawa lebar melihat tingkahnya itu. Hh.. dia kadang menyesal karena punya keluarga yang terlalu perhatian. Kalau sedang membully seperti ini mereka bisa menjadi sangat rempong dan tidak terkendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chemistry #2 The Little Swan (Deryn's Story)
Teen FictionVERSI REVISI COMPLETED Tidak ada yang lebih sulit daripada harus menjadi beberapa kepribadian yang berbeda di setiap tempatnya. Deryn adalah seorang Pelajar cantik, atlet basket, pengurus butik, dan... agen rahasia. Menjadi agen membuatnya harus be...