•Chapter 46

658 57 6
                                    

🧛🏻

Sunoo merengut sebal,sangat kesal karena Sunghoon sama sekali tidak mendengarkannya

"Kau berbohong...kau hanya menggunakan Jungwon supaya aku menuruti perintah mu"ucap Sunoo,tatapan sendunya memandang lekat ke arah Sunghoon yang kembali sibuk dengan bukunya

"Menyebalkan sekali, seharusnya aku tidak perlu mempercayaimu"gerutu Sunoo dan menundukkan kepalanya

Sunghoon menghembuskan nafasnya kasar"aku dengar Jungwon sakit,dia tidak bisa kemana-mana"jawabnya,namun seketika membuat Sunoo panik bukan main

"Apa?!,dia sakit?!,sakit apa?!!,apa dia parah?!!,kenapa kau tidak memberitahuku dari awal?!!!aku harus menemuinya!!!"

Sunoo kelimpungan sendiri, bahkan tidak perduli dengan perutnya yang masih sakit,ia berusaha untuk turun dari kasur tinggi itu

"Jungwon sakit apa?!!,dimana sekarang anak itu?!!"

Sunoo sangat khawatir,ia berhasil turun dari kasurnya walaupun susah payah, sedangkan Sunghoon hanya memandanginya

"Dimana Jungwon?!, antarkan aku padanya sekarang!"pintanya sambil menatap Sunghoon,saking khawatirnya sampai ia tidak sadar rasa takutnya pada Sunghoon menghilang entah kemana

Merasa tidak di gubris Sunghoon, Sunoo berdecak marah,ia melangkahkan kakinya menuju pintu, dengan langkah yang terseok-seok,ia tetap berusaha

Sunghoon terkekeh kecil melihatnya, melihat Sunoo yang berjalan seperti wanita yang baru saja selesai melahirkan

Sunoo berhasil mencapai pintu,ia berusaha membuka pintunya namun tidak bisa

"Kumohon bukalah! Aku ingin bertemu Jungwon!!"pekiknya berakhir meringis karena luka di perutnya tertekan

Sunghoon menyimpan bukunya,ia bisa merasakan sesuatu yang berbeda dari seorang Sunoo itu

"Kau belum pulih,jangan banyak bergerak dulu,sakitmu hampir sembuh seharusnya kau diam saja karena ada Jay yang mengurus Jungwon"omel Sunghoon dan berdiri, sedikit kesal karena Sunoo terus saja mengganggu kegiatannya

Sunoo diam, sungguh,kenapa ia bertingkah?

Saat Sunghoon sudah berada di hadapannya, Sunoo kembali sadar sepenuhnya, membuatnya kembali takut

Sunghoon berdiri tegap di hadapan Sunoo, tinggi anak itu benar-benar tenggelam, Sunoo yang tingginya hanya sebatas sikut Sunghoon,tak terbayangkan,Sunoo sendiri baru menyadari hal itu

Sunoo heran,apa laki-laki itu tumbuh begitu cepat?,kenapa bisa?, perasaan saat di sekolah tingginya sama saja seperti kebanyakan orang biasa

"Kembali ke tempatmu"suruh Sunghoon dengan suara beratnya membuat Sunoo terkesiap

Sunoo malah diam, memepetkan tubuhnya pada pintu, Sunghoon bisa melihat kakinya yang bergetar membuatnya tergikgik gemas dalam hati

"kembali"ulangnya menatap tajam Sunoo namun anaknya masih saja diam menggigil

Sunghoon semakin mendekatinya, mencondongkan tubuhnya untuk mensejajarkan wajahnya dengan anak itu, Sunoo ingin menjauh tapi dirinya sudah sangat mentok

"Ingatlah siapa diriku Sunoo,apa kau ingin aku menggigitmu sekarang hm?"ucap Sunghoon kini dengan suara rendahnya yang membuat Sunoo merinding

"Sudahku peringatkan darahmu terasa manis jika kau sedang sakit"lanjut Sunghoon,kini mulai memperlihatkan kilatan mata merahnya

Sunoo menelan salivanya susah payah, matanya menatap horor Sunghoon, kakinya semakin bergetar

"A..aku i..ingin ke k...kamar mandi..."cicit Sunoo sambil memegangi selangkangannya

ENHYPEN BITE (Holy-blooded Human)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang