Selamat membaca.
Hari ini sudah hari senin, huh cepat sekali hari minggu berlalu. Saat ini aku sedang sarapan bersama keluarga ku. Menu hari ini sangatlah sederhana hanya nasi goreng buatan ibu dan telur ceplok sebagai proteinnya, tapi kita semua memakan dengan lahab.
Setelah sarapan aku memakai sepatu di teras rumah sembari menuggu mas bentala.
"Ayok Ren."
"Ayok." Balas ku.
Aku sudah berada di atas motor mas bentala. Mas bentala mulai menghidupkan mesin dan melajukan motor nya.
Matahari malu malu menunjukan sinar nya di ujung cakrawala. Di tambah daun daun yang basah karena hujan kemarin malam menjadikan semakin nyaman dan damai.
Aku menghirup dalam dalam nafas untuk merasakan udara di kota solo. Tak banyak motor yang berlalu lalang.
Dan tanpa sadar aku sudah berada di halaman sekolah. Aku turun dari motor mas Bentala dan menyerah kan helm ku.
"Ren duluan ya mas."
"Iya, nanti klo udah pulang langsung W.A aja biar kamu ga terlalu nunggu kayak kemaren."
"Iya. Yaudah sana hati hati di jalan mas." Mas bentala hanya mengangguk dan langsung pergi
Aku berjalan menuju kelas ku dengan langkah yang pelan. Aku ingin menikmati udara di pagi hari dulu sebelum pusing memikirkan pelajaran.
"Haii Ren." Ucap sesorang sembari menepuk bahu ku.
"Eh jun ngagetin aja kamu." Ya orang tadi adalah arjuna teman sekelasku.
"Mau langsung kekelas?."
Iya nih. Aku tadi udah makan dari rumah jadi enggak ke kantin."
"Emm Okey. bareng ya." Aku hanya mengangguk setuju.
Saat kita berjalan menuju kelas beriringan. Dan saat menaiki lantai dua tanpa sadar tangan ku di genggam oleh arjuna. Aku hendak melepas kan genggaman arjuna tapi kefokusan ku teralih kan saat melihat tatapan tak bersahabat dari zein yang dilanyang kan untuk arjuna. Aku pun berusaha untuk melepaskan genggaman arjuna.
"Lepas jun." Ucapan ku dihiraukan oleh arjuna dan malah semakin menggegam ku. Bisa ku lihat zein pergi dengan wajah kurang enak di pandang.
"Jun kamu apaan sih gandeng tangan ku ga ijin." Marah ku dan meninggalkan arjuna yang sedang mematung di tempat.
Menyebalkan. Entah kenapa aku merasa bersalah kepada zein. Padahal dia bukan siapa siapa ku. Tapi kenapa aku takut dia marah kepada ku. Seharusnya yang marah adalah aku karena dia menghilang tak ada kabar. Cih menjengkelkan.
Aku berjalan ke arah kelas dengan amarah yang masih meluap luap. Saat sudah di depan kelas aku membuka pintu kelas dengan keras hingga menimbulkan suara. Banyak atensi yang mengarah kepada ku. Aku tak memperdulikan itu.
Dan pelajaran pertama pun dimulai. Guru jam pertama sudah masuk ke dalam kelas.
"Okey anak anak sebelum pelajaran dimulai kita berdoa terlebih dahulu." Ucap guru pelajaran biologi. (Hari ini gaada upacara diganti hari kamis)
Jangan lupa vote dan komen
makasih banyak
Koreksi jika ada typo dan yang salah

KAMU SEDANG MEMBACA
Belenggu Kasih Dikota Bengawan
Fiksi Remaja"sebenarnya kamu siapa zein" renjana yang penasaran dengan kehidupan kakak kelasnya yang diasingkan semua murid disekolah. bagaimana kelanjutannya.... langsung aja membaca Terispirasi dari kisah nyata. Tapi ada yang ku buat non fiktif. Asli dari ot...