Chapter 37

4.6K 225 1
                                    

-Kesya's Pov-
"Kenapa kesini?" Tanya aldo heran, karena baru saja stlh OSD berkumpul dan pulang masing masing, aku meminta aldo utk tdk langsung mengantar ke rumah!

Kami disini, Taman Penuh Kenangan-

Yassmann! Hahahaha

"Mau rasain angin sore lah-" ujarku lalu memejamkan mata,

Ya, aku menghindar! Untuk apa? Dirumah ada wanita yg sngt amat kubenci dan tdk ingin kutemui

Tiba tiba kurasakan jemari seseorang yg mengusap lembut wajahku, sontak aku membuka mata dan mendapati lubang dalam yg bertengger di wajah tampan depan ku

"Wht?" Tanyaku

"Selama aku koma, kamu tambah cantik yaa" godanya smbil trs mengusap lembut pipiku

"Biasa aja tuh" ohh jangan sampai dia tau bahwa aku sdg salting saat ini

"Owhh masa si??" Dia mencubit pipiku gemas

"Awww sakit all!" Ringis ku karena dia mencubit terlalu kuat

"Iyaa iyaa maaf, sini aku obatin" dia mengecup singkat pipiku, kurasakan pipiku memerah

"Blushing huh?" Godanya lagi

Aku memukul lengannya, lalu menyenderkan kepala di pundaknya. Ia mengelus puncak kepalaku.

"Kalo pada akhirnya aku harus tinggal di Jerman gimana?" Tanyaku tiba tiba

"Aku gk akan biarin itu lah-" jawabnya santai

"Tapi harus al-"

Dia membangunkan tubuhku lalu menatap ku dalam

"Kamu pergi kemanapun bakal aku Susul! Kalopun nanti kamu pergi ke Jerman dan gak balik lagi, itu mudah-aku tinggal menyusul kesana dan membawamu kembali! Karena seorang istri kelak harus ikut kemanapun suami pergi kan?" Katanya

Aku terkekeh mendengar penjelasannya-sungguh aneh

Yap, mamah dtg ke Jakarta utk memboyongku ikut pulang bersama nya ke Jerman!

Kenapa harus Jerman? Sdgkan keluarga utuhnya berada di Aceh, dan yg aku dengar mamah dgb mudahnya merubah kewarganegaraan keina juga dia.

Ahh sial, apa disini hanya aku Warga Negara Indonesia? Ditengah kehangatan keluarga yg memiliki kartu penduduk asli Jerman?

Apa yg hrs aku lakukan? Kenapa ini bgtu sulit?!? Aku mencintai aldo! Sungguh, percayalah

"Heii kenapa bengong sii? Penyakitnya gak ilang ilang yaa," ujarnya lalu mencubit pelan hidungku

Aku mengusap usap lalu mengerucutkan bibir

"Emg kenapaa sii, suka suka lahh" jawabku

"Apa yg kamu pikirin si? Kita baru aja terbebas dari beberapa masalah besar, sprti aku sudah tdk berhubungan dgn taylor-mattern. Atau skrng adit yg sudah benar benar fix menjauh, skrng? Apa lagi??" Katanya, lalu menyelipkan rambutku kebelakang telinga

Entahlah-

"Aku mikirin kamuu--kenapa ya aku bisa cinta sama kamu? Aduhh kenapa gak pacaran sama greyson chance atau harry styles atau lee min ho atau.." Sesuatu yg kenyal, lembut bahkan manis menempel di bibirku,

Astaga, you know wht i mean lahh..

Astagaa ini tmpt umum! Aku segera mendorong aldo kebelakang saat dia mulai menggigit kecil bibir bawahku memaksa utk aku membuka mulut.

"Ihh kamu apaan si! Jangan ciuman disini al- nanti diliat orang gaenakk!" Ucapku dgn nada super kesal

Ia tertawa kecil, "entahlah- apa blueson-hare stales-lay men ho- atau siapapun itu bisa membuat mu diam dlm sesaat hanya dgn sekali gerakan," ujarnya lalu mengedipkan sebelah mata

What the hell?!?

"GREYSON bukan Blue-_- lagipula HARRY STYLES bukan hare stales ataupun Lay men Ho, namanya itu LEE MIN HO mereka itu ganteng berpangkat dewa kalii-"

"Ttp gantengan aku! Buktinya cinta kamu lbh besar ke aku kan? Daripada mereka? Logika aja sii-"

Aku memutar bola mata, "Whatever you say i don't care-"

"Heyy kau harus akui itu-"

Aku membuka lebar telapak tanganku dan meletakkan di depan wajahnya, "talk to my hand!"

Dia malah tertawa lagi,

Ia menghentikan tawanya, lalu menghirup udara dgn seksama dan mengeluarkannya secara perlahan smbil memejamkan mata membuat ku tersenyum

"Angin sore selalu menjadi nomor 2" katanya, aku mengernyitkan kening lalu bertanya.

"Nomor 2?"

Ia membuka mata dan menatap lurus kedepan, aku? Tentu masih menatap pemandangan indah nan tampan di depanku-

"Kau selalu jadi yg pertama sayang-" dng itu ia menatapku tiba tiba dan membuat diriku tersipu malu atas pernyataannya barusan

***
"Makasih yaa udah nemenin ke taman tadi," ucapku yg sudah sampai di depan pagar rumah juga sudah turun dari motornya

Ia membuka helm dan tersenyum, "sama sama-" katanya lalu tersenyum menampakkan lesung dalam itu di pipinya

Aku menyentuhnya dan ia semakin tersenyum lebar, "buat aku yaaa-" ucapku merengek

Ia terkekeh, "beli dongg, masa minta sii- gak modal" ujarnya

"Ngapain aku harus beli kalo kamu punya? Punya kamu juga punya aku kan?" Lagi lagi dia tersenyum mendengar perkataanku

Saat kami sdg asik menatap satu sama lain, pagar rumah tiba tiba terbuka dan menampakkan seseorang yg amat sngt ku kenal..

"Kesya masuk! Anak gadis pulang sore kayak gini! Mau jadi apa kamu? Selama ini suka pulang jam segini hah?" Sembur mamah

Ya, sudah kukatakan dia ada disini.

••••
Baiklah- ini dia chapter yg pendek sekalii, namun hargai lah setiap chapter mau dia pendek atau panjang, mau dia banyak typo atau gak jelas

Karena setiap membuat satu chapter dibutuhkan mood dan otak lancar biar jadi,

Yap lupakan, kita lanjutt??

Mana vote comment nyaa??🎈

Story of my life (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang