Lee Jong Suk adalah seorang dokter magang di salah satu rumah sakit besar di Korea. Sejak kecil dia bercita-cita menjadi seorang dokter seperti kedua orang tuanya. Dan keinginan terbesar dalam dirinya adalah menjadi dokter bedah.
Saat ini laki-laki berparas tampan itu sedang mewujudkan impiannya. Dia berusaha keras untuk bisa mencapai titik kesuksesan yang selama ini ia tunggu kehadirannya. Jika mengingat suatu hari, hari itu akan datang ... Jongsuk selalu diam-diam tersenyum.
"Lee Jong Suk, ambilkan PRC di bank darah sekarang. Cepat !" teriakan suara laki-laki membuyarkan lamunan Jongsuk saat itu. dengan cepat ia menjalankan tugas yang diberikan padanya.
Jongsuk berlari melintasi lorong rumah sakit dengan semangat luar biasa, dia tidak pernah mengeluh sedikitpun dengan tugasnya sebagai mahasiswa magang. Karena dia tau, segala kesuksesan selalu datang dari jalan sempit dan selalu berjalan di jalan paling bawah terlebih dahulu.
Tiba-tiba dering ponselnya berbunyi. Ia berhenti sejenak untuk melihat siapa yang menghubunginya di tengah kerja seperti ini. sebaris nama terlihat di layar ponselnya, Sebuah nama yang ia begitu kenali. Jongsuk berfikir sejenak, seolah ia mencoba mengingat apakah ada sesuatu yang ia lupakan.
"Lee Jong Suk. Apa yang kau lakukan, cepat !" pekik seseorang dari belakang mengingatkannya untuk cepat. Ia kemudian mengabaikan panggilan tersebut dan kembali pada tugasnya saat itu.
___
Jauh di sudut lain kota Seoul. Di tengah guyuran salju, seorang gadis tengah berdiri di tepi jalan. Sebelah tangannya sibuk mendekatkan ponsel ke telinga kanannya, sementara tangan kirinya menelusup mencari kehangatan dalam saku mantel tebal miliknya.
Ia menghela nafas panjang sambil mendecak berkali-kali pada layar ponselnya yang mati dan meninggalkan suara operator yang mengatakan bahwa telepon yang dihubunginya berada di luar jangkauan.
"Apa yang kau lakukan ? aku menunggumu hampir dua jam di sini. Aku tau kau adalah seorang dokter, tapi aku juga punya harga diri. Bodoh !"
Gadis itu tanpa sadar meneteskan air matanya. Ia mendongak guna menahan air mata yang akan jatuh lebih banyak lagi. Butiran salju itu kian menipis menghujani bumi.
Seseorang tanpa sengaja menabraknya dan membuatnya terdorong memasuki badan jalan. Gadis itu menoleh sambil mengeluh emosi. Namun ketika ia hendak kembali menepi, sebuah cahaya membuatnya menoleh. Seketika, matanya membelalak tajam.
Sesuatu yang besar melaju ke arahnya. Itu adalah sebuah truk. Ia tak sempat menghindar. Yang dia tau hanya rasa sakit yang teramat sangat menghantamnya kuat. Dan, semua menjadi gelap pada akhirnya. Salju berwarna putih yang menghiasi jalanan kini menjadi merah darah. Dan, sebuah kartu tanda pengenal tercecer di sekitar tubuh yang lemah penuh darah. Bertuliskan sebuah nama, Park Shin Hye.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Future
RomanceDia mungkin akan kehilangan suara derap langkah kaki ringan gadis itu. Dia mungkin akan kehilangan belaian tangan lembut gadis itu. atau Dia mungkin akan kehilangan kenangan bersama gadis itu. Dia mungkin akan kehilangan segalanya .... Tapi, itu le...