MENEMUKAN PUTRI TIDUR

481 0 0
                                    

Halo namaku Ryno, aku adalah seorang mahasiswa dari salah satu kampus swasta di kota Kembang. Aku tinggal di sebuah tempat kost yang lumayan bagus untukku tidur dan main komputer. Selain kuliah aku juga bekerja paruh waktu sebagai seorang penjaga toko di daerahku (ya cukuplah untuk bayar kostsan). Aku juga memiliki seorang teman yang sangat pintar, saking pintarnya hitungan-hitungan matematika hanya di talar olehnya, aku biasa memanggilnya Boy. Kadang-kadang dalam beberapa kali dalam seminggu dia sering mengajakku ke perpustakaan favoritnya bersama dengan pacarnya yang indorusia bernama Karin ( kadang kemesraannya membuatku iri yang belum punya pacar ^_^).

Hari ini adalah hari Sabtu di mana Boy akan berkunjung ke kostanku untuk mengajakku ke perpustakaan favoritnya. Aku sibuk mempersiapkan diri karena Boy akan segera datang dalam beberapa menit lagi.

"Tok.. tok.. tok..," suara pintu di ketuk.

Aku segera membukanya, terlihatlah seorang pria berkaca mata tebal dengan jaket biru bergambar inti atom, di tangan kanannya memegang sebuah iphone, dialah Boy.

"Wah, tumben sekali pacarmu nggak ikut," ucapku.

"Iya dia sedang sibuk merawat Ibunya yang sedang sakit," ucap Boy.

"Oooo.." aku hanya mengangguk-angguk sambil mengangkat alis.

Aku mengunci pintu kamarku dan langsung bergegas menuju motor Ducati milik Boy. Boy dan akupun langsung menaiki motor keren itu, Boy langsung menaiki dan mengendarai motornya dengan sangat cepat, motornya meliuk-liuk seperti seekor elang yang sedang terbang cepat menghindari tebing-tebing gunung. Tapi tiba-tiba motor Boy berbelok memasuki sebuah gang kecil di samping jalan raya dan berhenti di sebuah rumah yang sederhana dengan beberapa pot tumbuhan bunga mawar di terasnya.

"Loh kok kita kesini ?, dan ini rumah siapa ?," tanyaku.

"Ayo turun, ini rumah Karin," jawab Boy.

"Heh, Rumah Karin, gadis campuran indorusia tinggal di rumah seperti ini," ucapku dalam hati.

Memang selama aku kenal dengan Karin, aku tak pernah mengetahui dimana dia tinggal. Boy mengetuk pintu rumah Karin.

"Tok..tok..tok..," suara pintu di ketuk.

"Permisi," Aku dan Boy mengucapkan salam.

Tak berapa lama pintupun terbuka, di hadapan Boy berdiri seorang gadis cantik berambut pirang dengan matanya yang berwarna biru. dialah Karin.

"Ayo masuk." ucap Karin sambil mempersilahkan kami masuk ke dalam rumahnya.

Kami berduapun masuk ke rumahnya, rumahnya sangat rapi dan bersih. Aku melihat beberapa piala dan piagam penghargaan tertata rapi dalam lemari dan meja kayu di depannya.

"Hmmm.. ternyata pialamu banyak juga ya Karin," ucapku pada Karin.

Karin hanya tersenyum, lalu mempersilahkan kami duduk. Setelah kami duduk, Karin pergi ke dapur, tak berapa lama Karin kembali sambil membawa dua buah gelas berisi jus jeruk untuk kami. Kemudian diapun duduk.

"Maaf ya, aku nggak bisa ikut sama kalian," ucap Karin.

"Oh, nggak apa-apa, aku ngerti kok," ucap Boy sambil mengelus kepalanya.

Karin hanya tersenyum manis pada Boy.

“Oh ya, bagaimana kabar ibumu ?, boleh kita menemuinya ?,” tanya Boy kepada Karin.

Karin hanya menganggukan kepalanya lalu mengajak kami berdua ke kamar ibunya. Saat aku masuk ke dalam kamar ibunya, terlihat ibu Karin sedang duduk di sebuah kursi roda sambil menghadap jendela kamarnya.

“Ma, ada temanku berkunjung,” ucap Karin lembut.

Ibu Karinpun memutar kursi rodanya, terlihat wajahnya yang sudah tua begitu pucat, matanya yang yang biru terlihat sayu dan berkaca-kaca, rambutnya yang sudah hampir putih semua berkilau terkena terpaan sinar dari jendela kamarnya. Tangannya memegang sebuah kertas tua berwarna coklat. Ibu Karin tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2011 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MENEMUKAN PUTRI TIDURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang