Chapter 19: With you

3K 202 0
                                    

Chanyeol POV

Baiklah masalah itu selesai.
Akhirnya kami berenam: aku, yinji, min ah, kyungsoo, baekhyun dan sekyung. Hubungan kami membaik satu sama lain dan kami bersahabat kami selalu bersama dan saling menyemangati satu sama lain.

Namun itu tak bertahan lama, sekarang kami hanya berlima.
Kyungsoo, si pemilik mata besar itu pindah ke Jepang karena alasan yang misterius. Entahlah dia tak mau menceritakannya. Bukan, bukan tidak mau tapi mungkin dia belum mau menceritakannya. Jika kami bertemu kembali dia janji akan menceritakan semuanya.

Awalnya kami sedih, begitu pun yinji 'sang mantan kekasihnya' kalau itu sudah lah tak usah dibahas kalian juga tahu kan?

Namun untungnya kami semua tidak berlarut-larut dalam kesedihan hingga kami memasuki kelas 12 semester 2.
Kami akan menghadapi ujian kelulusan.

Hari demi hari kulewati bersama sahabat-sahabatku ini terutama yinji.
Hubungan kami semakin baik dan kami semakin dekat ya seperti dahulu bahkan lebih.

"Yinji'yaa!!!!" Teriaku
"Berisik yeolie!! Aku ada dipinggirmu dari tadi!!" Kata yinji sambil menutup telinganya.

"Yakkk! Jangan panggil aku yeolie itu seperti perempuan" ya dia sering mengejeku dengan panggilan itu.

"Terserahku saja, karena memang faktanya kau itu cantik" katanya tertawa lalu hendak berlari menjauh dariku. Dengan cepat kutarik tangannya.

"Kau bilang aku cantik? Awas kau yinji!!" Dengan cepat aku mengelitikinya. Yahahahaha mukanya memerah dan dia tertawa lepas.

"Hahahahaha!! Baiklah sudah cukup hentikan. Iya chanyeol memang tampan ko." Katanya polos.
Yahahahaha akhirnya dia menyadari ketampananku. PLAK!!!

"Yahahaha akhirnya kau sadar!" Aku merapikan poni yinji yang tak beraturan itu.
"Bagaimana kalau nanti sore kita jalan-jalan?" Ajaku.
"Yeay, ayo-ayo tapi kau yang traktirku 1 cup bubble tea large yayaya?" Kata yinji ya ia terlihat gembira.
"Ya tentu saja" aku mengejeknya.

Jam 4 sore aku menjemputnya. Kuharap hari ini menyenangkan.
"Hai yeolie! Ayo!!" Gadis iti memakai dress selutut berwarna tosca serta blazzernya yang berwarna putih juga sepatu sketch berwana coklat.

Rambutnya diikat kebelakang hanya bagian depan rambutnya saja. Pipinya yang merona dan bibirnya yang berwarna merah muda. Dia benar-benar membuatku terpesona.

"Yah mengapa kau memanggilku seperti itu terus?" Jawabku sambil membulatkan mataku.
"Biar saja ayo berangkat!" dia tersenyum lalu aku hanya membalas senyumnya.

Kami pergi kesebuah tempat yang sangat berkesan dimasa lalu kami berdua.

Sebuah taman bermain anak-anak yang dipinggirnya terdapat danau yang sangat luas. Kalian tahu kan? Iya tempat itu, tempat saat aku mendapati yinji sedang menangis beberapa waktu yang lalu.

"Yeay akhirnya sampai. Ayo chanyeol cepat!!!" Dimenarik tanganku. Aku tersenyum melihat tingkahnya.
Dia mengajakku duduk.

"Ingatkah chanyeol, dulu kau mengejarku disana dan aku berlari menghindar hingga aku terjatuh" dia tertawa.

"Hhahahaha, tentu saja itu salahmu karena menghindar dariku!" Aku ikut tertawa dan mengacak-ngacak rambutnya.

Kami mengingat kembali masa-masa dulu iti yang membuat kami tertawa terbahak-bahak hingga waktu matahari terbenam.

Saat itu kami berada dibangku yang menghadap ke danau. Ya ajaibnya disini mempunyai pemandangan sunset yang sangat indah.

Tiba-tiba....
Dugh..

Dia menyenderkan kepalanya dibahuku. Detak jantungku perlahan meningkat.
"Chanyeol kapan terakhir kali kita melihat ini?" Tanya yinji
"Saat itu, sebelum aku ikut dengan ibuku"

"Aku merindukan masa itu. Dan untungnya aku merasakan itu kembali sekarang. Aku sangat bersyukur." Kata-katanya membuatku luluh.

"Aku bersyukur kita bisa bersama seperti dulu. Tetap bersamaku ya?" Dia memberikan kelingkingnya. Aku membalasnya.
"Tentu saja aku akan disampingmu bersamamu yinji"

Waktu mata hari terbenam kami lewati berdua. Sungguh ini hal yang menyenangkan. Aku butuh pengontrol waktu, aku ingin memperlambat waktu. Bahkan jika aku bisa, ingin sekali kuhentikan waktu.

Hari sudah gelap, aku mengantakan yinji pulang.
"Terimakasih chanyeolie untuk hari ini" dia tersenyum padaku.
"Kembali kasih, aku pulang dulu. Selamat malam yinji" kataku sambil menyalakan klaksonku lalu menuju rumahku yang hanya beda 2 rumah itu.

Dengan cepat aku memasukan motorku lalu memparkirkannya.
"Aku pulang"
Seperti biasanya rumah ini sepi. Bayangkan saja rumah sebesar ini dengan 4 kamar utama, bertingkat, kolam renang large dan halaman yang luas hanya ditinggali 2 orang pria. Aku dan ayahku.

Sedih memang mengingat itu. Ya ini terjadi saat ayah dan ibuku berpisah.
Memang ini membuatku menjadi mandiri namun tetap saja aku merindukan masa masa itu yang tak akan kembali lagi.

Aku bergegas mandi. 20 menit kemudian aku keluar lalu mengeringkan rambutku.

"Chanyeol kemarilah ayah ingin berbicara"
"Tentu ayah, ada apa?"
Jarang sekali ayah mengajaku berbicara serius sepeti ini.
"Bulan depan kelulusanmu bukan? Ayah punya sebuah permintaan. Tapi tolong kabulkanlah"

"Ya bulan depan dan apa itu?" Tanyaku polos.
Ayah terdiam. "Ikut ayah ke amerika dan kau kuliah disana"
Apa?? Yahhh apa ayah bergurau? Aku tak mau meninggalkan korea!
"Ayah apa kau bec..n..?"
"Maafkan ayah tapi ayah butuh kau disana. Dan hidupmu mungkin akan lebih baik disana"
Yah apa-apaan ini. Aku yak mau. Ah ayah ayolah!!!

"Kumohon chanyeol, kabulkan permohonanku"
Aku terdiam.
"Baiklah akan kupikirkan ayah"
Lalu aku meninggalkan ayah dan menuju kekamar. Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan? Jika aku pergi, maka aku kehilangan sahabat-sahabatku, korea juga Yinji?

To Be Continue!!!!!!!

Thankyou for reading!!

I'm Beside You(EXO fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang