'Viall (Vira-Niall) Special Part'
Aku dan Niall sudah sampai dirumahku. "Ayo masuk."
"Duduk saja. Aku mau mencari obat dulu untuk mengobati luka memarmu." Lalu aku meninggalkan Niall.
Aku membuka sebuah rak yang ada dikamar mandi. Aku mengambil kapas, obat untuk luka Niall, dan sebuah wadah untuk air.
"Sini." Aku mengambil kapas, menyuruh Niall agar lebih dekat denganku. Niall pun mendekat. Oh bagus, jantungku mulai berpacu.
Aku mengoleskan kapas yang sudah diberi air, lalu kapas yang sudah diberi obat ke kening Niall dengan perlahan. Aku bersumpah, aku tidak kuat melihat mata Niall yang begitu indah. Bayangkan saja, kau ditatap oleh seorang Niall Horan.
"Awww....." Niall meringis kesakitan.
"I- I'm sor- sorry...." Ucapku, menggigit bibir bawahku.
"Ahahahahahahhh....." Tiba-tiba Niall tertawa.
"Kau kenapa......?"
Bukannya menjawabku, Niall justru tertawa semakin keras.
"Okay. Aku takut." Gumamku dan sedikit menjauh dari Niall.
"Wa- wajahmu.... Hahahahah. Wajahmu lucu sekali, Vira..... Ahhahahah" Niall semakin tertawa. Aww, wajahnya lucu sekali.
Aku mendekati Niall lagi. Aku mencubit pipi kanan dan kirinya. "Awww.... Sakit." Ujar Niall sambil mengelus kedua pipinya.
"Habis. Aku gemas melihatmu tertawa seperti tadi." Aku berdiri meninggalkan Niall.
"Kau jangan pulang dulu. Aku akan membuatkanmu makanan." Ujarku, berjalan menuju dapur.
"Yeaaay!" Teriakan kecil Niall membuatku terkekeh pelan.
"Tadaaaa!" Aku membawakan sepiring ayam panggang dan salad pada Niall.
"Emmm. Harumnya......." Kata Niall sambil mendekatkan wajahnya kearah piring yang aku pegang.
Aku tertawa pelan sambil memberikan sendok dan garpu kepada Niall. Kami pun makan.
"Aaah.... Aku kenyang," Niall menyenderkan tubuhnya ke sofa. "Oh ya," tiba-tiba Niall mendekati ku, lalu ia mengecup pipiku, "terima kasih Vira." Bisiknya tepat pada telingaku. Detak jantungku mulai tidak beraturan, berpacu, sangat cepat.
"Sa- sama-sama, Niall." Aku tersenyum gugup.
"Aww, pipimu memerah karena kucium tadi," Niall mencubit pipiku pelan. "Apa perlu aku mencium bibirmu juga agar merah seperti pipimu sekarang? Hahahah" Niall tertawa. Ugh, stop it Niall!
Apakah maksud dari semua ini?
Apakah Niall menyukaiku?
Akankan ia membalas perasaan cintaku yang sudah tertanam sejak lama?
Ataukah ada orang lain yang akan merebut dan mengambil Niall seutuhnya dariku? Bahkan orang itu bisa membuat Niall jatuh cinta padanya?
Pertanyaan itu terus melayang-layang di otakku. Sudahlah, Vira. Tidak perlu memikirkan hal seperti itu. Toh, kalau dia memang jodohmu, ia akan membalas cintamu, menjadi milikmu seutuhnya.
Hari semakin malam. Tetapi Niall masih berada dirumahku.
Aku sedang terduduk diranjang kamarku. Seseorang mengetuk pintu kamarku. "Masuk saja" ucapku.
Lalu orang itu membuka pintunya, yep that's Niall James Hungry. Ahahaha. "Hello, Niall James Hungry." Aku tertawa.
Niall terduduk disebelahku, "jangan panggil aku seperti itu, Ugly Vira."
"What?" Mataku terbelalak.
"I said, Ugly Vira. Kurang jelas?" Niall menjulurkan lidahnya padaku.
"Kau menyebalkan." Aku membuang muka, menengok kearah yang lain.
"Ooow, Ugly Vira marah padaku. Uuuu, aku takut....." Niall mengelitiki pinggangku. Aku tidak dapat menahannya, tawaku terlepas begitu saja dengan cukup keras. Ugh, aku paling tahan kalau dikelitiki.
"Stop- ahahaahah.... Stop it..... Nialler....." Ucapku terengah engah sambil terus tertawa.
Detik selanjutnya, Niall langsung berhenti. "Ahahahah, wajahmu lucu sekali Vira....." Niall tertawa lagi.
"Sial. Aku sampai keringat dingin karenamu!" Ujarku sedikit kesal.
"Hahh.... Aku ngantuk." Niall berbaring dikasur ku.
"Apa yang kau lakukan?" Aku sedikit mundur, mendekat kearah Niall.
Tiba-tiba Niall duduk lagi dan langsung menindih tubuhku. Aku terkejut. Niall menatapku, "Aku mau menginap disini tidak apa-apa kan?"
"I- ya- ta- tapi-"
Niall langsung berbalik dan berbaring lagi disebelahku. Ia mulai memejamkan matanya.
"Emm, Niall?"
"Yeah?"
"Bolehkah aku memelukmu?" Ucapku malu-malu.
"Tentu." Kata Niall. Lalu ia memelukku. Pelukannya hangat, hangat.....sekali. Aku menyembunyikan kepalaku di dadanya yang bidang. Aku mulai memejamkan mata, dan kami pun tertidur.
YOU ARE READING
Hidden Feeling
أدب الهواةBagaimana jika seorang gadis dicintai oleh lima laki-laki? Apakah gadis itu akan memilih salah satu diantara mereka? Dan akankah dia menyadari sebuah perasaan tersembunyi yang sudah ia pendam sejak lama itu? (One Direction FanFiction by MinD)