Bagi seorang Gisel, cinta itu warna, yang berasa namun tidak dapat diterjemahkan dengan kata kata.
Sedangkan bagi Livta cinta itu tujuan hidup, karena cinta itu impian yang menghadirkan banyak keinginan. Tiada henti, tiada akhir, Nothing's Over.
#########
Gemeretuk deretan gigi seorang gadis kecil menahan kegeramannya. Wajah kecilnya kian mengerucut karena rasa kesalnya pada sesosok bocah laki laki didepannya. Mata mata jail dari si bocah laki laki asik mengedip-ngedip menikmati hasil kreativitasnya, menjaili gadis kecil lainnya yang belepotan lumpur karena jatuh ke kolam ikan.
Gadis kecil yang masih kesal membantu temannya bangun dari tempat berlumpur beserta sepeda barunya yang ikut terjebur ke kolam.
"Heh pipi bakpau, dasar jail. Braninya kamu menyaki Gisel.!" Gadis yang tengah kesal itu bernama Livta. Dia menggeser posisi topinya kesamping, pertanda siap membalas perbuatan si bocah bakpau yang memang memiliki pipi montok seperti bakpau.
"Aku sudah bilang, jangan panggil aku pipi bakpau, mau aku jeburin juga ke kolam lumpur kayak temanmu?"
Tangan keduanya sama sama di pinggang, tatapan mereka bertemu, saling melotot, tunjuk- tunjukkan dan menjulurkan tangan. Berhubung Livta lebih tinggi dari si bocah bakpau, maka Livta lebih dulu berhasil mendaratkan tanggannya dipipi menggemaskan milik si bocah bakpau.
"Aduh aduh geli" keluh si bocah bakpau.
"Imutnya, pipi kamu gemesin" Livta tak mau melepas cubitannya di pipi si bocah.
"Livta aku mau jugaaaaa"
Para anak gadis gadis kecil lainnya tidak kalah gemasnya, seketika mereka turut ambil bagian untuk mencubit pipi montok itu. Bahkan Gisel dengan sisa tangisnya tidak mau ketinggalan, lumpur di badannya bukan lagi perkara penting.
Livta keluar dari kerumunan sambil cekikikan menahan geli. Senyum puasnya menggembang karena berhasil membuat bocah yang tidak dia kenal menjadi kerumunan teman-temannya.
Dia tidak tahu pasti siapa bocah itu, kata Mama namanya Rafky, lebih tua setahun darinya dan sepantaran dengan Abang Rizalnya. Pertama bertemu dengannya dia dan Gisel bersorak kegirangan karena melihat bayi montok sebesar Abangnya. Namun ketika menyadari sifat serta kelakuannya yang nakal minta ampun, mereka tidak bisa dengan mudah menjadi teman. Selalu Gisel yang jadi sasaran kejailannya, seperti kejadian kali ini, Gisel terbang bersama spedanya ke kolam tak terurus dekat taman.
########
"Pah, ada undangan peresmian bangunan panti asuhan Yasmin besok, papah udah tahu?"
Rasti duduk meletakkan secangkir teh dan duduk disamping suaminya Farel."Wah tidak terasa selesai juga bangunan pantinya ya Mah." Ucap Farel yang tidak lain merupakan Ayah Livta.
"Berkat bantuan seluruh masyarakat di kota ini Pah, kalau bukan sumbangan kita kita mana selesai bangunannya."
Livta yang sedari tadi asik menyusun puzzle tidak ketinggalan dengar.
"Ada anak kecil yang datang Mah?" Tanya Livta yang bersemangat bertemu teman baru.
"Iya dunks sayang, pastinya banyak anak anak kecil seperti Livta. Pasti Livta senang yea punya banyak teman?"
Ia mengguk dengan senyum manisnya yang cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nothing's Over
Teen FictionUntuk persahabatan Livta yang kekal abadi Untuk kisah cinta Royyan yang tak sejati Untuk perasaan terpendam milik Rafky Untuk Kisah Cinderela seorang Gisel Untuk Cinta pangeran Niel Untuk Rifka dengan luka cintanya Sesungguhnya cerita cinta kalian...