Chapter 10

96 6 1
                                    

Di rasa sudah cukup untuk menikmati suasana pagi hari, akhirnya mereka bertiga memulai aktivitas masing-masing.

Hari ini adalah hari yang paling di tunggu-tunggu oleh mereka berdua, yap benar, nanon dan chimon akan syuting trailer series yang akan mereka berdua mainkan.

Setelah melewati hari yang berat akhirnya mereka berdua bisa lebih fokus untuk menyiapkan hari ini dan esok yang akan lebih berat dari sebelumnya, hehehe.

Adegan pertama yang akan mereka  lakukan cukup mudah.

Di aula sekolah mereka melakukan adegan utama, pertengkaran yang melibatkan lumayan banyak orang.

“1,2,3 action”

Mereka berdua melakukan setiap adegan dengan sangat profesional. Memang tidak perlu di ragukan lagi kemampuan acting mereka ini.

Setelah melakukan beberapa take, akhirnya mereka di beri waktu untuk istirahat, para kru sibuk dengan alat-alat syuting dan mempersiapkan adegan selanjutnya.

Chimon pergi menjauh dari lokasi syutingnya dan memilih untuk duduk di pojok kantin, tempat nya sangat jauh dari pandangan orang-orang, bahkan pojok kantin itu sering di jadikan untuk tempat berpacaran.

Chimon tampak mengatur nafasnya yang tersengal-sengal. Tidak ingin merepotkan nanon, chimon berusaha sebisa mungkin agar nafasnya kembali seperti semula. Namun usaha nya tidak membuahkan hasil, bahkan saat ini sesak yang ada di dada nya semakin parah di tambah dengan kepalanya yang sangat pusing.
:
:
:
:
:
Nanon kembali ke lokasi syuting dengan membawa 1 cup kopi dan 1 cup susu hangat, nanon tersenyum saat melewati para kru yang sedang mempersiapkan alat-alat, sebagai tanda sapaan.

Nanon mencari chimon di sekitar lokasi itu namun ia sama sekali tidak menemukan keberadaan chimon.

“Phi, chimon di mana?” tanya nanon kepada salah satu staf di situ.

“Nggak tau non, tadi terakhir aku liat chimon berdiri di situ” ucap staf sambil menunjuk pilar di sebelah aula sekolah.

“Oh oke phi”

Saat ini nanon di selimuti dengan perasan panik dan khawatir, pasal nya chimon tidak ada di situ, ia mencari chimon mulai dari ujung toilet hingga ujung kantin, tapi untungnya nanon menemukan chimon yang berada di pojok kantin, tapi....

“CHIMON” teriak nanon sambil berlari ke arah nya, saat ini tubuh chimon sudah terjatuh di lantai dengan keadaan wajah yang sangat pucat, tangan yang berkeringat hingga nafas yang masi tersengal-sengal.

Tanpa babibu nanon langsung menggendong tubuh chimon ala bridal style dan berlari keluar dari kantin itu, jika ingin menuju ke parkiran maka ia harus melewati lokasi syuting terlebih dahulu.

“NANON” teriak phi patha, tapi tidak ada jawaban darinya, ia masi terus berlari sambil menggendong tubuh chimon.

Tanpa berpikir panjang juga phi patha selaku director mereka pun ikut berlari untuk mengikuti kemana nanon membawa chimon pergi.

Saat sesampainya di parkiran, nanon langsung memasukkan chimon ke dalam mobilnya dan kemudian pergi dari tempat itu.
:
:
:
:
:
Sesampainya di rumah sakit, nanon langsung menggendong chimon dan membawanya keluar dari mobil, kedatangan nanon dalam posisi sedang menggendong seseorang yang tidak berdaya langsung membuat para perawat di sana cepat tanggap.

“BRANKAR” teriak salah satu perawat. Tanpa menunggu waktu yang lama brankar itu datang dan di dorong dengan beberapa orang.

Nanon meletakkan chimon di atas emergency bed itu dan mereka semua berlari menuju ke IGD.

“Mohon tunggu di luar, pasien akan saya tangani” ucap perawat itu dan kemudian ia pergi meninggalkan nanon di luar.

Pintu IGD tertutup dan di situlah air mata nanon mulai keluar.
:
:
:
:
:
Dengan wajah khawatir nya, phi pat berlari menghampiri nanon yang sedang jongkok di depan pintu IGD.

Kembali bertemu tapi tidak untuk bersatu (perthchimon) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang