bab 22

11 9 0
                                    





"Dari mana aja Ren. Udah mas tungguin lho dari tadi." Ucap mas Bentala.

"Itu tadi Ren ke toilet di ujung sana." Tunjuk ku kearah taman

"Jangan bohong. Mas tahu klo disana gaada toilet yang ada malah taman."

"Cepetan naik. Mas udah capek nungguin kamu dari tadi." Saat ingin membuka mulut untuk mengucapkan kata tapi dipotong oleh mas Bentala.

Aku pun naik ke motor mas Bentala. Hingga motor itu sudah menjauh dari halaman sekolah.

"Maaf mas udah buat nunggu Ren." Ucap ku dengan nada menyesal.

"Ga apa apa jangan diulangi lagi." Ucap mas Bentala yang samar samar karena angin.

Motor itu berjalan menyusuri jalannan dikota solo. Membelah kemacetan yang ada dikota solo. Melewati stadion manahan yang sangat megah nan luas. Hingga tanpa sadar aku sudah berada diperkarangan rumah ku.

"Ren pulang." Teriak ku.

"Sudah makan Ren. Tumben telat pulangnya" sambut ibuku

"Maaf bu tadi ada kendala bentar."

"Ya sudah sekarang kamu ganti baju terus makan." Aku pun mengangguk dan menuju ke kamar.

"Ada apa ala kenapa muka mu cemberut gitu." Ucap ibu saat melihat mas bentala dengan wajah ditekuk. Oh ya ala itu panggilan dari ibu untu mas.

"Itu bu tadi Ren udah berani bohong ke mas. Dia bilang nya ke toilet ternyata ke taman bu. Makanya mas nungguin lama." Adu mas bentala.

"Coba nanti ibu bicara dengan Ren. Kamu mandi dulu sana terus makan."

Setelah selesai makan pun aku menuju ke ruang tv untuk melihat tv.

"Ren kata nya mas bentala tadi kamu ketaman sampai buat mas nunggu lama." Ucap ibu lembut.

"Maaf bu. Sebenarnya aku ingin jalan jalan aja karena mas belum jemput jadi aku ke taman bentar sampai lupa waktu." Sebenarnya aku kaget ketika ibu bilang kalau mas bentala mengerahui aku pergi ketaman. Tapi ya sudahlah.

"Minta maaf nya bukan ke ibu tapi ke mas mu dia dari tadi cemberut. Kamu ga kasian apa sama mas mu udah nungguin lama di tambah kamu bohong kedia." Aku pun segera menuju ke kamar mas bentala untuk minta maaf.

Tok

Tok

Tok

"Mas ini Ren."

"Masuk aja Ren. Enggak di kunci pintunya." Ucap mas bentala dari dalam.

Saat aku masuk ke kamar mas bentala. Kamar yang rapi dan bersih tak ada debu didalam nya dan bau parfum mas bentala menyeruak di indra penciuman ku. Dia sedang memainkan gitar nya dan duduk di kursi meja belajar.

"Ada apa Ren." Ucap mas bentala tanpa melihat kearah ku.

"Maaf mas. Ren endak bermaksud bohong tadi. Tadi Ren cuma mau jalan jalan aja karena mas belum jemput Ren." Aku meremat tangan ku dan menunduk aku merasa bersalah karena sudah bohong kepada mas Bentala. Maaf mas

Jangan lupa vote dan komenn

Terima kasih banyak

Jangan lupa koreksi jika ada yang salah

Makasih

Belenggu Kasih Dikota BengawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang