Chapter 3

1.6K 26 0
                                    

Seorang gadis berambut brunette berdiri didepan. Ia berjalan mendekat kearahku. Lalu tiba-tiba..... DUG.

Gadis itu jatuh tengkurap. Rok pendeknya terangkat. Dan terpampang jelas celana dalamnya yang berwarna merah muda dengan tulisan 'sexy'. Aku terkekeh pelan dan membaca buku ku lagi.

Aku dapat mendengar tawa Harry yang sangat keras. Beberapa orang tertawa cukup keras.

Gadis itu terduduk disebelahku. Aku menengok kearahnya. Wajahnya memerah karena malu.

"Diam semua!" Ucap Mr. Scott dengan keras. Kelas pun menjadi hening. "Kau tidak apa-apa Angeline?" Tanya Mr. Scott dari depan. "Ya- yaa, aku baik-baik saja, Mr." Gadis brunette itu tersenyum gugup. Aku hanya terkekeh pelan.

"Bagus. Sekarang kalian kerjakan halaman 40. Bel istirahat berbunyi, semua sudah selesai. Kumpulkan ke meja saya." Ujar Mr. Scott.

Angeline's POV

Sial! Arghh, itu memalukan.

Kejadian bodoh.

Salah satu dari gadis genit sialan itu menyelengkat kaki ku. Itu sebabnya aku terjatuh sampai tengkurap seperti tadi.

Semua mentertawakan ku. Aku berdiri dan berjalan. Lelaki keriting bodoh yang duduk dengan gadis sialan yang menyelengkatku tadi tertawa bersama. Aku dapat melihat Zayn tertawa juga, ia duduk dengan seorang gadis berambut pirang juga. Oh apa? Aku satu kelas dengan si jambul aneh itu?!

Lalu aku menatap lelaki berambut dirty blonde yang fokus membaca buku. Aku menghampirinya dan duduk disebelahnya.

Pasti wajahku sudah memerah karena malu. Argh!

Mr. Scott meminta kami untuk mengerjakan tugas sejarah. Aku membuka buku ku. Sial. Apa lagi? Aku lupa membawa tempat pensil ku. Bagaimana bisa? 

"Ini. Ambil saja punyaku." Lelaki berambut dirty blonde itu memberikan ku pensil. "Thanks." Gumamku dan mengambil pensil itu. Lalu aku mengerjakan tugasku.

Bel istirahat berbunyi, semua orang berjalan ke depan, mengumpulkan tugas mereka. Lalu keluar untuk beristirahat.

Lelaki berambut dirty blonde itu berjalan kedepan dan mengumpulkan tugasnya. Lalu ia pergi bersama teman-temannya. Jadi dia berteman dengan gadis genit, si keriting, Zayn, dan si tukang ketawa?

Niall dan seorang gadis menghampiri ku. Aku hanya dapat diam dan menatap mereka. Aku masih merasa malu dengan kejadian tadi.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Niall. Niall dan gadis itu terduduk didepanku.

"Ya, aku tidak apa-apa." Aku tersenyum tipis.

"Oh iya, kenalkan, ini Vira Greene Styles." Niall memperkenalkan gadis itu padaku.

"Vira." Ia menjabat tanganku. "Angeline." Aku menjabat tangannya.

"Kau tidak ingin ke kantin, Angeline?" Tanya Vira dengan ramah.

"Aku rasa tidak. Aku- emm, masih malu dengan kejadian tadi...." Aku menunduk malu.

"Ooh, lupakan saja, Angel. Troublemaker itu memang selalu ber-ulah," Vira menarik napas.

"Dia bernama Clista Ammy Glanair. Ia adalah kekasih saudaraku, Harry Styles, yang rambutnya keriting itu." Jelas Vira.

"Lalu, siapa lelaki berambut coklat yang mentertawakan ku dengan keras itu? Suaranya aneh." Cibirku kesal. Aku masih merasa jengkel dengan lelaki itu.

"Ooh, itu Louis Tomlinson. Suaranya memang begitu, kau ini lucu sekali Angeline." Vira menepuk pundakku, ia tertawa bersama Niall. Aku hanya terkikik gugup.

"Dan gadis yang duduk di sebelah Louis adalah Deleika Bucklay. Ada satu lagi teman Clista dan Deleika. Ia bernama Emily Annaliese Smith. Lalu lelaki berambut hitam yang berjambul itu-"

"Zayn, aku tau. Sial nya adalah, rumah lelaki menyebalkan itu ternyata disebelah rumahku." Dengusku.

Mata Niall dan Vira langsung terbelalak. "Apa?" Ucap mereka bersamaan.

"Kalian ini kompak sekali. Ya, aku serius. Aku saja terkejut bisa bertemu dengan Zayn di sekolah ini, bahkan satu kelas dengan nya." Aku menggelengkan kepalaku, masih merasa heran.

"Zayn memang terkenal genit dan menyebalkan, tetapi dibanding Harry, sifat genit Zayn tidak ada apa-apanya." Jelas Vira.

"Bagaimana pun juga, Harry kan saudara mu." Niall menyenggol Vira.

"Diam saja kau, 'mantan si troublemaker dengan alis aneh'." Vira menepuk lengan Niall dengan main-main dan tertawa.

"Oh sudahlah Vira...." Niall menarik nafas panjang.

"Kau pernah berpacaran dengan Clista? Troublemaker itu?" Tanyaku terheran-heran pada Niall.

"Eem, yeaahh. Tapi... Itu dulu! Eww, aku merasa jijik padanya sekarang. Dia genit sekali."

Aku hanya tertawa mendengar ucapan Niall.

"Bagaimana bisa?" Tanyaku lagi.

"Jadi begin-" Vira tidak dapat melanjutkan perkataannya karena Niall langsung membekap mulutnya.

"Sshhh Vira, oh please shut up....." Niall merengek kesal, lucu sekali.

"Aku hanya ingin mendengar ceritanya, Niall. Apakah itu salah?" Aku mengangkat sebelah alisku.

"Well, okay," Niall melepaskan Vira, "ceritakan yang enak nya saja ya. Aku janji akan memberikan mu es krim ok?" Niall menatap Vira. Vira hanya mengangkat bahunya.

"Jadi begini......"

Hidden FeelingWhere stories live. Discover now