Part 7

7.2K 598 10
                                    

Akupun keluar dari kamar dan menurunin anak tangga. Saat aku sampai di anak tangga terakhir aku bertemu dengan mbak nian yaitu salah satu asisten rumah tangga di rumah ini yang sudah aku anggap seperti tante ku sendiri.

"Hmm mbak nian oma dimana ya? tanyaku pada mbak nian

"Oma non sisi ada dikamar nya non" ucap mbak nian

"Oh dikamar" ucapku

"Tapi non..." Ucap mbak nian yang menggantung

Kenapa mbak nian menggantung ucapannya

"Tapi kenapa mbak " tanyaku

"Oma belum makan dari tadi siang non. Saya selalu membujuk oma tapi dia bilang dia gk mau makan sebelum non sisi pulang" ucap mbak nian
Yang sukses buat hatiku merasa bersalah.


Bagaimana mungkin aku melupakan oma. Orang yang selama Ini sudah merawat dan membesarkan ku. Rasa bersalah terus menghantui ku.

Akupun berjalan menuju kamar oma

Saat aku sudah sampai didepan kamar oma. Aku membuk pintu tersebut

*ceklek*

Terlihatlah disana seorang perempuan yang sedang berbaring diranjang besarnya. Perempuan yang sudah berumur 70 tahun tapi masih terlihat catik.

"Oma belum tidur?" Ucapku
"Belum sayang" balas oma

Akupun berjalan mendekati ranjang oma dan duduk disisi ranjang.

"Kamu dari mana aja sayang kok baru pulang" tanya oma padaku. Terlihat jelas disana ada raut wajah khawatir.

"Maaf oma sisi tadi ke panti sampai jam 11 siang. Setelah Dari panti sisi pergi ke mall untuk sekedar makan siang dan berbelanja sedikit untuk teman-teman kecil sisi dan setelah itu aku tidak sengaja bertemu dengan seorang laki-laki yang tanpam. Tapi aneh oma dia seperti seorang idiot, tapi sisi yakin dia tidak idiot. Sisi mengajak dia ke tempat teman-teman kecil sisi. Itu sisi lakukan hanya sekedar menenangkan hatinya karna sisi bertemu dengannya dia seperti habis menangis. Dan saat sore menjelang malam sisi menghantar dia dulu kerumah ya. Kalau oma gak percaya oma boleh tanya langsung ke Pak Yono" ucapku pada oma panjang dikali lebar dan dikuadratkan.




Seperti biasa oma selalu menjadi pendengar yang setia dan selalu mendengar setiap ceritaku.

"Kamu Tau dari mana sayang kalau dia tidak idiot" ucap oma

"Oma lupa sisi kan pernah sekolah di Amerika dan disana ada pelajaran tentang saraf. Sisi rasa digo itu mengalami masalah pada Sarafnya" ucapku mencoba menjelaskan

"Iya Iya oma percaya kok" ucap oma


Akupun menghelakan karna oma sudah percaya. Tak lama aku mendengar suara perut yang sedang karokean

"Oma belum makan?" Tanyaku pada oma

Kulihat oma seperti ingin membantah ucapan ku. Dengan cepat aku memotong ucapan yang akan dilakukan

"Ona gak boleh bohong pokoknya sekarang kita keruang makan dan sisi akan Tungguin atau sisi akan suapin oma. gak ada bantahan kalau oma nolak sisi akan mogok makan" ancam ku pada oma


"Baiklah sayang oma gak akan bantah" ucap oma tang merasa pasra

Aku sudah Tau oma gak akan membantah karna oma sangat menyayangin ku dan aku gak akan bohong dengan ucapanku.










^ skip siang gari ^

Seperti biasa aku sedang diperjalanan menunju panti.

Saat aku sudah sampai aku melihat ada seorang wanita umurnya kurang lebih sekitar 45 th sedang duduk dan berbicara pada tante lisma. Dan disebelah wanita itu ada laki-laki yang umurnya sepantasnya denganku



************

Makasih ya buat kalian yang udah baa cerita aku.

Jangan lupa ya comment dan like nya

✅ [MLS-1] My boyfriend.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang