Di pagi yang cerah itu jodi di bangun kan oleh adik perempuanya, laras! Sosok perempuan terkuat nomer 2 setelah ibunya.
'a bangun atuh a ini sudah jam brapa,teu gawe a!? "
" muhun ras ini juga aa udah bangun kok'
Pagi itu seperti biasanya aktifitas pagi di mulai, di saat jodi terbangun dari mimpi buruknya . Benar saja jodi merasa terbangun di saat semuanya telah berubah, sudah hampir 1 tahun Jodi dan "dia" berpisah tepat beberapa minggu setelah kejadian malam itu dan dengan mawar beserta tiket menjadi saksi kesenduanya. Dia pergi untuk alasan yang cukup jelas dan bisa di terima oleh akal sehat Jodi maupun teman temanya atau bahkan keluarganya , orang tua Larrisa menyuruh nya untuk berkuliah di luar kota, dan sangat sulit untuk mereka menjalankan hubungan jarak jauh pada saat itu, yasudahlah itu pun sudah berlalu pikir Jodi . Sekarang Jodi sudah cukup kuat dan cukup berani , berani untuk memulai dan berani untuk melupan, bukan memaksa untuk mengapus kenangan mungkin hanya dia simpan dalam dalam. Jodi mengangkat pena nya dan menuliskan entah puisi apa ia namakan untuk Larrisa yang pergi dan enggan kembali .
Aku masih berdebat dengan masalalu, ketika sang waktu pergi tanpa malu-malu.
Pandanganku menjadi seorang laki-laki yang tak bernyali untuk sekedar mampir. Pada senyum seorang wanita yang pernah berada dalam sandaran bahuku. Ketika kala itu, Ia sudah merenggut semua hatiku. Tanpa memohonya dariku.
Seperti aku menelaah kepada sela-sela malam yang hanya di terangi rembulan. Dari setiap puluhan bahkan sampai ratusan bulan yang terhitung dari awal Januari hingga desember. Bibirku pernah menjadi pemanis di saat bumi menangis. Serta tubuhku yang tak pernah rapuh, pernah menjadi tempatmu berteduh di kala sengatan matahari yang membuat wajahmu memerah.
Ingatanku masih saja, menceritakan geraian rambutmu bahkan aroma badan mu . Saat ketika ciri khas wangi rambutmu menyengat langsung pada panca indra penciumanku.
Seketika aku di mabuk tak kepalang oleh harum yang menerpa wajahku.
Membuatku tergeletak tak ingin bangun dari mimpi-mimpi yang indah. Bersama mainan rambutmu yang pernah singgah.Dan akhirnya aku tak pernah bisa kembali dari masalalu. Bukan aku tak mampu untuk melupakanmu. Namun hanya saja, aku masih malas untuk melupakanmu.
**
Akhir akhir ini Jodi sangat suka dengan kopi hitam, selain rasa dan warna nya, kopi hitam ini mengambarkan kehidupan percintaanya . Rasanya yang pahit mewakili perasaanya akhir akhir ini, dan warna nya yang hitam yang berarti kelam itu sudah menjadi warna monoton cinta baginya, menurut Jodi cinta itu hanya hitam dan gelap, dan kita tidak pernah tau tentang apa yang ada di balik nya.
Sembari melahap sarapan nya dengan sedikit canda tawa sedikit bersama Laras, Jodi masih teringat seminggu setelah kepergian "dia" Jodi hancur sehancur nya, tapi kembali Jodi sadar kadang Tuhan sengaja mematahkan hati kita sepatah patah nya hanya untuk menjauhkan kita dari yang tidak baik untuk kita. Setiap malam semenjak itu Jodi selalu memandangi foto "dia" yang ada di dalam album kecil mereka, bagi Jodi foto ini adalah sebuah kenangan permanen,dan dapat dia simpan lebih lama di bandingkan dalam sebuah ingatan, dan Laras pernah berkata ." a kamu terlalu lemah, dan terlalu takut, takut untuk memulai hidup baru, dan takut untuk mencoba hidup di hari yang baru. Sampai kapan kamu mau begini !? "
Muka Laras selalu terlihat kusut ketika mengucapkan kalimat itu .
kata-kata itu selalu berdengung di telinga Jodi mungkin sampai saat ini, bahkan saat Jodi melahap makananya dia merasa mendengarkan kata2 itu lagi .
** Di sebuah Cafe yang bertemakan classic tempat dimana Jodi sering menghabiskan waktunya yang kadang dia fikir sudah tidak berharga lagi .Cafe ini adalah ingatan besar baginya, cafe ini menjadi saksi bisu pertemuan mereka dahulu. Seperti biasa saat waktu senggang Jodi dan Erik selalu mengabiskan waktu di cafe ini.
YOU ARE READING
Dua Sisi Harapan (sudah terbit)
RomanceHarapan adalah hal yang tidak seharus nya di fikirkan, ya . Untuk mereka yang sudah di jatuhkan oleh nya. Harapan adalah satu satunya jalan untuk menjacapai titik tertinggi dari kehidupan, ya. Untuk mereka yang masih bergelut dengan nya . - Dua si...