Punishment

3K 195 17
                                    

MC's Present

Copyright@2015 by MC

---

"Minho?" panggil Taemin.

Minho berdengung, masih sibuk membaca buku tebal dimeja belajarnya.

Malam ini, Taemin berkunjung ke rumah Minho. Ia kira kekasihnya itu sedang main PS jadi ia bisa ikut bermain, tapi ternyata kekasih tampannya itu malah membaca buku setebal itu dan Taemin tak suka membaca.

"Aku bosaaaannn!!" teriak Taemin kesal. Ia merebahkan tubuhnya dikasur Minho. Minho hanya melirik kekasihnya itu yang mati kebosanan.

"Kau masih akan terus membaca hah Choi?!"

Minho mendengus, dengan malas ia membalikkan badannya lalu menatap Taemin yang memandangnya dengan tatapan kesal.

"Aku sedang serius membaca, Tae.. Jangan ganggu aku, lakukan apapun terserah kau untuk membunuh bosanmu itu!"

Taemin berdecak kesal mendengarnya. Taemin membenci Minho yang seperti ini. Ia akan diabaikan dan kalah telak dengan benda mati yang bernama buku itu. Taemin mendesis sinis, lihat saja aksi balas dendam ini.

Dengan raut kesal Taemin berdiri di atas kasur Minho, ia akan melompat-lompat di ranjangnya sampai berantakan dan tidak akan merapihkannya.

Tuing!

Tuing!!

"Yuhuuuuyyy!! Ayoo terus sampai tinggi kasur jelek!" teriak Taemin heboh ketika tubuhnya melayang dengan bantuan hentakan keras dari kakinya.

"Yeaahh!!"

"Yuhuuuyyy!!"

"Minhooo jeleekkk!!" maki Taemin dengan tawa menyebalkannya.

Minho mendesis kesal mendengar makian Taemin, tapi tetap saja ia tak berhenti membaca.

Lelah melompat, Taemin menghempaskan tubuhnya di kasur, nafasnya naik turun tak menentu.

"Hah.. capeknya.." ucap Taemin agak keras sembari melirik pada Minho.

Taemin bangkit duduk, namja itu benar-benar!

Dengan kesal ia turun dari kasur Minho lalu berjalan dengan menghentakan kakinya ke arah meja belajar Minho. Ia ambil buku itu dengan kasar, membuat Minho memelototinya.

"Yack Taemin!"

"Wae?!"

"Aku bilang jangan ganggu aku! Kemarikan buku ku." perintah Minho.

Tapi Taemin yang terlanjur kesal setengah mati pada Minho hanya mengalihkan tatapannya. Bukunya ia dekap erat.

"Lee Taemin.. kemarinkan!"

"Tak mau!!"

"Ck, jangan buat aku melakukan sesuatu padamu bodoh!"

"Memang kau berani hah?" tantang Taemin. Kini matanya menyipit menatap Minho kesal.

"Kau.." Minho menggeram. Lalu perlahan ia melangkah maju mendekati Taemin. Taemin tak gentar. Ia masih berdiri ditempatnya dan menatap balik Minho.

Jarak mereka kini tak lebih dari 10cm. Tubuh Minho menjulang tinggi di hadapan Taemin, membuatnya harus mendongak melihat mata bulat Minho.
Minho menaikkan ujung bibir kanannya. Tangan kanan besarnya ia angkat lalu berhenti di atas rambut hitam Taemin. Menepuknya pelan lalu tangannya merambat ke belakang kepala Taemin dan berhenti di tengkuk Taemin. Taemin meremang ketika tangan Minho mengelus tengkuknya lembut. Dan ketika Taemin membuka mulutnya ingin memaki Minho, bibirnya merasakan benda kenyal masuk ke dalam mulutnya.

Taemin melotot tak percaya ketika Minho menciumnya dengan intens. Buku di dekapannya terjatuh tak elit ketika Taemin merasakan lidah Minho menyentuh lidahnya dan rongga mulutnya. Kaki Taemin melemas, bahkan ia tak sadar kini tangannya sudah merangkul leher Minho. Tangan Minho memeluk erat pinggang Taemin supaya tak terjatuh.

Minho masih melanjutkan ciumannya walaupun Taemin tak membalas ciumannya dan hanya bisa mendesah lemah. Minho menghisap bibir bawah Taemin keras membuat Taemin mengerang kencang. Minho melepaskan tautan bibirnya lalu menatap wajah Taemin yang memerah sempurna.

"See? Aku berani kan..."

Taemin melirik Minho kesal, tak terima ia kalah dari Minho karena ciumannya itu.

"Kau.. hahh.. curaangg.." ucap Taemin masih terengah.

"Aku tak curang. Itu hukumanmu karena berani menggangguku. Jadi pacarku yang manis, ambilkan bukunya atau aku cium lagi, eum?" ujar Minho telak.

.
.
.

End

PunishmentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang