Dinarapun tiba ditempat yang dituju.Iapun mulai mencari laki-laki berpakaian kemeja putih.Dan ternyata tak seperti yang ia kira.Didepan pintu masuk lumayan banyak juga yang memakai kemeja putih.
"Wah,kalo banyak gini susah juga nyarinya..."Dinara mulai mencari-cari sosok yang menurutnya umurnya tidak beda jauh.
"Ah,Daripada bingung,gue masuk aja!Paling nanti dia telpon atau apalah."Dengan santai ia melangkah masuk kedalam.
Ia mulai memasuki toko-toko yang ada didalam.Mulai dari toko tas,baju,parfum sampai pakaian dalam.Saat Dinara sedang berjalan,tiba-tiba ada yang merangkul pinggangnya.Dengan cepat Dinara mengelak dan langsung menampar orang yang berani menyentuh pinggangnya begitu saja.
PLAAK!
"AUU!"Ringis orang yang Dinara tampar yang ternyata seorang laki-laki.
"Wah!Kurang ajar ya Mas ini!Ini tempat rame dan anda orang yang tidak kenal berani menyentuh pinggang saya?Dasar mesum!"Sembur Dinara habis-habisan dan orang-orang yang tengah berlalu lalang menatap kearahnya.
"Sebentar!Kamu ngatain saya mesum?Harusnya kamu bilang terima kasih!Karena kalau saya gak pegang kamu,kamu bisa jatuh ketimpa papan disebelah kamu!"Balas laki-laki itu tak mau kalah.Dinara melirik kesampingnya.Ternyata benar.Sebuah papan berukuran sedang terjatuh dan pecah.Dinara benar-benar merasa malu berat.
"Hmm...saya..."
"Kamu Dinara kan?"Tanya laki-laki itu.
"Ya..."Jawab Dinara lalu memperhatikan laki-laki itu dari bawah ke atas dan ia terkejut.Laki-laki itu memakai kemeja putih.Jangan-jangan...
"Jangan-jangan kamu yang dimaksud sama Ibu saya?"
"Jadi kamu bener orangnya.Kenalin,aku Revan."Laki-laki itu mengulurkan tangannya.
"Dinara.Panggil aja Nana."Kata Dinara membalas uluran tangan Revan dan merekapun berjabat tangan.
Revan mengajak Dinara untuk duduk di café sambil ngobrol-ngobrol.
"Oh iya,kamu kelas 2 SMA kan?"Tanya Revan.
"Ya."
"Berarti umur kamu 17?"
"Hmm...ya."
Dinara benar-benar merasa bosan dengan perbincangan ini.Ia ingin cepat-cepat pergi dari sini.Revan terus saja bercerita.Revan berumur 20 tahun.Dan saat ini berkuliah difakultas Ilmu Gizi.Memang kalau dilihat-lihat,Revan ini termasuk laki-laki yang paling diincar perempuan.Dia tinggi,kulitnya sawo matang,mata besar tapi terlihat manis,keturunan keluarga kaya dan terlebih lagi dia baik.Tapi,Dinara tidak begitu tertarik dengan itu semua.Saat Revan sedang bercerita tentang dirinya,diam-diam dibawah meja tangan Dinara sibuk mengetik sebuah pesan diponselnya.
Tang!Lo dimana?Tolongin gue!Gue mau mati nih!Jemput di mall deket komplek sekarang!
Dan Dinara mengirim pesan tersebut.
***
Sekarang Bintang tengah menemani Sarrah pergi.Tiba-tiba ia mendengar ponselnya berdering sekali,tanda pesan masuk.Iapun membaca pesan tersebut.
"APA?"Serunya.
"Kenapa?"Tanya Sarrah terkejut.
"Sar,aku harus pergi.Ada urusan mendadak.Kamu pulang sendiri aja ya."Belum sempat Sarrah menjawab,Bintang bergegas pergi dengan raut khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Destiny
Romance"Kenapa kita harus bertemu?" "Kenapa hal tak terduga harus terjadi diantara aku dan kamu?" "Kenapa dunia ini terlalu sempit?" "dan,kenapa harus kamu yang kutemui?" Dinara,seorang gadis berusia 17 tahun yang merasa hidupnya terasa kacau setelah berte...