25. My love My boss

22K 1.2K 80
                                    

Copyright2015@Anita_ pardais

****

Untuk cast Rasykal saia sudah nemuin Burak Ozcivit. Yang belum tau doi silahkan tanya ke si mbah ya hehehe....Tapi Burak nya versi yang mudaannya key, coz Rasykal kan masih 25 an.

Kalo untuk My Lovely Oliv saia belum nemu yang cucok nih. Bayangan saia Oliv itu berparas ayu.

****

Cinta yang tulus adalah cinta yang bersedia menerima masa lalu dan bersedia membangun masa depan bersama.

****

Aku memang bodoh yang menangis hanya karena mendengar cerita yang belum pasti kebenarannya. Perasaanku langsung sakit begitu saja. Aku menjadi bodoh karena aku  teramat sangat mencitainya. Ya Tuhaan..

"Hoi. Mala. Sani. Jangan bergosib saja kelian. Mengganggu pekerjaanku saja." Suara bernada khas Medan masuk ke dalam pendengaranku. Suara Bang Bayu.

Aku mengerjapkan mata untuk menghalau sisa air mataku.  Beberapa kali aku menghela nafas sesak untuk menenangkan sedikit perasaanku.

"Kalau kalian mau bergunjing sebaiknya di luar saja."

"Eh Nara! Kau ini sirik aja! " Mala membalas perkataan Nara barusan.

"Buat apa aku sirik. Aku nggak perlu bergosib jorok sepertimu. Kalau kau sudah nggak tahan lagi, minta kawin sana sama bokapmu."

"Hahaha...Kalo Mala kawinnya sudah, Lay. Cuma nikahnya yang belum." Bayu terbahak dari mejanya.

Sedangkan aku memutuskan untuk kembali meneruskan pekerjaanku sambil terpaksa mendengarkan ocehan mereka. Hatiku masih sakit, pikiranku masih tak menentu tapi pekerjaanku juga butuh perhatian.

"Kurang ajar mulutmu Bay! Mau ku sumpal?!"

"Boleh. Pake bibir kau ya." Bayu terbahak lagi. "Aduhh!!" Bayu tiba-tiba berteriak kesakitan. Entah apa yang dilempar Mala padanya. Ruangan kerja menjadi seperti ruangan kelas TK.

"Rasain. Mang enak!!"

"Monster Kau!"

Aku melirik Mala yang hanya menjujurkan lidahnya mengejek Bayu. Tak ingin lama-lama melihat wajah Mala, aku kembali fokus pada komputerku.

Sepertinya Mala tidak membalas lagi karena suasana perlahan tenang. Aku sendiri berusaha menyelesaikan tugasku dengan pikiran yang bercabang. Tentu saja aku tidak lupa dengan perkataan Mala yang membuatku meneteskan air mata tadi.

Waktu berlalu, akhirnya selesai juga pekerjaanku. Saat aku tengah menyusun berkas dan merapikan meja, tiba-tiba Sani berdiri di sampingku.

"Liv, mau kekantin bareng nggak?"

Aku yang sedang manahan dongkol pada mereka dengan cepat menggeleng. "Duluan aja."

Sani tersenyum lalu melangkah keluar bersama Mala.

Yang benar saja aku gabung bersama mereka. Telingaku sudah cukup terasa panas, belum lagi hatiku yang kebakaran. Harus apa lagi yang terbakar jika aku terus bersama mereka? Lagi pula aku membawa bekalku sendiri.

Aku hendak mengeluarkan kotak makanan yang kubawa saat ponselku berbunyi. You and I. Lagu khusus hanya untuk panggilan dia seorang.

Ash...

Sejenak aku menatap namanya yang berpendar-pendar di layar ponselku.

Mencintainya adalah hal terindah di dalam hidupku. Mendapatkan cintanya adalah suatu keajaiban. Tapi bisakah kami bertahan. Atau... bisakah aku bertahann...

Fine,I Love U (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang