ELENA MEMBUKA MATANYA PERLAHAN-lahan yang pertama dilihatnya adalah langit-langit berwarna biru malam.
"Kau sudah bangun rupanya"
Elena mencoba duduk dan menatap sang sumber suara. Seorang pemuda berambut hitam legam, pupil matanya juga warna hitam, berkulit cokelat muda, dan....tampan?Elena menganga saat melihat pemuda itu, demi Tuhan dia yakin jika dirinya tidak kuat. Saat ini dia pasti sudah mati muda.
Pemuda itu hanya memakai boxer dengan kemeja putih yang parahnya tak dikancing. Menampakkan tubuh kekarnya dan beberapa luka disana yang berhasil membuat Elena mengernyit
"Kau siapa ?" Tanya Elena
Pemuda itu berhenti minum dan menatap Elena "Roni Siswanto, salam kenal"
"Namaku..."
"Elena Grimm, seorang remaja berumur 16 tahun. Gadis gila yang menjadi saksi atas pembunuhan baru-baru ini. Apa kau cabe-cabean ?" Roni memotong ucapan Elena yang dibalas dengan kibasan selimut dari Elena. Roni menggeram marah saat cangkir berisi es cokelatnya terjatuh kelantai dan menumpahkan seluruh isinya
"Kau menumpahkan minumanku !!" Teriak Roni marah
"Kau mengataiku cabe-cabean !! Apa maumu hah ?!"
Teriak Elena tak kalah nyaringRoni terdiam "maaf" ucapnya pelan "aku....hanya salah bicara"
Elena mengacuhkan Roni dan mengalihkan pandangannya kesekeliling "ini....dimana ?"
"Underground" ucap Roni singkat sambil menaruh cangkirnya di atas meja
Elena menggaruk kepalanya yang bahkan tak terasa gatal "Underground ? Bawah tanah maksudmu ?"
Roni mengangguk "ya"
"Tidak mungkin !!"
"Mungkin saja kok"
Tiba-tiba Roni melompat keatas kasur dengan kecepatan bagaikan macan kumbang, menahan tubuh Elena di atas kasur agar tak bergerak
"A.... apa yang kau lakukan ?!"
Teriak Elena panikRoni menatap Elena dengan tatapan tajam
"Diamlah !" Perintahnya dan seketika itu juga Elena berhenti bergerak
"Untuk apa kau ke taman kota malam tadi ?" Tanya Roni
"Aku tak mau menjawabnya" balas Elena
"Jawab !!" Bentak Roni membuat nyali Elena menciut
"Aku....kabur" ucap Elena pelan
"Kabur dari siapa ?"
"A....aku"
"Cepat jawab !!"
"Aku kabur dari ibu asuhku!!"
Mata Roni melebar saat melihat mata Elena yang berkaca-kaca, gadis itu menangis. Tanpa aba-aba Roni memeluk Elena, mencoba menenangkan gadis itu. Elena menyandarkan kepalanya di dada Roni, bahkan dirinya bisa mendengar suara detak jantung Roni yang tak beraturan.
Air matanya terus mengalir, Elena sendiri heran kenapa dia tak bisa menghentikan tangisannya. Dia menatap Roni yang masih memeluknya erat
"Apa kau orang yang menarikku kedalam semak-semak ?"
"Ya, itu adalah aku"
"Kenapa kau membiusku ?"
"Agar aku mudah membawamu dan mengganti pakaianmu"
Sekarang gantian Elena yang terdiam, kepalanya menunduk dan melihat pakaiannya yang sudah berubah. Dari kaos hitam lusuh menjadi kemeja berwarna putih yang ukurannya kebesaran
KAMU SEDANG MEMBACA
Human Puppet (Event Of FPW) (END)
Ação(Underground Bullet Case:00) Underground Bullet atau yang sering disebut sebagai 'para peluru dari bawah tanah' adalah sekelompok remaja dengan latar belakang yang berbeda-beda. Mereka berkumpul di bawah tanah untuk memerangi kejahatan... ÷÷÷÷÷ Elen...