"Shitt!!!! Sekarang kau tahu bukan apa yang terjadi pada keluargaku! Dan semua ini karena ulahmu!!!"
Alexander terus berkata kasar sambil mengumpat didepan Anastasya yang tengah duduk di sofa sambil menundukkan wajahnya dalam-dalam, dia tahu jika dia salah, namun dia tak tahu jika anak-anak dari keluarga Wilhem akan berontak seperti ini, dia sama sekali tidak tahu.
"dan ini yang kau bilang akan menjadi pembantu dan bersedia menjadi budak seksku hah!!!!" kali ini mata elang Alexander menatap kearah Anastasya penuh dengan kebencian.
"bahkan menyentuhmu kini aku sudah tidak sudi!"
"tapi tuan, aku ____"
"stop it!" potong Alexander sambil mengangkat tangannya, seolah memberi isyarat jika Anastasya harus diam.
"andai saja aku tak melakukan hal bodoh dengan memberimu uang itu, dan tidak membatalkan apa yang menjadi impian Brian dengan membangun rumah sakit di tempat sialan itu, pasti semuanya tidak seperti ini, andai saja aku tak punya rasa kasihan padamu.. oh ya Tuhan, apa yang ku lakukan? Aku kasihan padamu? Pada seorang wanita? Makhluk sampah yang sudah menghancurkan hidupku?" Alexander menyeringai, kini dia duduk berjongkok tepat didepan Anastasya.
"akan ku buat kau menderita karena telah membuat rusuh dirumahku Ana, camkan itu" Alexander mendorong tubuh Anastasya sampai wanita itu tersungkur disofa.
Tak berapa lama isakan itupun terdengar meski samar-samar, kenapa hidupnya seperti ini? Bahkan setelah dia menempatkan dirinya sebagai wanita jalang untuk pemuas nafsu kepala keluaga Wilhem tetap saja keputusan yang dia ambil salah, dia hanya ingin melindungi secuil keluarga kecilnya, yaitu murid-murid didiknya, menggenggam senyum mereka dan menjaganya dengan penuh cinta, tapi nyatanya, untuk melihat cinta dan senyum mereka, begitu banyak luka dan sakit yang harus dilalui.
Dia ingat dulu saat ayahnya meninggal secara mendadak karena kecelakaan mobil, dia fikir itu adalah kecelakaan murni yang terjadi, namun siapa sangka jika dibalik kecelakaan ayahnya semua itu ulah dari unclenya Olson, adik kandung ayahnya sendiri yang rupanya diam-diam ingin mengambil alih perusahaan ayahnya, sakit memang mengetahui kebenaran itu.
Terlebih saat Anastasya memiliki seorang tunangan salah satu direktur diperusahaan yang lumayan terkemuka di Negara ini, dan lagi-lagi nasib malang seolah menimpa dirinya, bahkan sebulan sebelum hari pernikahannya tunangannya itupun meninggal dengan tidak wajar, dan lagi-lagi yang membuat sakit Anastasya adalah ketika dia tahu siapa dalang dibalik semua itu, Olson. Ya Unclenyalah yang merancang semua penderitaan bertubi untuk Anastasya seolah tak menginginkan jika Anastasya bahagia, lantas apakah Anastasya harus membenci maklhuk yang berjenis kelamin laki-laki karena ulah Olson? Tidak! Anastasya tidak sepicik itu. Dia memeluk tubuhnya yang bergetar, matanya mulai berat dan diapun mulai terlelap, mengenggam kenangan-kenangan pahit yang masih tertata rapi didalam sanubarinya.
&&&
"kau masih ingin minum? Kau ingin minum sampai kau mati disini?" Kevin hanya melirik sekilas kearah lelaki yang duduk disampingnya, dia hendak meminum winenya lagi, namun dengan cepat lelaki itu merebut gelas yang ada ditangannya kemudian diminum olehnya, membuat mata hazel Kevin semakin menajam.
"aku tahu kau pasti sangat marah, kau pasti sangat kecewa sampai kau sendiri tak tahu harus berbuat apa right?" ucap Brian, kini pandangannya fokus menatap kearah Kevin yang bahkan tak ingin menatapnya itu.
"kau adikku Kevin, kita sedarah jadi apa yang kau rasakan aku merasakannya juga"
"Tida!" bantak telak Kevin.
"apa yang aku rasakan hanya aku yang merasakannya! Kau sama sekali tak merasakan apa-apa! Aku..." Kevin menunjuk dirinya sendiri, matanya memerah bahkan bau mulutnya sudah penuh dengan bau wine.
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Crazy Devils
RomanceKeluarga Wilhem adalah keluarga beranggotakan 4 pria, tanpa ada seorang wanitapun disana, menempati mension yang lebih layak disebut Castile dikawasan Belanda dengan segala kemewahan kelengkapan fasilitas didalamnya,tak cukup sampai disitu 4 Pria ya...