"membolos lagi?" ujar laki-laki berahang tegas itu sambil melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap gadis yang sedang berbaring di atas kasur uks didepannya itu.
"aku tidak membolos, kali ini aku benar-benar tidak enak badan" dengusnya tidak mau kalah berpendapat dengan si teman
"whatsoever" gumam matt sambil memutar bola matanya dan duduk di samping kasur itu, mulai memainkan ponselnya.
"kamu ini, aku berkata benar tetap saja salah. sudah kalau tidak percaya. aku sudah sehat.aku mau pergi" gertak sara dan turun dari kasur yang sama sekali tidak empuk. ia sebal dengan matthew, berkata jujur pun ia tetap dianggap salah
"hey armstrong" matt buru buru menarik tangan sara berusaha untuk tidak terbahak melihat tingkah sara yang seperti anak-anak itu. "oke oke, aku percaya padamu. mukamu jangan di tekuk seperti itu, jelek. lebih imut kalau tersenyum" matt menarik kedua ujung bibir sara keatas dengan jari telunjuknya
sara tidak bisa menahan senyum nya lagi, temannya yang satu ini memang tidak pernah membuatnya benar-benar marah. terlihat semburat merah dikedua pipi sara namun tidak banyak. "ya yaa. aku tau. ayo ke kantin, aku lapaarrr" ujar sara mengalihkan pembicaraan nya
***
kejadian tadi di uks. ugh, kenapa sara menjadi teringat itu saja semenjak pelajaran sampai pulang sekolah ini. ia menghentakkan kedua kakinya kesal. kenapa ia jadi terbayang-bayang wajah matt? pft. tidak mungkin ia menyukai matt, matt itu sudah menjadi sahabatnya. sahabat. oh ayolah, jangan berpikir yang tidak-tidak sara. mana mungkin matt menganggapnya lebih dari sahabat.
"kau masih marah padaku sampai meninggalkan ku sendirian di sekolah?aku mencari mu sejak bel pulang sekolah berbunyi dan kau disini berjalan dengan santainya tanpa ingat padaku? oh well, I'm mad at you now ms.Armstrong" cerocos seseorang dari belakang. tidak perlu menoleh untuk mengetahui siapa yang berbicara, ia sudah tahu siapa yang mengoceh.
sara memutar bola matanya,lalu mempercepat langkahnya berharap matt menghindar. ia sama sekali tidak menjawab perkataan matt.bukannya ia benci matt, tapi ia butuh waktu tanpa matt, agar ia tahu perasaan apa sebenarnya ini.
sedangkan matt yang melihat tingkah laku sara membelalakkan matanya. gadis ini kenapa? ia menarik tangan sara dan mengenggam pergelangan tangan gadis itu dengan keras. 'tidak bisa dibiarkan sifatnya seperti ini',batin matt. gadis berambut panjang itu mengerang "lepas! tanganku sakit,bodoh" ujar sara sambil memekik
"ada sesuatu yang salah dalam dirimu, jawab dengan jujur. apa salahku" jelas matt dengan nada dingin. sara tertegun sepertinya matt marah dengannya. "siapa bilang kau salah? tidak ada apa-apa,aku hanya capek. sekarang lepaskan tanganku" balas sara,tidak berani membuat kontak mata dengan lelaki tinggi di depannya itu
"tatap mata aku saat sedang berbicara dan jawab dengan jujur apa yang terjadi sebenarnya!" bentak matt, membuat sara tercengang dan menatap mata matthew tidak percaya. gadis itu menarik tangannya dengan keras,sampai akhirnya terlepas dari genggaman matt
"kau! tidak seharusnya membentak seseorang seperti itu! dan kamu, tidak perlu tahu apa yang terjadi dengan ku!" bentak sara balik dan pergi meninggalkan matt. matt saat itu bukanlah matt yang ia kenal.
***
"maafkan aku" ujar matthew pelan. suasana kantin saat itu tidak begitu ramai. sara menghela nafasnya, ia tidak bisa melihat temannya itu memelas dihadapannya seperti ini. sebenarnya ini bukan salah matt sepenuhnya. sara akhirnya mengangguk "tak apa, ini bukan salahmu sepenuhnya"
"seharusnya aku tahu, aku tidak pantas membentak seorang perempuan, apalagi itu temanku sendiri" ujar matt penuh penyesalan
sara tersenyum "sudah matt. aku sudah memaafkanmu, maafkan sifatku juga"
matt menatap gadis didepannya itu sambil mencubit pipi sara gemas "tidak apa apa sara. yang penting sekarang kau tidak seperti itu lagi" ucap matthew senang
sara tersenyum lalu menatap arah lain, asalkan itu bukan laki-laki didepannya itu.
matt bahkan tidak tahu, bagaimana cepatnya degupan jantung sara saat itu.
ngehehe. gimana? maaf yaa kalau sedikit ngebosenin don't forget to vomment pls
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone ✖ Matthew Espinosa
Fanfic"should i smile because we are friend? or should i cry because that's the only thing we can ever be?"