Chapter 24

6.3K 236 5
                                    

Aku berdiri menghampiri kesya dan meninggalkan juna di kursi sendiri. Kesya msh asik dgn dagingnya, aku berjalan smbil tersenyum kearahnya.

Senyum ku hilang kala adit menahan tanganku utk berhenti. Aku menengok kearahnya lalu menatapnya sinis.

"Gue mau ngomong." katanya, lalu melepas tangannya dri lenganku dan berjalan mendahului.

Ahh! Kan mau ke tmpt kesya! Dia ini ada apa si?!? Gajelas sumpah-_-

Aku ttp berjalan kearah kesya, lalu memeluknya dri belakang. Bodoh, dia itu kaget-_-

"Kamu kenapa si? Lebayy deh." ucapku smbil meletakkan kepala di lekuk lehernya.

"Kaget al, udh ah jangan gini gaenak sma yg lain. Kamu duduk aja.." katanya.

Aku makin mengeratkan pelukan ku di perutnya.

"Gimana yaa? Mau gak ya?" godaku.

Dia mendengus kesal, "sana gak?" katanya dgn nada mengancam.

aku tertawa kecil, lalu mengecup singkat leher kesya, "aku ke kamar mandi dlu deh. Nnti balik lagi. I love you" aku melepas pelukan di perutnya dan berbalik.

"Aldo" panggil kesya, dan aku berbalik menghadapnya yg kini sudah berhadapan dgn ku.

"Ya?" tanyaku.

"I love you too" dia berjinjit utk mengecup pipiku lalu kembali sibuk dgn dagingnya.

Aku yg msh kaget hanya dpt tersenyum melihat tingkahnya lalu segera menyusul banjingan satu itu, adit.

Kesya kesya. Coba kamu tau kalo aku ini gak sebaik yg kamu kira. Aku tau kamu berusaha lupain kejadian ketemu taylor, karena kamu gak mau punya masalah sama aku! Tapi kalo kyk gini aku yg merasa bersalah tau gak? Aku ini bukan org baik buat kamu, kamu itu selalu maafin semua salah aku. Sdgkan setiap kamu salah aku susah utk ngerti, dan maafin kamu. Aku sayang kamu kesya.... Batinku berkata dgn sedih smbil mengelus lembut pipi yg dicium kesya.

Adit sdg berada di ruang keluarga smbil menatap beberapa figura yg terpajang disana. Dia memegang satu figura foto berisi kesya dan keina.

"Ehem. Itu punya gue, dan gue bisa beribu kali bikin dia senyum lbh dri itu." ucapku, aku smpt merasa bahwa dia kaget dgn kedatanganku.

Dia meletakkan kembali figura itu dan berbalik menghadapku.

"Dia emg punya lu. Dan lu juga bisa bikin dia beribu kali nangis dgn alasan sama." sial! Aku hanya diam.

"Galang udh bilang sma lu kan? Gue cuma mau ingetin lu aja, kalo lu gak bisa bilang ke kesya. Gue bis-" aku menarik kerah bajunya.

"Oh. Santai, gue gak akan bilang smpe masa berduka kesya selesai! Tapi yaa kalo udh selesai gue bakal bilang si," tawa nya pecah. Aku mendorongnya hingga jatuh ke sofa.

"Gue bakal bilang sma kesya! Setelah urusan gue sma keparat lain itu selesai! Gue gak akan diem aja kalo kesya tau dri lu! Inget ya dit, gue gak akan tinggal diem kalo lu ancurin hubungan gue sma dia!" kataku sambil menahan bentakkan agar suara terdengar biasa.

"Gue tau ko, tapi gue cuma mau kasih perjanjian aja ke lu." ucapnya.

Aku menaikkan satu alis, "malam prom night lu hrus bilang semuanya ke kesya!"

Prom night? Emg ada prom? Ko aku gatau si? Ara juga gak prnh bilang?

"Prom night? Gue gak prnh denger ada acara itu?" tanyaku msh dgn nada sinis.

"Abis selesai pensi, malem nya ada acara prom night. Dan gue mau pas prom night, lu ngaku didepan osd. Ya termasuk 'kesya' " dia menekan dikata kesya.

Story of my life (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang