Seorang gadis memandang handphone genggamnya dengan sebal, ia mondar-mandir tak tentu arah. Seseorang yang ditunggunya tak kunjung datang, padahal ia sudah menunggu selama hampir 1 jam.
“Selalu seperti ini! Liam bodoh” Gumamnya sambil meremas majalah yang sedari tadi ia bawa. Matanya menyipit, perasaannya sangat sebal sekarang. Niatnya untuk mencari buku pun sudah hilang akibat keterlambatan lelaki yang bernama Liam itu kali ini.
Kali ini? Iya .. Liam memang selalu terlambat.
Matanya menyapu sekeliling.
Di lihatnya sepasang kekasih tengah bermesraan, tertawa bercanda satu sama lain. Hal ini semakin membuatnya panas dan kesal.
Kenapa sih Liam tidak bisa seperti lelaki lain? Selalu saja mengulang kesalahan yang sama, batinnya pasrah.
20 menit kemudian.
“Zee….Zee…kau sudah lama ya? I’m so sorry, aku…aku—“
“Liaaaaaam!!! Bisa tidak sih kau tidak terlambat satu kaliiiii saja setiap kita berkencan? Aku muak dengan alasan-alasan mu yang selalu sama. Kau pasti habis membantu orang lagi kan? Aku bosan selalu saja di nomorduakan. Aku bosaaan!!!” Teriak zee tepat di telinga Liam, membuat Liam sedikit bergidik ngeri.
Liam sudah menduga pasti kekasihnya ini akan marah (lagi) akibat ulahnya.
“Zee, maafkan aku. Tadi aku bertemu gadis—“
Zee kembali memotong ucapannya.
“Apa? Gadis? Jadi kau sudah pintar berselingkuh sekarang? Hah jawab aku?!”
“Bagaimana aku mau menjelaskan kalau kau selalu memotong ucapanku… jadi begini tadi aku bertemu seorang gadis yang sedang kesusahan, mobilnya mogok..jadi aku membantu membenarkan”
“Aku mengerti niat baikmu Liam, tetapi ini selalu saja terjadi saat kita berkencan. Aku selalu kau buat menunggu, karena kau sibuk membantu ini lah, membantu itulah, aku mau pulang saja!”
Liam hanya bisa pasrah.
“Maaf, sungguh aku tidak bermaksud membuatmu marah”
“Tetapi kau sudah melakukannya”
“Ayo sini aku bantu carikan bukunya ya” Liam tersenyum dan bermaksud mengambil tangan Zee, namun Zee menepis tangan Liam dengan kasar.
“Sudah kubilang kan, aku mau pulang…selera membacaku sudah hilang..”
“Zee, please..kau jelek kalau cemberut begitu. Ayolah maafkan aku..”
“Aku bosan pacaran denganmu, aku mau kita PUTUS”
“APAAAA?!! Zee, aduh jangan bicara begitu please… omg kau bercanda kan haha” Liam tertawa dengan terpaksa.
“Habisnya kau terlalu baik sih pada orang-orang, aku selalu dikesampingkan…”
“Dari pada aku terlalu jahat? Itu masih wajar Zee sayang”
“Terserah kau , sekarang aku mau pulang titik….”
“Yasudah, yasudah aku antar kau pulang, maafkan aku ya Zee hehehe…..” Liam terkekeh, sambil mencolek dagu Zee.
Kizeela Loliana Scott dan Liam James Payne sudah di jodohkan oleh orangtua mereka sejak mereka berada di dalam kandungan.
Orang tua Zee (Mr&Mrs Scott ) dan Liam (Mr & Mrs Payne) memang bersahabat baik, selain sama-sama berasal dari Wolverhampton, kantor tempat Ayah mereka bekerja pun berdekatan satu sama lain. Mereka sangat ingin bersaudara , dan jalan satu-satunya adalah dengan cara menjodohkan Zee dan Liam.