Chapter
20Pagi itu Sarah meninggal.
Pagi yang hampir tak menyisakan awan di angkasa. Langit biru seperti sebuah senyum di tengah isakan tangis. Hari cerah seperti itu terasa tidak cocok untuk sebuah pemakaman.Dan di hari itulah terakhir kali aku melihat Shane, sedang meratap di bawah pusara ibunya. Ia tidak menangis.
Aku masih berdiri di belakangnya ketika semua orang telah meninggalkan pekuburan. Shane berjongkok di dekat nisan sarah. Membisu.
Tangannya mengusap nama yang tercetak di batu nisan.
Aku mendekat dan berbisik di belakangnya.
"Shane,..."
"Tinggalkan aku sendiri..." ucapnya ketus.
"Tidak. Aku akan tetap di sini untuk menunggumu.." aku berkeras.
"Hei, aku tidak butuh simpatimu!" ia bangkit dan berbalik menatapku. Matanya yang beberapa waktu lalu telah berubah menjadi lebih bersahabat, kini kembali sedingin es.
"Kenapa kau bilang begitu? Aku peduli padamu, Shane.." rasa kagetku membuat kakiku gemetar, aku berdiri goyah di hadapannya.
"Hhh, kau dan ibumu. Kalian sama saja. Berhentilah berpura-pura! Sekarang kalian pasti senang setelah ibuku meninggal..."
"Apa?! Senang?!" aku mengerutkan hidungku dengan mulut ternganga. "Kau pikir orang macam apa kami ini?! Oooh, aku baru tahu apa yang kau pikirkan selama ini?!"
Shane berjalan melewatiku menuju mobil. Ia seperti tak peduli padaku. Langkahnya yang acuh membuatku mengejarnya.
"Kita belum selesai!" teriakku jengkel.
Ia berhenti di samping mobilnya. Kami saling menatap. Hanya saja, tatapannya terhadapku menjadi penuh kebencian. Itulah yang membuatku tak mengerti.
"Apa maumu?" ia mengerutkan kening seperti seorang pemalas yang harus melakukan hal yang dibencinya.
"Kau tidak bisa menyalahkan seseorang atas kematian ibumu, Shane." ucapku lebih pelan. Aku tahu, aku ingin sekali berteriak tapi ini bukan waktu yang tepat.Ia mendengus. "Aku tak menyalahkan siapapun, aku hanya membayangkan betapa bahagianya ibumu, yaa..."
"Berhentilah bicara begitu tentang ibuku. Dia adalah orang terakhir di dunia ini yang akan tertawa atas meninggalnya seseorang. Dia tidak seperti yang kau pikirkan."
"Kau tidak tahu apa yang ku pikirkan!" ia berkata tajam.
"Ooh, tentu aku tahu. Itu tercetak jelas di wajahmu." aku terus bertahan. Mencoba terus menatapnya walau jantung terasa melompat keluar dan jatuh berantakan di tanah.
"Ibuku tidak tahu menahu tentang ibumu. Dan ibuku bukan peselingkuh yang menjerat ayahmu. Bukan ibuku yang merusak keluargamu." jelasku dengan gemetar. Aku menggigil dalam gaun hitam selututku yang berkibar-kibar oleh angin pagi yang segar.
"Ibumu akan menggantikannya, kan?"
"Ibuku hanya mengisi kekosongan yang telah ditinggalkan ibumu. Dan itu bukan salahnya...ibuku tidak pernah bermimpi menjadi bagian dari kehidupan keluargamu, Shane. Tidak pernah. Hanya aku...aku yang mencintaimu jauh sebelum kau menyadarinya. " jelasku dengab suara parau. "Aku mencintaimu tanpa tujuan, aku tidak punya misi...dan aku begitu heran saat sadar ternyata kau tidak begitu. " air mataku menggenang memburamkan pandangan.
"Apa maksudmu?" ia memiringkan wajahnya ke arahku. Tak mengerti.
"Jika selama ini yang kau lakukan hanya tentang bagaimana cara menggagalkan hubungan ayahmu dan ibuku, aku bersyukur kita berpisah. "
"Kau memang tak pernah mencintaiku. Aku tahu. Kau sama dengan ibumu."
"Memangnya kenapa dengan ibuku?! Dia adalah wanita yang mendukungku selama ini, dia yang telah mencurahkan kasihnya untukku hingga aku bisa berdiri disini berhadapan denganmu. Dia wanita yang hebat. Takkan ada yang melebihinya....dan satu lagi dia tak pernah meninggalkanku seperti yang dilakukan ibumu!"
"Dia sudah mengambil ayah dari kami. Ibumu!"
Aku mundur untuk berlalu.
"Dan kau juga! Kau sudah memgambil hidupku!"
Aku tak bisa menahannya lagi. Lukaku sempurna sudah!Hari berikutnya ia seperti menghilang untuk menghindariku.
*********"Hari pernikahan Mom semakin dekat saja. Ia jadi semakin sibuk mempersiapkan segalanya, mulai dari bunga-bunga, katering dan gaun untuk pengiring pengantin. Aku baru tahu pernikahannya bakal seheboh ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
andai kau dan aku
Romancejulie tidak pernah naksir seorang cowok seperti ia naksir pada shane allen.karena shane berbeda dengan cowok lain, shane sangat misterius, tak banyak bicara, tak suka menggoda, hanya matanya yang indah yang menyiratkan banyak cerita. julie benar be...