Thank you, bro!!!

585 81 0
                                    

Zayn's POV

July 23rd...

Seharusnya hari ini adalah hari terbaik. Seharusnya hari ini aku bisa merayakannya. Seharusnya hari ini aku tidak sendirian. Seharusnya hari ini aku bersama mereka. Seharusnya, seharusnya, seharusnya...terlalu banyak seharusnya yang tidak bisa aku deskripsikan semua. Bahkan kata 'seharusnya' yang sekarang ada di benakkku tidak akan cukup jika aku menghitungnya menggunakan jari.

Hampa? Tentu...

Aku merindukan saat-saat 4 tahun itu. Dimana setiap tahunnya pasti ada tanggal yang spesial untuk aku dan mereka.

Happy fifth anniversary One Direction without me. Without myself.

"Zayn?"

Tepukkan di pundak kiriku membuatku tersadar dari lamunan. Aku menoleh ke kiri dan mendapati sosok wanita yang selama ini menemaniku, memberiku kekuatan, dan menjadi penyemangatku untuk tidak terus merasa terpuruk.

"Hi, Pezz" aku langsung berdiri dari dudukku dan memeluk singkat Perrie.

"Kau sudah makan?" Tanyanya. Aku mengangguk dan tersenyum. "Baguslah. Mm...." Perrie memberi jeda sebelum melanjutkan ucapannya. "Kau ingatkan hari ini hari apa? Kau tidak ingin memberi ucapan selamat atau apa saja pada mereka?"

Aku menimbang-nimbang maksud dari Perrie karena aku sudah tahu jalan pembicaraan ini.

Segera aku mengeluarkan iPhone dari saku celanaku dan membuka akun twitter. Namun, perhatianku langsung tertuju pada sebuah tweet. Tweet dari Liam dan betapa terkejutnya aku ketika membaca tweet yang di tulisnya itu.

"Wowwwww 5 years 5 boys what an amazing journey I couldn't thank you all ever enough and thank you Louis Niall Harry and zayn for everything"

"Li...liam...dia..." speechless. Aku tidak tahu harus berkata apa. Jadi, selama ini mereka masih menganggapku ada disisi mereka?

Tapi, bagaimana dengan Louis? Apa dia juga seperti itu? Apa dia masih menganggapku? Apa dia masih marah padaku atas apa yang aku lakukan? Apa dia...apa dia—

"Vas happen, Zayn?" Aku tersadar dari lamunanku begitu mendengar suara lembut dan merasakan belaian tangan Perrie di pundakku.

"Jadi..." belum selesai aku berbicara, Perrie langsung mendekatkan tubuhnya denganku dan mencoba melihat apa yang aku lihat barusan di layar iPhone-ku.

"It's awesome, Zayn. Ternyata mereka masih perduli padamu" ucap Perrie, langsung membawaku kedalam pelukannya. Dengan hati yang begitu gembira, aku membalas pelukannya.

Liam, Louis, Harry, Niall. Thanks, bro!!!

==>

Maaf ya... maafffff banget. Aku tau ini late banget. Tapi, mohon dimaklumi ya(?) Sekolah udah aktif dan tugas pada numpuk.

Sekali lagi, maaf ya, guys. Happy Reading!

I'm Sorry, Guys! (Zayn Malik FanFic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang