mom

2.3K 146 9
                                    

keesokan harinya Agha memutuskan untuk menemani Abel seharian dirumah, segalanya ia yang urusi, setelah sarapan dan mandi kini keduanya sedang terduduk dikasur, dengan Agha yang sedang mengelus rambut Abel yang setengah basah itu

"mau pake hair dryer ga?"

Abel meresponnya dengan menggeleng, sedari tadi ia hanya diam tanpa sepatah kata, masih murung, telapak tangan Agha terangkat mengecek suhu badan Abel, yang ternyata sudah stabil

"adek ga pengen apa apa?"

Abel menggelengkan kepalanya lagi sebagai jawaban

Agha menarik nafas pasrah, sepertinya masih butuh waktu untuk si cantik itu ceria kembali

"nghh--" tiba tiba Abel meremat perutnya yang terasa keram

"sayang?" panggil Agha dengan panik

"sakit.." rintihnya pelan

"sini senderan di kakak" Agha mengangkat tubuh itu dan membawanya ke pangkuannya, tangan Agha menyingkap baju yamg lebih muda dan mengelus perut yang masih rata itu dengan perlahan

merasakan pergerakan telapak tangan Agha diperutnya membuat Abel merasa nyaman

"adek" panggil Agha pelan

Abel mendongakkan kepalanya bingung

"can you tell me gimana awalnya bisa tau ada baby?"

Abel terdiam cukup lama dan menggigit bibirnya kecil, lalu ia mulai membuka suara

"eum---- one weeks ago adek main sama Asha sama Juju terus-- adek mual pas makan apple pie padahal kan biasanya adek suka, abis itu Asha sama Juju nyuruh adek nyoba pake itu.... awalnya adek nolak karna takut kecewa sama hasilnya tapi yaudah.." jelasnya dengan pelan pelan dan membuat Agha gemas

baru saja Agha ingin menjawab Abel sudah bangkit sedikit dan membuka laci disebelah kasur itu dan menunjukan sebuah amplop yang masih terbungkus rapih

"ini.. adek belum buka.. mau tunggu papa dulu.."

senyum Agha merekah, dan mengecup pipi gembil itu berkali kali

"kita liat baby sama sama ya?"

Agha membuka perlahan amplop itu dengan hati hati

keduanya memandang hasil usg itu dengan penuh haru, mata Agha mulai berkaca kaca

"itu adek bayi?" tunjuk Abel pada sebuah bulatan kecil diantara gambar hitam putih itu

"iya, itu anak kita sayang"

bibir Abel melengkung kebawah, suasana hatinya masih sensitif, ia menghadap ke belakang dan semakin sedih ketika melihat mata Agha yang sudah berkaca kaca

"hiks.. adek terharu.."

Agha tertawa pelan karena ungkapan polosnya itu

"kakak juga" Agha memeluknya erat

































pada siang hari Agha dan Abel sudah memberi tahu kabar bahagia itu kepada kedua orang tua mereka dan tentu saja direspon dengan tangisan haru, dengan segera kedua ibunda dari mereka datang untuk menjenguk Abel yang sedang mengandung

"Bebel sayangnya mami huhuu mami terharu banget sayang" ujar Mami Agha dengan tangisan haru

"hiks.. anaknya bunda udah gede"

kedua kepala keluarga yang melihat istri istri mereka itu hanya membiarkannya, mereka juga turut senang dengan kabar itu

"ih udah ah! Mami sama Bunda jangan nangis nanti aku ikutan sedih!"

between us [NIKSUN/SUNKI] 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang