Jam sudah menunjukkan jam tiga siang, dilokasi syuting prily sedang menghapal dialog adegannya hari ini. Sudah tiga jam prilly menunggu ali, tapi yang ditunggu tidak datang. Prilly ingin menghubungi ali,tapi dia gengsi untuk menghubungi ali lebih dulu karena ia merasa hal itu akan membuatnya malu. Prilly ingin bertanya kepada para pemain lain tapi hal itu dia urungkan karena prilly takut digoda mereka lagi. Prilly kemudian memutuskan untuk keluar dari ruang istirahat untuk mencari orang yang tepat untuk menanyakan keberadaan ali, hingga akhirnya prilly ketemu dengan karyawan production house yang ditugaskan untuk melihat keadaan lokasi syuting setiap hari. Karyawan itu adalah seorang cewek cantik berjilbab. Prilly sudah menganggap karyawan itu seperti kakak kandungnya sendiri sehingga dia pikir tidak ada salahnya bertanya dengannya.
"Halo kak..pa kabar?"sapa prilly ramah sambil tersenyum.
"Halo juga prill..kabar gue baik.."sahut cewek itu ramah.
"Kak, hari ini ali nggak ada callingan ya?"tanya prilly tanpa basa basi.
"Kurang tau kaka.."sahut cewek itu penuh misteri membuat prilly heran.
"Bukannya kaka yang biasanya ngurusin calllingan para artis.."sahut prilly bingung.
"Iya..emang bener kaka..tapi urusan ali kaka nggak bisa kasih tahu kamu dulu.."sahut cewek itu membuat prilly penasaran.
"Maksudnya kaka gimana?aku nggak ngerti.."sahut prilly minta penjelasan.
"Maksud kaka gini...tapi kamu jangan beritahu dulu yang lain ya..soalnya keputusannya belum jelas."
"Maksud kaka gimanasih...aku makin tambah nggak ngerti.."
"Sebenarnya ali ada rencana untuk keluar dari produksi sinetron ini.."beritahu cewek itu akhirnya.
"Berhenti? Kapan? Kayaknya nggak mungkin deh...soalnya kemarin ketemu sama ali tapi ali nggak ada cerita."sahut prilly tidak percaya.
"Kabarnya masih simpang siur..rencananya sore ini pihak ali sama production house mau meeting dulu.."
"Alasannya kenapa kak?"
"Katanya sih dia harus ngerjain suatu project trus takut kalau kalau akan ganggu proses syuting disini.."
"Oh gitu ya kak.."
"Oh ya jangan kasih tau sama yang lain ya soalnya keputusannya belum pasti lagi.."
"Iya kak..rahasia aman pokoknya.."sahut prilly tetsenyum sambil berjalan kembalu ke ruang istirahat.
Prilly kemudian berjalan menuju taman untuk menyendiri. Prilly hendak memikirkan kenapa ali tidak memberitahunya mengenai keinginanya untuk berhenti disinetron ini, padahal kemarin ali tidak terlihat sedang ada masalah. Ingin rasanya prilly menangis saat itu ketika dia membayangkan akan berpisah dengan ali. Tanpa terasa air matanya pun mengalir, prilly tidak bisa lagi membendung air matanya yang sedari tadi ditahannya. Prilly kemudian mengambil ponselnya dari saku bajunya dan mulai mencari kontak my baby honey digo. Prilly ingin menelpon ali untuk menanyakan kebenaran berita yang baru saja didengarnya. Rasa gengsi dikesampingkan prilly, hanya untuk menelpon ali. Prilly kemudian menghapus air matanya yang membasahi pipinya, setelah dia tidak menangis lagi, prilly kemudian memencet tombol panggil diponselnya. Beberapa kali prilly menelpon ali karena tidak diangkat ali,dia sudah hampir putus asa hingga akhirnya tidak berapa lama kemudian ali pun menelpon balik prilly.
"Assalammualaikum.."sapa prilly menahan senang.
"Walaikumsalam.."jawab ali
"Tadi ada nelpon ya prill. Maaf baru bisa hubungin balik..ada apa?"tanya ali lembut , nada suara ali terdengar tidak seperti biasanya ketika ali menelpon prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
U & I (Aliando-Prilly)
RomanceIni adalah cerita karangan belaka, saking sukanya sama ne couple (Aliando-Prilly). Jadi jangan dianggap nyata ataupun serius ya....