A week later...
Satu minggu sudah aku berada di RCA. Sebuah record label terkenal di eropa. Tentunya disini aku bekerja sama dengan Justin Timberlake, Chris Brown, dll.
"Zayn, dari tadi ponselmu berbunyi" ucap seorang crew yang baru saja memasuki ruang studio. Dimana ada Zayn dan Chris Brown yang tengah berbincang. Tentunya dengan beberapa crew lain.
"Oh, terima kasih" ucap Zayn, lalu menerima ponselnya. "Mm...maaf, tunggu sebentar" izin Zayn pada teman-temannya itu, lalu beranjak keluar dari studio.
"Ada apa, Pezz?" Tanya Zayn langsung pada Perrie, di telepon.
Perrie mendengus kesal di seberang sana yang tentunya dapat di dengar oleh Zayn.
"Bisakah kau pulang sore ini?"
"Tentu. Sebelum sore, aku sudah tiba disana. Lagi pula aku sudah selesai dengan urusanku" ucap Zayn.
"Baiklah" sambungan telepon langsung terputus. Namun, Zayn tidak mempermasalahkan itu. Dia tahu bahwa Perrie masih marah padanya. Sebegitu parahnya kah?
***
Zayn tiba tepat waktu di hotelnya. Dilihatnya sekeliling kamar hotelnya yang terlihat sepi itu.
Perrie mungkin belum pulang. Pikirnya.
Namun, dugaannya salah. Dipikirnya bahwa Perrie tidak ada di hotel. Tapi, Perrie kini sudah berada di balkon.
"Perrie?" Panggil Zayn dengan ragu. Dia menghampiri Perrie dan memeluknya dari belakang. "Kau menungguku? Aku kira tadi kau bersama Jade" ucap Zayn.
Tanpa merespon ucapan Zayn, Perrie melepaskan tangan Zayn yang melingkar di perutnya dan membalikkan badannya. "Kau benar akan membeli rumah di Hollywood?" Tanya Perrie to the point.
"Itu benar. Dan nanti kita akan pindah disana. Kau suka, kan? Kita nanti akan bertetangga dengan Harry juga" Tanya Zayn dengan begitu antusias.
Aku belum memberitahu kalian, kan? Jadi, saat Louis meminta Zayn menemuinya, disana ada Liam, Niall, juga Harry. Mereka mengobrol banyak dan dari situlah keakraban mereka terjalin kembali sebagai saudara seperti dulu. Louis juga sudah bisa menerima permintaan maaf dari Zayn. Dan mereka sempat membicarakan Single terbaru One Direction, "DMD" yang sudah laris bahkan sudah menjadi trending topic dan berada di posisi 1 tangga lagu di 88 negara.
"Kau membeli rumah dan kapan pernikahan kita? Kau tahu, aku lelah menunggu pernikahan itu, Zayn. Aku...aku berharap jika pernikahan itu cepat digelar. Namun, kau terus menundanya" Perrie menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Perrie, dengarkan aku. Menikah adalah sebuah perjanjian. Kau tahu kan kita memiliki perbedaan? Kau tahu kan kita ini...you know what I mean. Jadi, mohon bersabarlah. Aku butuh kesiapan yang sangat matang" tutur Zayn.
"Lalu, mengapa kau berjanji akan menikahiku secepatnya?"
"Aku...aku hanya belum siap" ucap Zayn, lirih.
"Jadi, sekarang apa? Kau memintaku menunggu lagi? Harus berapa lama lagi, Zayn? I've tired, Zayn. I've tired." Tanya Perrie dengan suara yang semakin meninggi.
"Kalau begitu, batalkan semua"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry, Guys! (Zayn Malik FanFic)
FanfictionKeputusan yang besar ada di tanganku. Dan kurasa inilah jalanku... I'm Sorry Guys! I'm Sorry Boys-One Direction! I'm Sorry Directioners!