Valentine 2

299 31 5
                                    

Enjoy~

















Makomi duduk di meja kerjanya, menatap selembar kartu merah muda yang baru saja ia temukan di dalam laci. Ujung-ujung kartu itu melengkung sedikit, seolah sudah lama disiapkan untuknya. Tulisan tinta emas di permukaannya melengkung indah dengan kaligrafi yang sempurna:

"Untuk Makomi yang semakin tampan setiap tahunnya. Aku akan selalu mencintaimu."

“Ini siapa anjir?. Engga satu atau dua kali dapat ginian, “ Ucap Makomi sambil mengerutkan alisnya merasa bingung. 

Setiap tahun pada tanggal 14 Februari, ia selalu menerima kartu Valentine yang sama tanpa nama pengirim atau tanda-tanda siapa yang meletakkannya. 

Dia juga bertanya dengan pacarnya, si Mirae kalau pemuda berambut merah itu tidak pernah menuliskan kartu. 

Awalnya, Makomi menganggapnya sebagai lelucon atau mungkin perhatian diam-diam dari seseorang yang terlalu pemalu untuk mengungkapkan perasaannya. 

Masalahnya gini bro, 

Si Makomi sudah pindah pekerjaan tiga kali dalam lima tahun terakhir. Namun, kartu itu tetap menemukannya. 

Lalu dia juga sudah mengganti alamat rumahnya dua kali. Namun, kartu itu tetap tiba. 

Makomi pernah meninggalkan kota selama satu tahun penuh untuk bekerja di luar negeri. Tapi ketika ia kembali, kartu itu sudah ada di atas meja apartemennya, menunggu dirinya seakan-akan pengirimnya tahu persis kapan dia akan pulang.

Kalian mau tahu apa yang lebih aneh lagi? 

Kartu itu selalu muncul dalam keadaan tertutup rapi di tempat yang tak seharusnya. Kadang di dalam laci meja kerja, kadang di tasnya, bahkan pernah suatu kali di atas bantal tempat tidurnya seolah seseorang telah masuk ke rumahnya tanpa dia sadari.

Namun tahun ini, sesuatu berbeda.

Makomi membaca kembali tulisan di bagian bawah kartu yang membuat bulu kuduknya merinding.

"Dan tahun ini, aku akan menemuimu."

Jantung Makomi berdegup lebih kencang seperti telah ikut lomba lari maraton. Ini bukan lagi sekadar ungkapan cinta diam-diam. 

Ini adalah janji atau ancaman?

Siapa pun yang telah mengirim kartu ini selama bertahun-tahun, kini tidak hanya ingin bersembunyi di balik kata-kata manis. Ia ingin bertemu.

Makomi menelan ludah, mencoba meredakan kecemasannya.

“Tenang Makomi, pasti ini seseorang yang selama ini punya perasaan dengan mu dan baru punya keberanian untuk menberikanya padamu, “ Ucap Makomi untuk menenangkan dirinya. 

Mungkin ini hanyalah kejutan Valentine dari seorang pengagum rahasia yang akhirnya ingin berbicara dengan Makomi. 

Tiba-tiba, sebuah pertanyaan muncul didalam kepala Makomi yang membuatnya mencengkram erat tangannya. 

Bagaimana kalau kartu ini bukan datang dari seseorang yang ia kenal?

Bagaimana kalau ini bukan permainan tapi peringatan?

“Tidak, tidak. Tidak ada yang tau. Tenang Makomi, ini hanya pengagum rahasia mu.”

Sejenak, Makomi menatap sekeliling kantornya. Rekan-rekannya sibuk dengan pekerjaan masing-masing, beberapa sedang tertawa dan mengobrol di dekat mesin kopi. Tidak ada yang terlihat mencurigakan.

Makomi duduk di kursinya dengan tangan gemetar, menatap kartu merah muda yang ia taruh  di atas mejanya.

Kalimat yang ada dikartu itu masih terngiang di kepalanya, menciptakan perasaan gelisah yang tidak bisa ia abaikan. Selama bertahun-tahun, kartu Valentine misterius ini hanya berisi kata-kata manis tanpa ancaman, tetapi kali ini terasa berbeda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Halu BersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang