Caramela • Part 24

118 35 2
                                    

halooo! selamat datang di cerita CARAMELA versi terbaru!

⚠️ WARNING ⚠️
PLAGIAT DILARANG MAMPIR

happy reading!
•••


"HAH!? SERIUS!?" suara Laura terdengar terkejut dari ujung telepon.

"Ssst! Pelan-pelan, Lau. Gue takut ada yang denger," bisik Caramela panik, matanya melirik ke pintu kamar yang sudah terkunci.

Laura menurunkan suaranya. "Maaf. Tapi ini gila, Mel. Lo yakin itu ada hubungannya?"

Caramela menghela napas panjang. "Gue gak tau, tapi perasaan gue bilang begitu. Waktu itu gue nemuin surat lusuh itu laci meja. Dan sekarang... kejadian ini. Gue harus cari tau siapa pelakunya, sebelum makin parah,"

"Lo curiga ke siapa?" tanya Laura hati-hati.

Caramela terdiam sejenak, pikirannya berputar cepat. "Gue... gak tau, Lau. Soalnya, yang tau soal ini cuma lo."

Keheningan langsung menyelimuti telepon mereka. Laura yang tadinya terengah-engah karena terkejut, kini diam. Beberapa detik kemudian, suara Laura terdengar lebih serius.

"Tunggu, maksudnya apa? Lo curiga ke gue, Mel?" tanyanya dengan nada tajam.

Caramela langsung merespons cepat. "Bukan gitu maksud gue, Lau. Gue cuma bingung. Karena gue gak cerita ke siapa-siapa selain lo. Berarti kalau ada orang lain yang tau, itu aneh, kan?"

"Tapi bukan berarti gue, Mel!" suara Laura terdengar sedikit tersinggung. "Kita udah sahabatan dari kecil! Gue gak mungkin ngelakuin hal kayak gitu ke lo,"

"Gue tau, gue tau..." Caramela memijat pelipisnya, frustrasi dengan pikirannya sendiri. "Gue juga gak nuduh lo yang ngelakuin ini kok. Gue cuma kaget aja, gimana bisa ada orang lain yang tau?"

Laura terdiam lagi. Suara napasnya terdengar di telepon, tanda kalau dia juga mulai berpikir keras. "Mel, lo yakin gak ada yang pernah liat atau denger kita ngobrol soal ini? Bisa jadi ada orang lain yang secara gak sengaja tau."

Caramela menggigit bibirnya. "Gue selalu hati-hati, Lau. Gue gak pernah ngomongin ini secara blak-blakan."

"Kalau gitu, ada kemungkinan seseorang bener-bener lagi ngawasin lo, Mel."

Jantung Caramela berdegup lebih cepat mendengar kata-kata Laura. Dia meneguk ludah, tiba-tiba merasakan hawa dingin merayapi tengkuknya.

"Tapi... siapa dia? Dan buat apa dia giniin gue, Lau?" bisiknya.

"Gue juga gak tau pasti. Tapi kalau bukan gue, dan lo gak cerita ke siapa-siapa... gimana caranya orang lain tau? Kecuali... ada yang nguping atau lebih parahnya lagi, ngawasin lo tanpa lo sadar."

"Jadi, apa yang harus gue lakuin sekarang?" tanya Caramela akhirnya.

"Lo harus lebih waspada. Jangan sampe ada yang curiga kalau kita lagi nyari tau sesuatu. Dan..." Laura menarik napas dalam. "Jangan terlalu banyak ngomongin ini di rumah atau di sekolah. Karena kita gak tau siapa yang bisa dipercaya."

Deg!

Kata-kata itu membuat Caramela semakin gelisah.

"Lo nyuruh gue diam aja? Gue gak bisa, Lau. Gue harus tau siapa pelakunya!"

"Gue ngerti perasaan lo, Mel. Tapi kalau lo gegabah, bisa jadi lo malah makin parah," tegas Laura. "Kita pikirin cara terbaik buat cari tau, tanpa bikin orang lain sadar kalau kita lagi nyelidikin masalah ini."

•••
don't forget to vote n comment ‼️

Caramela (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang