Chapter 12

71 8 0
                                    

Perth memandang chimon yang tampak sedang badmood. Ia tersenyum gemas ke arahnya.

"Udah gausah badmood, ga akan gue apa apain lo, cuma minta sehari aja nginep di apart gue" chimon memutar bola matanya dengan malas, sebenarnya tampak jauh berbeda dengan apa yang ada di dalam hatinya. Ada rasa senang dan antusias yang muncul, tapi ia tidak menunjukkan secara terang-terangan.

"Sehari aja ya?" perth mengangguk sebagai jawaban.

Chimon mengambil paper bag yang berisi cupcake, ia membuka paper bag itu dan mengeluarkan box yang sedikit panjang, di dalamnya ada 5 cupcake dengan 2 rasa yang berbeda.

Ia mengambil 1 cupcake yang di atasnya ada krim berwarna merah dan di taburi dengan biskuit berwarna merah juga, chimon menggigit kue itu dan mnyisahkan separuh lebih banyak.

Perth yang tetap fokus menyetir sambil sesekali melirik ke arah chimon yang sibuk mengabiskan 1 cupcake di tangannya.

"Perasaan apartemen lo ga sejauh ini deh" tanya chimon sambil menyomot cupcake nya lagi di dalam box.

"Kalo nyetir itu harus di nikmati" jawab perth sambil mengetuk-ngetuk setir mobilnya.

Chimon tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, ia tau apa maksud perth di balik ini semua.

"Aaaaa, mangap" perth membuka mulutnya.

"Enak?" tanya chimon sambil membersihkan bekas krim yang menempel di bibir perth.

"Enak"

10 menit kemudian mereka berdua sudah sampai di depan apartemen. Perth mematikan mesin mobilnya dan melepas sabuk pengaman.

"Sejak kapan ada tulisan welcome di sini?" ucap chimon sambil menunjuk tulisan besar di depan pintu masuk.

"Udah lumayan lama" chimon hanya ber oh ria saja.

Perth memencet tombol lift, dan menunggu pintu lift terbuka, pandangannya tidak lepas dari orang yang ada di sampingnya.

'Lucu banget sih, chi' batin perth, sungguh ia sangat ingin melahap manusia di sampingnya ini. Kanibal bang? Awokawokawok.

Pintu lift terbuka kemudian mereka berdua masuk ke dalam dan menuju ke lantai 6 di mana kamar perth berada.

"Chi" panggil perth.

"Hmm?"

"Gue gemes banget sama lo" chimon terkejut, kemudian ia langsung tersenyum ke arah nya.

"Kangen ya lo sama gue" perth mengangguk, karena ia saat ini benar-benar merindukan chimon, bahkan mereka sudah bertemu secara langsung tapi itu rasanya tidak cukup, sebab itu perth mengajak chimon untuk menginap di apartemennya.

Pintu lift terbuka dan mereka berdua berjalan keluar dengan langkah yang beriringan. Menelusuri setiap lorong sambil mengobrol ringan membahas pekerjaan masing-masing.

Perth membuka pintu kamarnya dan mempersilahkan chimon untuk masuk.

Langkah pertama saat memasuki kamar apartemen milik perth rasanya sangat dejavu, merasa ada yang hilang namun kembali. Senyuman chimon terukir jelas di bibirnya.

"Selamat datang kembali di rumah kedua lo" ucap perth sambil menyalakan lampu ruang utama itu.

"Kangen banget gue sama ni kamar" chimon mendudukkan dirinya di atas sofa yang langsung di suguhkan dengan tv yang besar.

"Tapi udah terobati kan? ya walaupun masi ada rasa sakit di hati lo" perth berjalan ke arah dapur. Ia mengambil camilan dan minuman untuk suguhan.

Perth meletakkan nampan yang lumayan besar di atas meja, kemudian ia ikut mendudukkan dirinya di sebelah chimon.

Kembali bertemu tapi tidak untuk bersatu (perthchimon) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang