Chapter 33

4.2K 206 3
                                    

"Ada apa lagi tan??" Tanyaku saat memasuki ruang tunggu, mereka semua menangis-

"Ryval kritis sya, dia tadi sempat kejang tante khawatir!" Ucapnya lirih, aku mendekat kearah pintu dan tdk memperdulikan keadaan sekitar meskipun ada, ara, juna, yesta

Aku melihat dari kaca pintu, dokter dan beberapa suster tengah menangani aldo,  aku meneteskan air mata. Seketika dokter keluar,

"Gimana dok?" Tanyaku dgn suara parau

Dokter menghela napas, "bisa saya bicara dgn keluarga?" Dia kembali bertanya

Tante indri mendekat, ahh ini yg kubenci dari seorang dokter! Seenak jidat kacangin orang!

"Boleh aku masuk?" Aku menginterupsi kalau kalau mereka segera membuka pembicaraan

"Boleh yaa," aku berkata saat melihat ekspresi dokter ini tdk memungkinkan

"Baiklah," lanjutnya yg lgsung membuatku senang, aku membuka pintu perlahan lalu menutupnya kembali

"Kamu buat aku nangis al!" Kataku saat duduk dikursi smping ranjangnya

Kemudian aku memeluk jemari itu dipipi, lalu mengecupnya beberapa kali

"Kamu tau? Aku sayanggggggg bgt sama kamu!"

"Gimana bisa?? Yaa karena emg sayang aku buat kamu doang! Bahkan dlm keadaan kamu blm minta maaf atas perlakuan kamu itu tempo hari!" Aku kembali memeluk jemarinya

"sadar dongg! Kamu buat mereka dan aku tertekan ngeliat kamu dlm keadaan kyk skrng ini!" Ujarku lagi

"Segitu nyenyaknya kamu tidur? Sampe aku ketiduran disini kamu jua gak bangun?kepala kamu gak pusing? Aku yg melek aja ngerasa pusing banget sama semua ini, ahhhh God!! Jangan curhat pliss"

Entah kenapa aku mengajaknya berbicara, padahal aku tdk tau apa ia mendengar atau tdk!

Kuharap ya!

"Berapa kali aku harus bilang kayak gini hah?" Aku menghela napas lalu memejamkan mata

"Aku syg sama kamuu lebih dari apapun! Aku maaaaafin semua kesalahan kamu! Aku pengen kamu bangun! Dan kembali sayang sama kamu. Kita rubah dan buka lembaran baru sama sama" air mataku jatuh bersamaan saat aku selesai berkata

Betapa perih hati ini? Tak usah ditanya karena akupun tdk tau itu!

Hey!!! Aku memang bodoh! Bagaimana bisa aku meninggalkan aldo yg tengah kesusahan? Padahal saat aku susah dia selalu ada! Aku memang tdk pantas untuk dirinya! Tapi tunggu dulu, aku harus melakukan sesuatu utk membuatnya percaya bahwa jika ia terbangun esok, semuanya akan baik saja!

Aku bersumpah akan menyelesaikan masalah ini dgn tanganku! Ya meskipun butuh bantuan dari orang lain juga!

"Oke." jeda sebentar karena aku mulai membenarkan posisi, lalu kembali meraih jemarinya dan menautkan pada jemariku

Aku memeluk jemari itu smbil memejamkan mata, "aku janji! Sama semua malaikat yg ada disini, sama semua rasa sayang aku buat kamu! Aku janji kalo kamu bangun dari koma sialan ini, aku gak akan ninggalin kamu! Aku gak akan bahas lebih panjang masalah ini! Aku janji maafin kamu!" ujarku smbil meneteskan air mata

Tuttt.... Tuttt.... Tutttt

Astaga! Aku membuka mata dan terbelalak kaget saat mendengar suara dari alat yg menunjukkan tanda kehidupan atau kematian aldo!

Dan

Alat

Itu

Berbunyi

Tuttt... Tuttt.... Tuttt

Aku segera memencet tombol merah diatas tmpt tidur aldo utk meminta pertolongan, yap tangis ku tdk berhenti

Aku panik, lalu segera menarik jemari aldo dan kembali ku pautkan. "Denger aku! Kita rubah. Oke kita ubah semua ini! Kalo kamu sembuh nanti aku janji bakal jauhin kamu! berhenti sayang! Dan aku akan bersikap gak kenal sama kamu! Pegang kta kata ku! Aku berjanji. Aku pergi. Aku janji al. Tapi plis bangun" sejurus kemudian dokter dan beberapa suster masuk kedalam ruangan

Aku melepas pautan jemari kami lalu berjalan ke pojok ruangan, menatap aldo dgn khawatir,takut dan benar benar sakit! YaTuhan! Apa yg sudah kulakukan dgn semua janji??

Dengar! Aku akan menepati janji kedua ku jika aldo sadar hari ini juga,

Aku menutup mata dan telingaku! Aku tdk ingin mendengar suara alat sialan itu lagi!!

Tiba tiba alat itu berhenti berbunyi dan kulihat senyum di ujung bibir dokter juga para suster, mereka tersenyum kearahku yg sdh banjir air mata

"Kamu berhasil! Dia kembali! Dia sadar!" Katanya, lalu kulihat jemari aldo yg mulai bergerak sedikit demi sedikit membuat diriku tak percaya dan kembali meneteskan air mata

Tak lama suster juga dokter keluar ruangan dan kemungkinan memanggil semuanya utk masuk!

Aku tersenyum bahagia bahkan air mata bahagia ini tdk dpt berhenti sedikitpun, aku masih berdiri disini dgn senyuman.

Baru saja aku ingin maju beberapa langkah, aku teringat dgn janji sialan itu! Senyumku berhenti merekah dan ttp berada di tempat

Sampai semuanya masuk kedalam ruangan dan memenuhi ruangan ini, aku segera melarikan diri dgn tangisku tak dpt kubendung!

Ahhh bodoh!! Kenapa kau buat janji seperti itu kesya! Bodoh kau!

***
Yapp diriku ini tau kalo ini adalah chapter terpendek! Yapp! Jangan pada kesel dulu lahh sma cerita ini! Karena di chapter selanjutnya akan lbh menyenangkan dan kekesalan kalian terbayar! Believe me!

Vote and comment ditunggu yaaa biar semangat lanjut nihhh;;)))

Story of my life (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang