halooo! selamat datang di cerita CARAMELA versi terbaru!
⚠️ WARNING ⚠️
PLAGIAT DILARANG MAMPIRhappy reading!
•••Pagi-pagi sekali, Caramela tiba di sekolah. Matahari baru saja mulai menyinari halaman sekolah yang sepi. Langkahnya terasa ringan di atas ubin, tapi hatinya berat. Dia sengaja datang lebih awal dari biasanya, berharap bisa menemukan petunjuk sebelum sekolah mulai ramai.
Di sekolah, suasana masih sunyi. Hanya ada beberapa siswa dari kelas lain yang sudah datang lebih dulu, mungkin karena mereka ada piket atau sekadar ingin belajar lebih awal. Tapi di kelasnya sendiri? Kosong. Hanya ada dirinya.
Caramela berdiri di ambang pintu kelas, mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Matanya menelisik setiap sudut, mencari sesuatu yang mencurigakan. Tapi tidak ada. Semua terlihat biasa saja.
Dia menghela napas panjang dan berjalan menuju tempat duduknya. Kepalanya masih dipenuhi berbagai pikiran. Semua ini begitu melelahkan. Hidupnya yang dulu tenang kini berubah menjadi penuh teka-teki yang tidak bisa ia pahami.
Saat duduk, tangannya refleks membuka laci meja - dan detik itu juga, tubuhnya menegang.
Ada surat lusuh lagi.
Matanya membulat, jantungnya berdetak lebih cepat. Bagaimana bisa? Sejak tadi dia memastikan tidak ada orang lain yang mencurigakan. Dia bahkan datang lebih pagi dari siapa pun. Jadi, kapan surat ini diletakkan?
Tangannya gemetar saat meraih kertas itu. Perlahan, ia membuka lipatannya dan mulai membaca.
"Lo lagi nyari tau siapa gue ya? Sayangnya, gak akan segampang itu, Caramela."
Sial! Orang itu tahu!
Caramela menggenggam surat lusuh itu erat, matanya masih terpaku pada kalimat yang tertulis di sana. Jantungnya berdegup kencang, keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya.
Bagaimana bisa? Dia datang lebih awal dari siapa pun, tapi surat itu sudah ada di lacinya. Itu berarti... orang itu bisa saja sudah ada di sekolah sebelum dia tiba. Atau lebih buruk lagi - orang itu ada di dekatnya tanpa ia sadari.
Ia melirik ke luar jendela kelas, mengamati beberapa siswa yang baru datang.
Mereka tampak biasa saja, bercanda dan berbincang tanpa beban. Tidak ada yang terlihat mencurigakan.
Tapi siapa yang tahu? Bisa saja salah satu dari mereka adalah pelakunya.
Perlahan, Caramela menarik napas panjang, mencoba menenangkan pikirannya. Ia tidak boleh panik. Tidak boleh terlihat mencurigakan.
Jika orang itu benar-benar mengawasinya, maka menunjukkan rasa takut hanya akan memberinya kemenangan.
Tapi kemudian, sebuah pikiran lain muncul di kepalanya. Jika pelaku tahu bahwa dia sedang menyelidiki ini... berarti dia pasti mengawasi setiap gerak-geriknya.
Lalu, bagaimana jika ada sesuatu di dalam laci lagi?
Dengan tangan gemetar, Caramela kembali membuka lacinya, kali ini lebih teliti.
Pandangannya menyisir setiap sudut, memastikan tidak ada yang terlewat.
Dan tepat di sudut laci, di balik beberapa barang kecil, ia menemukan sesuatu yang membuat bulu kuduknya meremang.
Sebuah foto.
Tangan Caramela langsung kaku saat menariknya keluar. Itu adalah foto dirinya - diambil dari kejauhan, saat ia sedang berjalan sendirian di lorong sekolah beberapa hari yang lalu.
Astaga.
Seseorang benar-benar mengawasinya!
Jantungnya terasa mencelos. Ia menelan ludah dengan susah payah, matanya menatap foto itu dengan campuran ketakutan dan amarah.
Orang ini bukan hanya tahu rahasianya. Orang ini juga mengawasinya, mengikutinya, bahkan tanpa ia sadari.
Caramela meremas foto itu dengan marah.
Ini sudah keterlaluan.
"Pagi, Mel!" seorang perempuan bernama Nufus, teman kelasnya, menyapa sambil meletakkan tasnya di bangku.
Caramela tersentak kecil sebelum tersenyum tipis. "Pagi juga Nufus,"
"Lo dateng pagi banget, Mel. Kenapa? Mau belajar?" Tania tertawa kecil. "Ga biasanya,"
Caramela ikut tertawa, meski terasa dipaksakan. "Iya, tadi kebangun lebih awal, sekalian aja ke sekolah,"
Suasana yang sebelumnya sepi kini perlahan berubah. Satu per satu teman sekelasnya mulai berdatangan, membawa tawa dan obrolan khas pagi hari.
•••
don't forget to vote n comment ‼️

KAMU SEDANG MEMBACA
Caramela (SELESAI)
AcakCaramela Start : 1/1/25 Finish : 18/2/25 ••• Deskripsi : Caramela selalu percaya bahwa hidupnya akan semanis namanya. Namun, dalam satu malam, segalanya hancur. Ia dipaksa menanggung luka yang tak terlihat, meninggalkan bekas yang tak akan pernah h...