Trip and Lost At Pipiropopo [Kuroko no Basuke Fanfict]

5-Nyasar

[Song: Kagami Taiga - Eikou Made no Ran and Gan]

***

Di bandara Agasaki, bandara yang khusus untuk Haraku dan Shitarakou.

"Ah, jadi ini tempatnya. Kemarin Kurokocchi bilang dimana?" tanya Kise. "Lagipula, tempat ini tak buruk juga".

"Ah, kemarin Tetsu-kun bilang dia ke Ha... Apa ya?" tanya Momoi berusaha mengingat-ingat.

"Haraku", jawab Kagami.

"Ah, itu! Ya, ya, ya. Sekarang masalah kita adalah dimana letak rumah Tetsu-kun".

"Aduh! Iya! Kurokocchi 'kan tidak memberitahu kita!"

"Lagipula, tempat apa ini?" tanya Aomine.

"Ahahaha! Ahomine! Bahkan kau tak tau tempat ini?"

"Bakagami! Memangnya kau sendiri tau, sampai bisa menertawakanku?"

"Nggak, sih", jawab Kagami.

"Bakaho".

"Kise... Te matare!" seru Aomine dan Kagami lalu menyerang Kise lagi.

"Yamete!!!"

Mereka bertiga langsung diam mendengar teriakan Momoi.

"Sekarang yang lebih penting adalah bagaimana kita mengetahui rumah Tetsu-kun", lanjut Momoi. Mereka semua mengangguk. Anggota Kisedai plus Momoi minus Kuroko membentuk lingkaran. "Go, go, Kiseki no Sedai!" Takao dan Kagami mengernyit tak mengerti.

"Ngapain sih mereka kayak gitu? Gaje banget", bisik Takao.

"Biarlah. Mereka ini, bukan kita", balas Kagami. Takao mengangguk setuju.

"Aku akan bertanya pada orang sekitar", kata Kise lalu berlari ke arah kerumunan orang. Mereka semua mengangguk. Terlihat Kise berbincang sebentar lalu kembali. "Mereka sendiri tidak tau. Mereka juga baru di sini". Mereka terhenyak. "Kore wa do?" tanya Kise.

Di kamar nomor 05 penginapan 2 lantai, Penginapan Gouka, jalan Machi, kota Agakura.

"Sore de wa, kantor ayahmu dekat sekali dengan penginapan ini. Hanya butuh beberapa menit dari sini".

"Ah, naruhodo", kata Kuroko mengerti.

"Koe sendiri, Mas?"

"Opo?"

"Rapopo".

"Don't be kidding me!"

"No I don't".

"Be honest!"

"Nandemonai".

"Honey", ayah Kuroko merayu ibu Kuroko.

"Nande?"

"Uljima, chagiya".

"Apaan uljima? Aku rapopo. You're too overacting".

"No I don't".

"Uso!"

"Koe sing bohong!"

"Bohong apa?"

"Nandemonai".

"Haish... Sudahlah. Aku tak mau berdebat".

"..."
Kuroko hanya bisa cengo dengan kedua orangtuanya yang sugoi, ganti-ganti bahasa.

Di bandara Agasaki.

"Kore wa do?"

"Wakarimasen".

"Kagamicchi! Jangan bercanda!"

"Aku tidak bercanda. This is Pipiropopo's thinking time rush!" kata Kagami lebay.

Mereka semua memutar mata—termasuk Nigou yang dipegang Momoi dan saat di pesawat Nigou diselipkan(?) di koper milik Momoi.

"Nah, sekarang bagaimana?"

"Aka-chin, kau 'kan pemimpin Kisedai. Harusnya kau bertanggungjawab", kata Murasakibara.

"Sebaiknya kita berpencar", usul Momoi.

"Mencar? Kayak cendol gini rambutnya?" tanya Kise.

"Daripada warnanya kayak t*i?"

"Baka gitu pinter juga, ya", celetuk Aomine *Maksudnya gimana nih? Baka ato pinter?*

"Ahomine boleh juga, nih", balas Kagami.

"Sudahlah, cepat cari Tetsu-kun", kata Momoi.

"Lebih baik kita mencari bersama-sama", usul Kagami. "Kuroko tuh kecil, susah dicari. Kayak tikus", lanjutnya. Kagami! Te matare! Kuroko gue dibilang tikus! #DigamparSejutaOtaku

Akhirnya mereka mencari The King Of Seme *salah*, adek author. *digampar sejuta otaku* *author gampar balik*

Sudah setengah jam mereka berjalan, namun mereka tetap tidak menemukan Kuroko dan bahkan mereka tidak tau cara kembali ke bandara.

Kise bernyanyi sambil melompat-lompat ria. "Bakaho, bakaho, bakaho~"

"Kisecchi baka, Kisecchi baka, Kisecchi baka~", balas Kagami dan Aomine sambil melompat-lompat ria.

"Kekanakan sekali ya, Mu-chin", kata Midorima.

"Benar sekali nanodayo", kata Murasakibara The King Of Eggplant(habis, bahasa Jepangnya terong itu murasaki) menyetujui. *kebalik sama Midorima*

"Kenapa? Kebalik?" tanya Takao.

"Apanya kebalik?" tanya Akashi. "C*lana?"

"Masa' gak tau sih?"

"Nggak".

~author ngikut ff~

"Ahaha! Bakashi!"

"Diem lu thor! Gue gak nyuruh lu muncul!"

"Hello, Bakashi! Ini ff gue! So, jangan salahin kalo gue bikin lo absurd! Lagian, emang lu siapa sampe suruh gue diem?"

"Gue? Fictional character lah. Segede gini gak bisa ngeliat?"

"Gede? Hahaha... Jangan bikin gue ketawa deh. Jelas-jelas situ kecil, ye".

"Anjir!"

"Apa anjir-anjir? Minta gue begal?"

"Ng-nggak, Bang".

"Nah, gitu dong. Nge-sok emperor eye takut dibegal. Apa-apaan kayak gitu".

"Eh, lagipula kita di mana sekarang?" tanya Momoi.