Chanyeol itu suka pada mu Baek!

24.9K 1.6K 30
                                    

♡♡♡

Author POV

R Kau sangat suka hanya me-read BBM ku! jangan terlalu terkejut! :3 - 19.58

R PING!!! - 19.58

o Jinjjaro? - 20.01

R ne Kyungsoo-a! Dia mengambil permen jelly itu dari ku - 20.05

o Ah... Gwaenchana, aku akan belikan lagi untuk mu besok. Seperti nya saat aku memberi permen itu Chanyeol melihat nya - 20.07

R Huh! Kenapa sih dia selalu mengganggu ku, kau tau sendiri kan setiap hari tidak ada Chanyeol tidak tertawa jahat karena ia mengerjai ku. Sebenarnya tujuan dia itu apa! - 20.08

o ... seperti nya dia menyukai mu baekhyun-a *Rotfl* - 20.09

Baekhyun melengos.

R That's BIG LOL -_- - 20.11

Baekhyun menampakkan wajah datar nya sambil melihat layar ponselnya tersebut.

o Ne, dia selalu saja mengerjai mu dan mencari perhatian pada mu kan? - 20.13

R Molla.. - 20.16

o tentu saja! Dia ingin kau terus tertuju padanya lewat ide ide iseng nya mengerjai mu - 20.17

R Kyungsoo-a, apa kau mengantuk? Yang kau katakan itu tidak mungkin. - 20.18

o Ne, sepertinya aku mengantuk. Huh, kau sendiri tidak tidur? Ini sudah tengah malam. Hujan pula. Pasang penghangat ruangan mu.. - 20.19

R Ne arraseo, sepertinya aku harus tidur sekarang... - 20.20

o Ne... Jaljjayo.. - 20.21

R Ne.. - 20.22

Baekhyun menghela nafas dan merebahkan tubuh nya. Ia menurunkan suhu kamarnya agar lebih hangat terlebih dahulu. Di tariknya selimut sampai setengah badan menyelimutinya.
Drtttt drtttt..
Baekhyun menyipitkan matanya, tangannya meraih ponsel di nakasnya dan menatap layar ponselnya tersebut. Hanya sebuah deretan nomor yang ia tidak ketahui menelpon.

"...Yeoboseyo..."

"Yak!! Namja cantik tolong aku!!"

Baekhyun buru buru melotot dan bangun dari tidurnya.

"M-mwo? Nuguya?"

"ck.. ini aku Park Chanyeol.. cepat tolong aku. Akh.. sakit sekali."

"W-wae?! Ada apa dengan mu?"

"Aku tertabrak mobil.. akh.. kaki ku.. cepat tolong aku!"

Baekhyun segera mengambil jaket nya dan memakainya.

"Kau di mana?"

"..persimpangan jalan.. dekat rumah mu.. akh.. cepatlah.. aku kehabisan darah!"

Baekhyun membuka pintu apartemen nya hendak keluar. Tetapi hujan begitu deras. Ia menghela nafas sebelum akhirnya merelakan tubuhnya basah dan berlari menuju persimpangan. Jalan sudah sangat sepi, hanya ada beberapa mobil yang lewat. Baekhyun mempecepat langkahnya saat teringat ringisan Chanyeol di telepon tadi.

Ia mengedarkan pandangannya, persimpangan begitu sepi? Dimana Chanyeol? Apa dia berusaha berjalan karena Baekhyun terlalu lama sampai?
Dingin menusuk sampai tulang Baekhyun, baju nya sudah basah. Bibirnya menggigil karena hujan dan angin yang lumayan kencang. Ia terus memanggil nama Chanyeol ke penjuru arah di persimpangan itu. nihil. Dia mengambil ponselnya dan segera menelpon nomor yang tadi menelponnya.

"..C-chanyeol-a.."

"Wae?"

Suara Chanyeol sangat lantang, tidak seperti tadi yang nampak ketakutan dan gemetar.

"dimana kau? Aku sudah di persimpangan.."

"Hahahaha.. kau benar-benar ke sana? Kau mempercayaiku tadi? Aih.. cepat lah pulang dan berendam di air hangat nanti kau sakit. Hehe.. April MOB!"

Flip.

BOW!

Baekhyun meremas ponselnya, wajahnya memerah dan rahanganya mulai mengeras. Ia segera berlari kembali ke rumah.
"AH! Itu tidak lucu!! Ini juga bukan awal April!! Park Chanyeol!!!! Kau benar-benar membuat ku muak!"

