HAiii semua!Sarashi Kembali membawa Cerita anehh^^Smoga senang yaa baca nyaaa...
.
..
.
.
.
.
.
.Sakura berlari di lorong yang sepi saat dia mendengar kabar itu. Pukul 2.30 malam, dan Sakura berada sendirian di antara lorong-lorong Rumah Sakit yang panjang dan saling sambung-menyambung. Setelah sampai di ujung lorong, Sakura berhenti berlari untuk memasuki ruangan tersebut. Saat dia membuka pintunya, dia mendapati seorang wanita berambut merah dengan kacamata duduk di samping ranjang. Dan yang kini menjadi perhatiannya, adalah objek yang berbaring diatas ranjang. Keadaannya sadar, namun tidak menandakan kalau dia terjaga. Pandangannya dingin menatap langit-langit.
Sakura melangkah untuk mendekati. Nafasnya terengah-engah, dan dia gelisah saat menatap tubuh yang tak berdaya itu. Tak tahu harus berkata apa, dia menggigit bibir bawahnya. Pakaian kantornya lusuh dan hampir basah kuyup karena terguyur hujan deras di luar. Tentu saja, bagaimana tidak, saat dia dengan cerobohnya menerobos hujan saat turun dari taksi dan langsung berlarian ke lorong-lorong.
Sakura menghela nafasnya, dia menatap. Tapi seakan dia tak hadir, tak ada yang mengindahkannya. Akhirnya jemarinya terulur untuk menyentuh kening sosok yang berbaring tersebut.
"Jangan coba-coba sentuh aku dengan tanganmu yang sedingin es itu." Gerakannya terhenti karena seolah ada tangan maya yang menepis jemarinya. Sakura mengurungkan niatnya untuk mengelus pemuda itu, untuk menghindari keketusan yang lebih banyak dilontarkan untuknya nanti. Sakura tak heran, karena yang di hadapannya adalah seorang Uchiha Sasuke. Maka dari itu, dia hanya termangu. Dan mencoba setengah mati untuk menyembunyikan rasa kekhawatirannya.
"Apakah kata dokter keadaanmu baik-baik saja? Tidak ada luka serius, kan?"
Sasuke tak menjawab, dia hanya berdecak ketus sebagai respon. Dan mengetahui tak aka nada gunanya lagi jika berinteraksi dengannya, maka Sakura menatap perempuan yang duduk dengan angkuh di sisi ranjang. "Karin?"
"Kakinya memar, sikunya hampir patah. Apalagi yang kau harapkan? Beruntung dia masih hidup jika mengingat kecelakaannya sangat dasyat. Keajaiban dapat lolos dari mobil yang kau kendarai menabrak beton pembatas, kan?"
"Aku akan menyebutnya keajaiban kalau dia sama sekali tidak terluka!" Kata Sakura yang hampir berteriak, nafasnya memburu. "Dia hampir mati, dan kau bilang itu beruntung? Bahkan saat aku mendengar kabarnya lewat telpon saja, aku langsung menerobos hujan untuk mencari taksi! Berlari kelorong-lorong dengan hampir basah kuyup, dan sekarang kau duduk di sini, dengan keangkuhanmu itu, kau bilang dia baik-baik saja dengan kakinya yang patah dan tangannya yang hampir putus? Jika ini adalah sebuah lelucon, maka ini adalah lelucon yang sangat lucu, bukan? Kalian membuatku hampir mati karena tidak bisa mengendalikan detak jantungku seolah ingin pecah! Dan sekarang, kau tenang-tenang saja bilang dia baik-baik saja, lantas siapa kau?"
"Aku lebih mengerti dia daripada kau! Aku lebih mengerti ini semua ketimbang kau! Kita sudah punya jalan masing-masing dengan sepakat kau tetap berada di pekerjaan kacanganmu itu, sedangkan aku akan tetap menyertainya menyalurkan hobi-"
"Hobi!" Sakura mengulang kata itu dengan nada mencemooh. "Jika kau mencoba meyakinkanku untuk membuatnya cepat mati, maka itu wajar! Karena yang kau lakukan hanyalah membuatnya sekarat, hampir mati, luka di sana-sini, dan-apa? Kau mau bicara apa? Aku benar kan soal semua ini?"
"Kau tidak mengerti apapun tentangnya, Sakura." Ujar Karin dengan pelan namun bergetar. Jari-jarinya terkepal kuat di sisi tubuhnya, kini dia bangkit berdiri untuk menyemai tingi tubuhnya dengan Sakura. "Kau hanya parasit yang setiap hari terus mengoceh, seakan kau tahu tentang ini, padahal tidak ada yang lebih kau tahu selain buah kesukaannya, makanan favoritnya atau warna kesukaannya! Aku menyesalkan kenapa Sasuke dapat tahan dengan ini, kau menjadi penghalang baginya. Dan akan terus begitu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
AishiteruSasuke-Kun~Forever
De TodoKau terlalu di buta kan oleh balap liar.kau tak pernah mengangap ku.kau pergi dan datang sesuka hati mu.tapi ini lah aku,selalu ada untuk mencintai mu..