Could This Be Happiness?

2.9K 97 11
                                    

"Shin Hyeeeee!" Yoo Bi berlari ke arah gadis itu sambil merentangkan kedua tangannya. Dan memeluk erat tubuh Shin Hye.

"Ya! Semua orang jadi menatap kita." Shin Hye berusaha melepaskan dirinya dari rangkulan Yoo Bi dan menutupi wajahnya. Malu dengan tatapan orang-orang yang juga berada di toko souvenir itu.

"Chukaee chukaee! Happy anniversary Shin Hye-ah!" Seakan tidak mempedulikan teguran Shin Hye, gadis itu masih saja heboh dan bersemangat menyelamati sahabatnya itu.

"Nde gomawo.. tapi tolong pelankan suaramu. Kau mau seisi toko dengar?"

"Biar saja. Aku yakin mereka akan ikut bahagia" Yoo Bi tersenyum nakal.

"Jadi kali ini, hadiah apa yang mau kau berikan pada Min Ho?"

"Entahlah.. yang pasti aku mau memberikan sesuatu yang lebih special dari tahun-tahun sebelumnya." Shin Hye tersenyum bahagia.

Ya, hari ini adalah tepat lima tahun dia dan Min Ho menjadi sepasang kekasih.
Dan itu bukanlah waktu yang singkat. Perjalanan hubungan mereka juga tidak selalu berjalan mulus.

Awal pertemuan mereka di mulai dari semasa kuliah. Saat itu Shin Hye adalah gadis yang populer di kampusnya karena kecantikan dan kepandaiannya. Sementara Min Ho adalah anak seorang pengusaha kaya yang tidak pernah serius dalam kuliahnya. Ia bahkan tidak berniat kuliah kalau bukan karena paksaan ayahnya.

Sifat dan karakter mereka yang saling berlawanan itulah yang justru membuat keduanya saling mengisi dan melengkapi satu sama lain.
Semenjak memulai hubungan dengan Shin Hye, Min Ho mulai berubah menjadi pria yang lebih serius terhadap pendidikannya. Waktu pacaran sering mereka habiskan bersama di perpustakaan dengan belajar bersama. Shin Hye selalu membantu Min Ho dalam pelajarannya.
Min Ho juga adalah pria yang sangat manis. Setiap di hari ulang tahun Shin Hye dia pasti akan memberikan kejutan-kejutan special yang selalu menjadi kenangan manis bagi Shin Hye. Min Ho selalu tahu apa yang sedang diinginkan atau diidam-idamkan oleh gadis itu tanpa Shin Hye perlu meminta atau memberitahu.

Kini Min Ho sudah menjadi eksekutif muda di perusahaan ayahnya dan Shin Hye menjadi seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta. Meski waktu bagi mereka untuk bertemu semakin minim karena kesibukan masing-masing, tapi komunikasi mereka tetap berjalan lancar.

"Belikan saja dia jam tangan mahal." Saran Yoo Bi saat mereka sedang berkeliling toko.

"Aku sudah pernah memberikannya tahun lalu." Shin Hye merengut.

"Lalu apa lagi? Apa kau tidak tahu apa yang sedang dia inginkan?"

"Hmm.. entahlah."

"Ya! Kau ini bagaimana? Dia selalu tahu apa yang sedang kau inginkan, tapi kau tidak tahu yang dia inginkan??"

"Kami sama-sama sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Jadi jarang bertemu. Apalagi Min Ho memegang perusahaan besar." Shin Hye sebenarnya juga sangat merindukan kekasihnya itu. Sudah dua minggu mereka tidak bertemu. Setiap kali ingin bertemu, Min Ho pasti sedang meeting atau dinas keluar kota. Dan pertemuan mereka terakhir kali terpotong karena Min Ho harus menghadiri rapat dadakan.

"Lalu apa kau yakin bisa bertemu dengannya hari ini?"

"Tentu saja! Aku sudah mengaturnya."

***

Shin Hye tersenyum semangat sambil duduk dengan gelisah. Lima belas menit sudah dia menunggu di dalam apartemen Min Ho. Sebelumnya dia sudah mengecek jadwal Min Ho ke sekretaris pribadinya. Semua sudah dia persiapkan dengan baik. Cake tiramisu kesukaan kekasihnya yang bertuliskan happy anniversary di hiasi lilin-lilin kecil yang manis dan hadiah yang sudah dia beli bersama dengan Yoo Bi tadi siang semuanya sudah tertata rapi di atas meja.

Could This Be Happiness?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang