Chapter 1

55 3 0
                                    

- Fu¥u -
#1

Tokyo, 3 Desember.

"Sebentar lagi saja."

Angin mulai bertiup kencang. Awan hitam pekat tampak menghiasi langit kota tokyo. Mungkin salju sebentar lagi akan turun.

"Hari sudah mulai dingin. Ayo pulang." Lelaki itu mendorong kursi roda yg di naiki seorang gadis cantik berambut unggu dengan bandana yg sesuai dengan warna rambut nya.

"Nii-chan..." panggil nya pelan.

"Iya ?" Lelaki itu terus mendorong kursi roda adik semata wayang nya dengan penuh hati-hati.

"Apa aku bisa melihat salju lagi tahun depan ?" Tanya gadis dengan polosnya. Tangan nya ia julurkan menangkap butiran kecil benda-benda putih yg jatuh. Salju.

Lelaki yg di panggil 'Nii-Chan.' Oleh perempuan tadi menghentikan kursi roda adiknya dan berjongkok "Kau pasti bisa melihat salju tahun depan." Ia mengelus rambut adiknya.

Sang adik tersenyum lebar mendengar ucapan sang kaka yg sangat menyayangi nya.

"Ayo pulang."

                                ®®®®®®

"Selamat istirahat Suzuki-san." Perawat itu berjalan keluar saat melihat senyuman mengembangkan dari wajah cantik gadis yg sedang duduk di atas tempat tidur.

Gadis tadi menatap salju yg mulai turun di luar sana dengan lebat nya.

"Kau sangat menyukai salju ya ?"

Gadis tadi menoleh ke belakang "Iya." Jawabnya ceria.

Lelaki berjas putih itu berjalan ke arah gadis tadi dan mengacak-acak rambutnya "Jangan terlalu sering jalan-jalan saat udara dingin seperti ini. Kesehatan mu yg paling penting."

Gadis itu berontak dengan wajah memerah "Dokter jangan menganggap ku anak kecil." Serunya.

"Iya ya Yu-chan." Ejek dokter yg memakai anting di telinga nya di tambah rambut yg berwarna merah menyala.

Ini dokter apa preman sih --"

Sangar amat wajah nya, tapi cogan sih -3-

"Jangan panggil Yu-chan! Yukari! Aku Yukari!" Seru gadis yg bernama Yukari itu, kesal. "Dasar Yusuke."

"Hei! panggil dokter Yusuke dong! Gini-gini aku dokter mu. Yg merawat mu." Protes dokter cogan yg bernama Yusuke. Yuki Yusuke.

Yukari memalingkan wajahnya "Dokter ko wajahnya kaya preman kampung sih."

Yusuke langsung mencengkram kepala gadis itu "Apa kau bilang ?! Preman kampung ?!" Tanya nya dengan wajah, kesal.

"Aduh!Aduh!Aduh!Aduh!" Rintih Yukari.

"Tarik ucapan mu tadi ?!" Perintah Yusuke.

"Ngga mau!" Ucap Yukari keras kepala.

Yusuke semakin mencengkram kepala gadis itu dengan kuat "Masih tidak mau, hah ?!"

"Ckckck.....kalian memang tidak akur ya." Seseorang tertawa di ambang pintu sambil membawa kantong belanjaan.

Yusuke melepaskan tangan nya dan mulai menghidupkan rokok nya. "Oh..kau Ku Ze."

"Baka!Baka!Baka! Yusuke Baka!" Seru Yukari yg menahan sakit di kepalanya.

"Kalian cocok sekali." Ucap lelaki tadi.

"Nii-Chan....lihat apa yg di lakukan preman kampung ini kepada ku." Rengek Yukari.

"Hah ?! Apa kau bilang tadi ?!" Yusuke langsung menarik pipi Yukari membuat gadis itu merintih kesakitan.

"Sakit!Sakit!Sakit! Yusuke sakit bego!" Seru Yukari sambil memukul tangan Yusuke yg mencubit pipinya dengan kasar.

Ku ze malah tertawa melihat tingkah mereka berdua yg selalu seperti ini kalau bertemu. Tidak pernah akur seperti kucing dan anjing.

"Apa ada yg ingin kau katakan Yusuke ?" Tanya Ku Ze akrab.

Yusuke sadar ada yg ingin ia katakan kepada Ku Ze "Di ruangan ku saja." Ia melepaskan tangan nya.

"Weekk....Yusuke jelek." Ejek Yukari sambil mengelus-elus pipinya.

"Nii-Chan tinggal dulu ya." Ucap Ku Ze yg mengikuti Yusuke.

Yukari menatap mereka berdua Hingga menghilang di balik pintu rumah sakit.

Ya rumah sakit.

Ia sudah berada di rumah sakit ini 6 bulan yg lalu karena kecelakaan. Menyebabkan beberapa anggota badan nya lumpuh dan melemah setiap waktu.

Membuatnya sulit melakukan aktivitas normal seperti sebelum nya. Bahkan kelumpuhan itu sudah 60% menjalar keseluruhan bagian tubuh bawahnya.

Hanya bagian atas yg normal. Mungkin tidak akan lama lagi seluruh tubuhnya akan lumpuh total.

Apalagi musim dingin telah tiba. Membuat otot-otot yg ada di tubuhnya sangat cepat melemah kalo memasuki musim dingin. Seperti yg di katakan dokter Yusuke. Dokter pribadi keluarga Suzuki.

Musim dingin bisa mempengaruhi kesehatan nya. Atau yg lebih parah kematian.

Yukari mencoba menggerak-gerak kan tangan kiri nya yg mati rasa "Tidak lama lagi." Ucap gadis itu lirih.

#Bersambung

Fu¥uTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang