Papercut (One Direction Love Story)

The Last Take Me Home Tour

Harry's POV

Indonesia..

Jakarta..

4.00pm..

We arrived in Indonesia..

Hi Indonesia.. Hi Directioners Indonesia..

Whe we going out to our bus. I can see so many Directioners and Paparazi here. They screaming my name, Zayn, Louis, Liam, Niall, 5SOS. So many police here. So many Bodyguard here. The Directioners so crazy here. So many-many Directioners. I know there's so many directioners here. But , I did not expect this much.

Kami melakukan rehearsals nanti pagi dan malem ini kami beristirahat. Aku mendapat sekamar dengan Niall bukan Louis. Entah kenapa.. Aku merasa moodku sangat tidak enak. Tidak ada yang dapat menjadi moodboosterku saat ini. Entah kenapa. Rasanya aku lemas sekali..

Aku dan Niall menuju kamar yang berada di Hotel. Aku melihat jendela Hotel yang mengadap bagian depan Hotel. Aku melihat banyak sekali directioners disitu. Yang menyanyikan Lagu WMYB kami bersamaan sambil membawa spanduk dan Poster.

"Niall kesinilah" kataku sambil menunjuk directioners yang berada di luar yang tidak menyadari aku yang memerhatikannya

"Wow! Crazy Mofos!"

"Yeahh.." kataku yang sekarang malah menjadi sebuah suasana hening "Niall, i'm going to Clayne's" kataku sambil berjalan menuju pintu satu-satunya jalan keluar dari kamar ini.

Aku menuju kamar Clayne. Yang ku bingungkan adalah kamarnya tidak terkunci yang membuatku hanya masuk menyelonong ke kamarnya. Aku melihatnya sedang terduduk melihat pemandangan di luar. 

"Hi.." sapaku padanya. Aku memperhatikan penampilannya http://www.polyvore.com/last_part/set?id=80611749

Ia tersenyum ke arahku "Hi" 

"Are you missed me?" kataku yang memeluknya dari belakang. Beberapa hari ini aku tidak dapat berkomunikasi dengan Clayne karena jadwal yang semakin padat dan semakin padat lagi ketika Taylor harus masuk dalam Drama yang kami buat. 

Clayne menggenggam tanganku "Yeah, now, i feel that" 

Aku tersenyum dan membiarkan kedua kempot di pipiku terlihat. Aku menarik Clayne dari jendela. Takut-takut ada seseorang yang menangkap foto kami "We have to be careful" 

"Kau tau Harry. Jika kita harus mengakhiri hubungan yang tanpa status ini aku merelakannya kok." kata Clayne

"Ini bukanlah hubungan tanpa status, Clayne" kataku

Aku menekuk lututku menghadapnya sambil memamerkan sebuah cicin ber-emas putih "Will you be fiance?" 

Ia masih tak berkata-kata dan masih terkejut melihatku melakukan ini "Aku tau kau pasti bingung. Aku telah memikirkannya. Aku tidak mau kau diambil seseorang selain aku. Aku sangat-sangat cemburu melihatmu bersama Niall."

Lagi-lagi Clayne tetap terdiam "Jika kau masih bersalah kita dapat menutupi hubungan kita sampai paparazzi tidak akan pernah menemukan hubungan kita. Aku sangat menyadari bahwa kau hanya seorang yang pas untukku. Kau satu-satunya orang yang merawatku, kau satu-satunya orang yang membuat diriku tenang sejak kecil, kaulah satu-satunya orang yang aku percaya tidak akan memanfaatkanku."

Clayne masih tetap terdiam "Give some words, Clayne."

"Yes" kata Clayne. Aku langsung memakaikannya di tangan Clayne. Aku yakin kami dapat menjalani hubungan ini dengan baik 

Clayne's POV

Lagi-lagi aku melihat sebuah cincin yang bertengger di jari manisku. Aku tidak percaya menjadi tunangan Harry saat ini. Ini seperti sebuah mimpi! 

"Harry, Clayne!" teriak Paul

Harry dan aku langsung mendekati Paul "You know. We should end our drama. The haters is too much."

Harry yang senang itu kelepasan kontrol dan malah menciumku. Paul sedikit terkejut melihatnya. "Are you engaged?" 

"What do you think, Harl?" tanyaku kepadanya

"Yeah, Paul" Sompral Harry

Paul hanya memberikan kami tepukan tangan. "Tidak dipercaya. Seorang dokter dan anggota boyband terkenal menjadi satu. Dan itulah membuat rating kalian naik."

Apa yang dikatakan Paul? Rating kami naik? "It means you can show up in front of the papz guys! Congrats!" 

Oh my god! Aku tidak bisa sebahagai mungkin! Mereka telah menerimaku! I couldn't  be more happy than this! Terimakasih tuhan atas kebahagian ini!