Sisi Lain...

"Hahahahaha! Si cantik itu ternyata peduli dengan ku.." tawa Chanyeol menggelegar. Kai, sehun dan Minseok ikut terikik.
Mereka semua ada di apartemen Chanyeol dan tengah menghangatkan diri di kamar namja tinggi itu.
"Haha.. itu sungguh kejam Chanyeol-a. Bagaimana jika namja itu sakit?" Ujar Kai.
"Aku akan memberinya obat.." Chanyeol menjawab mantap.
Semuanya kembali tertawa.

♡♡♡

Chanyeol POV

Aku melangkah dengan angkuh seperti biasa ke koridor sekolah, dan sedikit saja aku melirik yeoja yeoja yang menatap ku akan berteriak takjub. Tentu saja, mereka pantas berteriak untuk orang tampan seperti ku. aku masuk ke kelas dan meletakkan tas ku dan menatap ke arah meja di samping meja ku. Di sana tidak ada yang menduduki. ku lirik ke arah jam tangan ku, pukul 7 pagi.

Kringggggggggggggg

Semua siswa masuk ke kelas. Kenapa Baekhyun belum datang? Biasanya dia lebih dulu datang di banding aku. Apa ia benar-benar demam?
Jung Sosaengnim datang dengan tatapan garang yang mengawali pagi ceriaku menjadi pagi yang buruk setiap minggunya.
"Keluarkan buku fisika kalian.. buka halaman.-"

Ckklek

Semua siswa termasuk aku mengarahkan pandangan pada sosok cantik yang tiba tiba membuka pintu. Senyum ku muncul. Ku kira dia tidak akan masuk.
"Siapa yang menyuruh mu membuka pintu!"
Jung Sosaengnim menghampiri Baekhyun yang tampak ketakutan. Baekhyun tampak merapihkan kemeja dan rambutnya yang Berantakan. Eh, aku baru sadar penampilan dan wajahnya tidak sebagus kemarin-kemarin. Bibirnya pucat dan matanya memerah.
"Ah... anu.. jeosonghamnida.. aku terlambat sosaengnim." Baekhyun membungkuk beberapa derajat beberapa kali.
"Kau sudah tau peraturan ku bukan?"
"Ah ne.. izinkan aku meletakkan tas dan aku akan membersihkan toilet segera."
Jung Sosaengnim pun mempersilahkan.

Eh, kenapa aku jadi merasa bersalah seperti ini? Apa lagi saat Baekhyun hendak meninggalkan kelas ia menatap ku lemah. Ya! Ada apa dengan ku? Seorang Chanyeol tidak patut mempunyai rasa bersalah seperti ini. Tidak!
Baekhyun mulai keluar kelas dan pelajaran kembali berlanjut. Ah! Padahal aku sudah ada ide untuk mengerjai Baekhyun. *Bad Chanyeol*

Author POV

Baekhyun menyeka peluh nya dan mengehela nafas sesaat saat pening kembali menghujam kepalanya. Perutnya mual dan ia merasakan suhu tubuhnya meningkat. Tetapi ia harus menyelesaikan hukuman ini. Ya, tinggal beberapa lantai lagi yang ia harus pel.
Cklek
"Mau aku bantu?"
Baekhyun hapal suara Bass yang menggelegar itu. Park Chanyeol. Baekhyun memilih terus mengepel lantai satu persatu walau ia rasa daya tubuhnya makin menurun.

Sretttt

Chanyeol menahan pinggang Bekhyun saat tubuh Baekhyun yang tertarik tidak dapat mengimbangi. Mereka saling bertatap beberapa saat. Chanyeol meletakkan punggung tangannya di kening Baekhyun. Panas.

"Kau demam?" tanya Chanyeol menatap Baekhyun sedukatif.

Baekhyun yang masih syok karena wajah mereka hanya berjarak 11 cm itu hanya diam lalu mengangguk pelan. Chanyeol mendirikan Baekhyun perlahan.

"Ini karena ulah mu!" umpat Baekhyun kesal lalu kembali mengepel.

"Sudah jangan di lanjutkan.." Chanyeol menepis gagang pel yang di pegang Baekhyun sampai terjatuh. Baekhyun menatap Chanyeol tajam.

"Kau harus minum obat.."
"Gwaenchana.."
"Kajja.. biar aku berikan obatnya.."

TBC

You Don't Know Love [Chanbaek/Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang