Chapter 22 : Missed you

2.8K 186 0
                                    

Yinji POV

Hari-hariku berbeda namun total drastis. Aku terlambat mengakui, itulah kesalahanku yang benar-benar kusesali.

Sendirian, sepi itu yang selalu kurasa.
Dirumahku hanya tinggal aku, ibu, dan Min Ah juga beberapa pekerja dirumahku.
Appa belum pulang semenjak saat itu terakhir kali kami bertemu.

Luhan, dia kembali ke China setelah berlibur kurang lebih 2 minggu disini.

Min Ah pun jarang pulang dia sibuk dengan pekerjaannya. Ya siapa kira dia sekarang sedang asik mengikuti dunia permodelan. Ya tentu saja dia dibantu oleh Lay untuk memasuki dunia permodelan.

Kedua sahabatku yang lain, Sekyung dan Baekhyun. Sekyung, siapa kira wajahnya yang cantik mulus bak model ini dia sekarang memasuki sekolah akademi kepolisian. Baekhyun karena keahliannya dalam menyanyi, dia memasuki sekolah tinggi musik terkenal dikorea.

Aku tak kuliah, namun aku mengikuti trainee disebuah agensi terkenal di Seoul. Tentu saja ini karena hobiku menyanyi dan menari. Aku pergi latihan dipagi hari dan pulang dimalam hari. Lelah sekali rasanya.
Baiklah ini cita-citaku, Chanyeol saja bisa mengorbankan semuanya demi ini mengapa aku tidak?

Baiklah sekarang Chanyeol, dia disana kuliah di universitas terkenal di San Fransisco.

Terkadang aku merindukan sosok mereka disampingku, terutama chanyeol. Bagiku hanya chat atau video call melalui ponsel itu tak cukup untuk memuaskan rasa rinduku padanya.

Andai kalian tahu, meski 6bulan terakhir ini aku terus merindukan sosoknya. Banyak laki-laki yang mendekatiku, namun aku selalu menjauhi mereka. Tentu saja, aku berjanji aku akan menjaga perasaanku karena aku yakin chanyeol akan kembali bersamaku walau entah kapan itu akan terjadi.

Hari ini untung saja tak ada jadwal latihan apapun. Huh senang sekali rasanya, bagaimana tidak aku baru sekarang menjadi seorang trainee tentu saja itu membutuhkan banyak tenaga yang dikeluarkan.

Baik hari ini aku akan pergi berjalan-jalan. Tapi dengan siapa? Yah selalu saja begini.
Terlintas dipikiranku.
Aku akan mengunjungi makan omma. Yahh aku merindukannyaaa sangat merindukannya.

Aku bersiap-siap. Yah apa saja yang harus kubawa? Bunga lalu ?
Aku mencari sesuatu. Semoga saja masih ada... Dan yaaa akhirnyaa dapat juga!!!
Aku akan membawa ini pada omma.
Sebuah foto berukuran 5R, foto berwarna kuning karena ya ini sudah 15 tahun lamanya.
Foto itu, ya tentu saja ada aku, Luhan, omma dan appa. Disana saat aku kurang lebih berumur 4tahun. Aku digendong oleh appa dan luhan berada didalam rangkulan omma.
Omma terlihat cantik disana. Semakin saja aku merindukan omma.

Akhirnya aku sampai disebuah pemakaman yang bersih sekali. Tak lupa aku membawa bunga kesukaannya. Bunga melati berwarna kuning.

"Annyeong haseyo omma!! Anakmu datang!! Aku merindukanmu omma. Omma sedang apa sekarang?"

Dengan perlahan aku menaburkan bunga juga air diatasnya. Dan saat itulah air mataku terus mengalir.

"Omma mereka semua pergi, hanya tinggal aku. Aku sangat kesepian disini. Bagaimana menurutmu omma? Apa yang harus kulakukan? Omma selalu disisiku kan hmm?" Aku mengusap air mataku sedikit demi sedikit.

"Omma aku membawakan hadiah untukmu. Ini diaa!! Omma senangkan? Ini kitaa omma. Dulu saat aku masih sangat kecil, luhan pun masih sangat muda, appa terlihat sangat tampan dan dewaaa, begitu omma seperti bidadari yang sangat cantik dan anggun.

Aku harap omma menyukai ini.
Aku hanya ingin omma bahagia disana sekarang. Jangan khawatirkan aku, aku pasti akan kuat. Maka dari itu tetap bersama ku ya? Aku merindukanmu."

Setelah satu jam lamanya, akhirnya aku pulang. Lalu kemana sekarang? Baiklah tempat itu.

Perjalanan kurang lebih 45 menit, akhirnya aku sampai ditempat ini.
Sebelumnya aku membeli satu cup bubble tea large rasa taro karena ya dari tadi aku tak minum.

Aku berjalan melewati setiap bata jalan yang tertempel abadi dijalan.
Ayunan itu masih saja tetap kokoh disana, bahkan warnanya pun tetap sama.

Aku tersenyum melihatnya. Dalam pikiranku sekarang aku melihat ada dua anak kecil sedang bermain disana. Ya itu aku dan chanyeol tentunya.
Aku menaiki ayunan itu, dan chanyeol yang mengayunkannya. Mereka tertawa puas. Itu membuatku kembali tersenyum.

Aku mendekati ayunan tersebut dan seketika menaikinya, ku ayunkan pegangannya. Perlahan ayunan itu bergerak. Aku terus memegang rantai pegangan ini. Pikiranku kembali membuka memoriku dahulu.

Flashback.

"Yinji ayolah sini kita bermain ayunan!" Teriak chanyeol.
"Tapi yinji takut, yinji tak bisa memainkannya" anak itu memasang muka sedihnya.
"Akan chanyeol ajarkan, ayo !!"
Chanyeol menarik tanganku dan membawaku ke sebuah ayunan.
"Ayo cepat duduk disini"
"Chanyeol tapi aku takut"
"Tak apa ada aku disini"
Lalu aku menaiki ayunan itu.
"Peganglah rantai ini dengan erat ya, aku akan mulai mengayunkanmu"
"Chanyeol pelan pelan"
"Tentu saja"
Dia mengayunkan ayunannya perlahan, berkali-kali dan lama-lama ayunan itu semakin jauh dan cepat.
Ya memang benar rasanya sangat enak sekali. Aku tersenyum.
"Yaaa enak sekalii, ini sangat menyenangkan!" Kataku
"Tentu saja sangat menyenangkan, apalagi chanyeol yang mengayunkannya" anak itu tersenyum lebar. Dan membuatku pun membalas senyumnya.

Flashback end.

Aku tersenyum setiap kali memegang rantai ini dan mengayunkannya perlahan. Hahaha aku merindukan semua itu.
Tiba-tiba ponselku berbunyi. Ada sebuah pesan. Oh astaga dari Chanyeol sudah lama dia tak mengabariku.
Chatroom:
....
".., saat akhir tahun nanti aku akan ke korea..."

Mwo? Korea ? Apakah aku bermimpi?

To Be continue!!!!

I'm Beside You(EXO fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang