Magdalena's POV
Malam ini terasa begitu panjang.Aku ingin tahu.Apakah ada sesuatu di antara BamBam dan Mark? Apakah hal tersebut ada hubungannya denganku? Haruskah aku menanyakannya pada Bambam? Ya, aku harus menanyakannya.Dan mungkin membantunya semampuku jika memang ada masalah di antara mereka berdua.Dengan memikirkan hal tersebut, aku menutup mataku dan berharap besok akan menjadi hari yang indah.
~Time Skip To School~
Apakah ini hanya perasaanku saja atau hari ini semua orang bersikap aneh?
BRAAKK
Ternyata itu bukan perasaanku saja. Dengan takut-takut, aku menatap pemilik tangan yang menggebrak mejaku.
"Heh, lo jadi anak baru udah songong ya?"
Duh, apa aku melakukan kesalahan?
"Sorry, maksud kamu apa ya?" Tanyaku.
"Dasar, sok innocent lo! Masih anak baru udah genit aja sama Bambam and Mark! Kalo lo deket-deket mereka lagi, lo pasti tau kan akibatnya?"
Aku segera mengangguk dan ia pergi. Sudah kuduga, pasti ada sesuatu yang salah tentang Bambam dan Mark. Ketika aku melihat Bambam memasuki kelas, aku segera menanyakan apakah ada masalah antara dia dengan Mark. Tapi, Bambam hanya berkata bahwa tak ada masalah apapun diantara mereka berdua. Karena siswi tadi melihatku berbicara dengan Bambam, aku segera kembali ke tempat dudukku. Aku tak tahu apa yang siswi itu rencanakan, tapi aku yakin itu adalah hal buruk dan sasarannya adalah aku.
~Time Skip To Break Time~
Benar kan kataku? Siswi itu memang merencanakan sesuatu. Dan jika tujuannya adalah untuk melukaiku, dia memang menyakitiku. Bukan secara fisik, tapi secara mental. Aku merasa sangat lemah sekarang. Setelah semua yang siswi itu lakukan padaku, yang bisa kulakukan hanya bersembunyi di atap sekolah sambil menangis. Mengingat-ingat hal itu hanya membuat air mataku bertambah deras.
Flashback
Bel istirahat telah berdering. Ketika aku berjalan keluar kelas, sebuah ember berisi air jatuh menimpaku. Alhasil, baju seragamku basah dan semua orang menertawaiku. Bukannya membantuku, mereka malah melempari telur kepadaku. Siswi yang tadi mengancamku hanya tertawa dan berkata,
"Sudah kukatakan bukan? Jika lo dekat-dekat Bambam atau Mark lagi, lo bakal tau apa akibatnya. Dan inilah akibatnya."
Merasa malu, aku segera berlari meninggalkan kerumunan itu.
Flashback End.
"Dasar bodoh, begini saja sudah menangis?"
Aku menatap ke atas dan melihat Mark.
"Dengar ya, kau harus jauh-jauh dari Bambam. Kalau tidak, sesuatu yang jauh lebih buruk akan terjadi padamu."
Aku segera mengangguk.
"Dan ngomong-ngomong, sebaiknya kau bersiap-siap untuk serangan selanjutnya. Karena semua ini hanyalah awalnya. Aku ingin tahu, apakah kau bisa bertahan hingga akhir? Yah, yang penting menjauhlah dari Bambam!"
Dengan kalimat itu, Mark pergi. Jadi, ini semua hanyalah awal dari segala sesuatu yang buruk yang akan terjadi padaku?
To be continued...
OMGGGGGGGGGG
Nggak terasa udah lama nggak updateeeeeee
Udah berapa abad ya?
Sorry buat yang nungguin diluar sana!!
Untuk update ini, aku ngerasa kayaknya Mark itu possessive gimana gitu sama Bambam ya? *wink* *wink* :3
Jadi, apa yang akan kamu lakukan untuk bertaha dari bully yang diatur oleh Mark?
Silahkan tunggu update selanjutnya~BTW, aku berterima kasih banget yaaaaa
Buat para readers diluar sana, makasih buat dukungan kalian!!
Buku ini sudah mencapai 3k reads!!! :D
Aku nggak tau apa yang kalian lihat dibuku ini sehingga kalian ingin membaca buku ini.
Bahkan sampai ada yang minta update...
Terharu banget deh!! T^TYah, itu aja yang pengen aku omongin ^^
Makasih udah baca :D