Hari ini tampak sangat kacau. Anak buah Achon tidak bersemangat untuk memulai pencarian apapun. Termasuk ketuanya sendiri. Ia terlihat lelah melihat lapangan dihadapannya. Seolah tanpa harapan.
" Ah mungkun orang orang itu membohongi kita. Mana mungkin tanah ini adalah target kita? " tanya salah satu anak buah Achon. Sementara pria itu hanya bersedekap menatap nanar lapangan itu.
Lapangan yang ditunjuk walikota untuk diteliti adalah sebuah lapangan sepakbola berukuran besar yang hampir dibuat stadion besar. Namun pembangunan tidak selesai karena adanya tanah ambles di bagian tengah lapangan.
" Ah kau selesaikan saja pekerjaanmu. Jangan banyak cakap! Uang adalah segalanya, Mr. Guen!" Ujar Achon pada pria yang mengeluh tadi.
" Namun Mr. Achon, lihatlah ini hanyalah lapangan biasa. Apabila ada tragedi amblesan, itu hanya masalah geologis" bantah Mr. Guen tegas.
Achon tampak berfikir keras. Bukan maunya meneliti kawasan terkutuk ini. Namun apabila walikota yang memintanya ia tidak bisa berkutik.
Bulir bulir keringat nampak di pelipisnya yang dihiasi rambut putih.
" lakukan saja." Ujarnya tanpa daya.
Para pekerja mulai memasuki area tersebut tanpa semangat. Alih alih mereka melafalkan doa untuk keselamatan mereka. Alat besar mulai digunakan dalam proyek ini.
Ha ini gila. Putusan berdasarkan mitos. Tanpa sejarah dan bukti yang berarti. Mungkun dipikir mereka ,walikota sedang mabuk sehingga memerintahkan tim cagar budaya nomor satu di California untuk masuk dalam area yang digosipkan angker akibat kegagalan proyek stadion beberapa tahun yang lalu. Lubang amblesan tanah tersebut di desas desuskan menjadi lubang jurang neraka. Mitos. Atau fakta. Amblesan yang menelan direktur proyek stadion kepercayaan walikota, sekarang menjadi misteri.
" Mr. Achon apakah anda tidak ingin mengecek lubang itu?" Ujar salah satu anak buah Achon.
Pria itu ragu bangkit dari kursi nyamannya. Namun karena tuntutan profesi ia akhirnya bangkit dan melangkah ke lubang di tengah lapangan.
Badannya bergetar. Jujur ia takut. Takut apabila nasibnya sama dengan sahabatnya. Mati di telan lubang.
Ia melongok ke dalam. Air mata yang sudah tak terbendung lagi akhirnya mengalir juga.
" huhhh........" ia mendesah.
Kalau dibilang laki laki. Ya ia laki laki! Namun kalau dibilang tidak punya hati. Tidak! Ia hanya manusia. Sahabat terbaiknya yang mengisi hari harinya. Walau sudah bertahun tahun yang lalu namun masih ada sisa kesedihan yang mendalam.
"Mr. Jung! Cek intensitas tanah."
Orangyang ditunjuk itu langsung membungkuk dan menyentuh tanah di bawahnya. Lalu ia mengangguk.
" lakukan penyelidikan! "
Dammmmm.....
Ambles sudah tanah di depan Achon. Ia tersenyum getir.
Alat berat yang digunakan langsung membuat lubang itu semakin lebar untuk membuat jalan masuk.
Achon langsung kembali ke kursi nyamannya. Sungguh enak jadi bos, pikirnya. Ia menyeruput kopi yang sudah tersedia di hadapannya sambil melihat anak buahnya bekerja.
Mr. Guen sudah masuk kedalam. Tinggal menunggu kabar darinya lewat ht yang ia bawa.
1 menit..
2 menit...
10 menit.
Ia mulai bosan.
Setelah lama ditunggu akhirnya terdengar suara Mr. Guen. Ia memasang kedua telianganya baik baik.
Baik atau buruk
" mmmm .... Mr... A...chon... ma...suk tuan...." ujarnya terputus putus.
" ya." Ujar pria itu tegas.
" tuan ini kau tidak.... akan ...percaya akan .... apa yang saya li...hat."
Nafasnya tertahan. Ada apa?
Apakah mayat sahabatnya ketemu? Yah ia berharap begitu.
" tuan.... disini ada.... p..ene..mu...an se...buah..."
Tanpa sadar ia menahan nafas. Apa ?
Ht nya bergemuruh kasar. Jadi suara Mr. Guen hanya seperti radio rusak.
" ulangi" tegur Achon.
Tidak ada balasan. Ia langsung beranjak dan berlari ke lubang dan menyusuri jalan masuk lubang. Lari. Dan masuk semakin dalam. Lubang ini di buat jalan seperti gua. Sampai di tempat luas, pengap dan minim oksigen.
Ia melihat Mr. Guen disana sibuk mencari sinyal.
" Mr. Guen.."
Pria yang dipanggil itu langsung menoleh. Ia menyorotkan raut wajah kagum, lelah dan heran.
Tangannya mengangkat ke atas dengan tatapan ' lihat itu'. Menunjuk sesuatu.
Pandangan Achon mengikuti arah tangan Mr. Guen. Seketika itu ia terbelalak.
....... TBC.......
YA Itu cerita pertamaku... duh jadi malu nih. Masih amatir. Kalo udah baca vote dan komentar ya..
Makasih : )
KAMU SEDANG MEMBACA
Aelos Moore
Mystery / ThrillerKetika kapal peninggalan keluarga kaya abad 8 di temukan kembali. Menguak kenangan yang berusaha di lupakan oleh keturunan mereka. Genre : Horror, sejarah, life story