27. Heartbreaker

21.6K 1.2K 53
                                    

Copyright2015@Anita_ pardais

****

Tak selamanya cinta itu indah. Terkadang cinta juga menyakitkan. Love _ Ash

****

Hidup rasanya menjadi terlalu pendek jika kita habiskan untuk memikirkan omongan orang yang tidak memperlakukan kita dengan baik.

Ungkapan itu jelas benar tapi sedikit tidak berlaku untukku. Karena aku sedikit terpengaruh ucapan Sela dan Sela adalah orang yang tidak memperlakukanku dengan baik walaupun sering terlihat dia berusaha sebaliknya.

"Oliiiv!" Noel masuk kekamarku dan langsung nyungsep begitu saja di sebelahku yang tengah termangu menatap langit-langit kamar.

"Semalam Dimas bertinju dengan Will, Liv! Aduuuh gimana nih!" suara rengekan Noel selanjutnya membuat aku terkejut. Apa yang ku khawatirkan ternyata menjadi keyataan.

Semalam Noel memang keluar dengan Dimas, sengaja buat manasin Will gitu katanya. Padahal status Noel masih pacarnya Will.

Hah! Noel juga sih yang cari pasal. Bukannya rajin nyari duit buat nambahin bedeng di kampung eh ini malah rajin nyari perkara buat nambahin masalah.

Akupun berpaling menghadap Noel. "Kok bisa! Gimana kejadiannya bisa begitu?" tanyaku langsung pada Noel yang masih tengkurap di kasur.

Lalu Noel berguling telentang sebelum menjawab pertanyaanku. Raut wajahnya jelas menunjukkan rasa frustasi.

"Aku sengaja pergi ke cafe tempat Will biasa nongkrong. Aku bertemu dia dan langsung bilang putus," Noel berhenti untuk menarik nafas panjang. "Lalu tiba-tiba Will langsung memukul Dimas. Dan selanjutnya kau bayangkan sendiri." Noel manatapku putus asa.

Aku berdecak seraya menggelengkan kepalaku beberapa kali. "Terus bagaimana keadaan mereka sekarang. Apa mereka berdua diopname di rumah sakit atau sudah di kremasi."

"Oliv!! Tega sekali kau bicara begitu!"

Aku mendengus geli kemudian kembali berbaring telentang. "Kau sendiri yang menyuruhku membayangkannya sendiri. Kalo di film-film gangster kan biasanya perkelahiannya mengerikan. "

"Kau pikir Will dan Dimas anggota gangster atau yakuza! Begitu!"

Aku sukses ngakak sekarang. "Setidaknya mereka punya tatto seperti anggota kelompok mafia!"

"Kau memang nyebelin Oliv!"

Aku kembali tertawa sambil dalam hati bertanya-tanya kenapa Noel selalu berurusan dengan pria bertatto dan brengsek. Mungkin dia pernah berbuat kesalahan di masa lalu hingga di kehidupannya yang sekarang dia diberi cobaan seperti ini. Oh God ! Forgive her please...

"Untung ada security yang misahin mereka. Dan untungnya teman-teman Will nggak ikut ngeroyok Dimas. Kau taukan siapa teman-teman Will? Makanya begitu di luar aku memaksa Dimas buat langsung pulang."

Aku mengangguk mengerti dengan ucapan Noel. Siapa yang tidak tau sama kelompok yang sering membuat kerusuhan di kotaku.

"Tapi sekarang aku takut kalo Will CS berencana menyerang Dimas lagi. Gimana nih Liv," suara Noel terdengar sangat kalut sekarang. "Bukannya aku peduli pada Dimas tapi kalo sampe terjadi apa-apa pada Dimas kan aku juga yang kena masalah. Gimana dong Liv," Noel berseru kebingungan.

Aku meringis dalam hati mendegar ucapan Noel. Sudah tau ini permainan berbahaya tapi masih saja dilakukan. Nggak ngerti dikasih tau sih!

"Ya udah kau suruh aja Dimas sewa polisi atau bodyguard buat jagain dia. Gampangkan!"

Fine,I Love U (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang