#20 - Epilog

65.4K 2.9K 39
                                    

Hai... Balik lagi nih... Cuma mau setor epilog aja...
Abis aku gemes sama Jo... Masih pengen nulis tentang Jo yang ganteng, baik hati, murah senyum, tidak sombong, rajin menabung, dan yang penting... Dia kesayangan author... Hehehe... #timpukauthor

_________________________

Clarissa memiringkan tubuhnya, menyurukkan wajahnya di dada bidang suaminya. Satu kata yang ia rasakan, hangat! Tiba-tiba dirasakannya sebuah lengan kekar melingkari tubuhnya, menariknya lebih dekat.

Cla menggeliat lalu mengerjapkan matanya perlahan. Dilihatnya senyum bahagia suaminya terpampang di hadapannya.

"Selamat pagi Cla," bisik Jo mengecup dahi Cla lembut.

"Mmm....pagi Jo," Cla menggumam sambil kembali memejamkan matanya. Sedetik kemudian, Cla membuka matanya lebar-lebar.

"Euhm... Jo?" ujarnya sedikit bingung. Lalu saat berikutnya, pipi Cla merona.

Jo terkekeh senang melihat wajah Cla yang tampak malu-malu.
"Kenapa? Malu? Semalam aja gak malu, kenapa sekarang malu?" goda Jo membuat wajah Cla makin merah padam. Cla mencubit pinggang Jo, membuat laki-laki itu mengaduh kesakitan. Refleks Cla mengusap-usap bekas cubitannya. Sentuhan Cla membuat dada Jo berdesir. Ia mendesah pelan. Cla yang mendengarnya mendongak menatap Jo yang memejamkan matanya menikmati sentuhan Cla di pinggangnya.

Mendadak Cla menghentikan usapannya, tatapannya jatuh ke dada Jo. Ia malu menatap mata Jo yang sudah berlumur hasrat.

"Kenapa berhenti?" suara Jo terdengar serak.

"Eh kenapa? Uhm... Memang masih sakit?" tanya Cla mendongakkan kepalanya.

Jo mencubit hidung Cla gemas.
"Kamu ini, menggemaskan sekali sih? Jadi pengen ngulangin yang semalem lagi," Jo tertawa kecil.

"Aku tidak percaya kamu jadi semesum ini, Jo?" ledek Cla mencibir.

"Karena aku baru tau kalau kamu senikmat ini," balas Jo menggoda Cla.

Cla memukul dada Jo pelan. Tanpa mengomentari godaan Jo, dengan wajah merah padam, ia menarik selimut yang menutupi tubuhnya, beringsut menuju kamar mandi.
Tepat sebelum pintu kamar mandi tertutup, Jo sudah menyelinap ikut masuk ke kamar mandi. Dan pintu ditutup, dikunci dari dalam.

Terdengar Cla memekik dan suara tawa Jo menggema.
Sepertinya kita tau apa yang terjadi di dalam sana.

-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

4 tahun kemudian

Clarisa bersedekap memandang ke halaman belakang. Ia tersenyum lebar melihat Kenzo sedang bergulingan di rumput bersama Jo.
Tampak Kenzo duduk di perut Jo sambil tertawa-tawa menang.
Sementara Jo yang mengalah hanya meringis merasakan tangan kecil Kenzo memukuli dadanya.
Ya, mereka berdua sedang bermain kejar-kejaran sebelum sekarang keduanya terkapar kelelahan.

"Kenzo," Clarissa melambai memanggil putra sulungnya.

"Ya Mami," bocah kecil itu berlari dengan lucunya menuju Clarissa duduk, sementara Jo mengikuti di belakangnya.

"Sudah sore, sekarang Kenzo mandi dulu," ajak Cla menggandeng Kenzo masuk.

"Biar Kenzo aku yang mandiin, Cla," ujar Jo meraih Kenzo dan menggendongnya.

"Biarkan Kenzo jalan sendiri, Jo. Jangan terlalu dimanja," tegur Cla melihat Jo mencium pipi chubby Kenzo, sementara anak itu memeluk leher Jo manja.

"Tidak apa, Cla. Dia masih kecil. Lagipula aku tidak keberatan kok," senyum Jo lalu bergegas membawa Kenzo ke kamar mandi.

Usia Kenzo sudah empat tahun sekarang. Bukannya Cla tidak ingin hamil lagi, tapi Jo meminta Cla untuk menunda dulu kehamilannya agar Kenzo mendapatkan banyak kasih sayang dan perhatian dari mereka.
Cla tau, Jo juga menginginkan mempunyai anak dari darah dagingnya sendiri, tapi Jo menekan keinginannya agar Kenzo mendapatkan yang terbaik. Perhatian dan kasih sayang sebanyak mereka mampu memberikan untuk jagoan mereka.

Sincerity of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang