Serigala Berbulu OSIS (Oneshoot)

417 14 2
                                    

"Gila! Gila! Apaan itu tadi? Geez, otak mereka ditaroh dimana sih sebenernya? Gila banget, sumpah!" Umpatan itu jelas milik seorang gadis berseragam SMA dengan name tag Sandara P yang tengah berjalan di halaman belakang. Oh tentu saja bukan Sandara P yang 'itu'. Nama lengkapnya adalah Sandara Pramudya. Dia juga tak tau kenapa orantuanya menamai dirinya dengan embel-embel nama itu di belakang namanya. Padahal jelas-jelas nama Pramudya bukan bagian dari nama keluarga Ayah atau Ibunya. Dan lagi nama itu terasa lebih 'cowok' menurutnya dan bakalan jadi bahan ejekan 'cowok gak jadi' mengingat sosoknya yang memang jauh dari kata feminim. Maka dari itu dia lebih memilih menulis singkat namanya menjadi Sandara P.

Tapi bukan itu yang jadi masalahnya, melainkan apa yang gadis itu saksikan  di gedung lama yang dijadikan tempat penyimpan peralatan olahraga beberapa waktu lalu. Jadi ceritanya berawal dari Sandara yang iseng melewati jalan belakang sehabis mengumpulkan buku tugas milik teman-temannya ke kantor guru. Berhubung kelas sedang kosong, Sandara memilih jalan memutar untuk sampai di kelasnya. Dan begitu Ia sampai di gedung samping yang sudah tak terurus itu, Sandara mendengar seseorang bersuara, "Kak Gara," seolah memanggil.

Penasaran, ia menoleh ke sumber suara melewati celah kaca jendela yang memang tinggal separuh mengingat itu adalah bangunan yang sudah 'berumur'. Dan matanya melebar bahkan sebelum mengenali wajah-wajah di depannya. Bagaimana tidak mengingat dua wajah itu sudah saling menempel amat dekat dengan bibir saling memagut. Jika saja hanya ciuman, Sandara mungkin tak akan seheboh ini mengingat adegan seperti itu sudah tak asing lagi di kalangan remaja sepertinya.

Tapi masalahnya, tangan si gadis mengganggu pandangan Sandara. Mungkin benar kalau dirinya jauh dari kata feminim, tapi bagaimanapun juga ia masih sadar diri sebagai perempuan. Dia bahkan masih punya sedikit rasa malu untuk sekedar berinteraksi dengan lawan jenis, apalagi sampai pada tahap skinship yang 'berlebihan'

Sedangkan yang dilakukan gadis di depannya malah berkebalikan dengan apa yang selama ini Sandara junjung tinggi sebagai perempuan. Harga diri.

Bagaimana mungkin seorang gadis, apalagi pelajar bisa seagresif itu menyentuh laki-laki melebihi sekadar ciuman. Dan apa yang dilakukan si cowokpun tak jauh beda, Sandara dengan jelas melihat tangan cowok itu bertengger manis di depan dada gadis itu.

Gila! Dia muak dan memutuskan melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda dengan tergesa. Dia bahkan tak perlu berdiri disana lebih lama untuk tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Semuanya amat mudah terbaca, membuat dia bergidik sendiri. Ya ampun, gak inget apa mereka hidup di belahan bumi mana? Meski untuk beberapa orang masih terbilang wajar di jaman sekarang, tetap saja bagi Sandara sendiri hal itu masih terlalu 'tabu' untuk dibicarakan apalagi dilakukan di lingkungan sekolah seperti ini.

Memasuki kelas, Sandara memilih duduk di kursi belakang tempatnya biasa mengungsi kalau sedang kosong pelajaran seperti sekarang. Berusaha menyibukkan diri, dia iseng membuka koleksi video drama korea favoritnya yang malah membuatnya makin mengingat 'adegan' di gedung lama beberapa waktu lalu.

Sial! Tanpa sadar Sandara menggebrak meja karna kesal dan langsung mendapat tatapan heran dari semua teman di kelasnya. Tak terkecuali seorang gadis yang 2 langkah lagi sampai di tempat yang ia duduki.

Gadis itu mengurut dada kaget dan langsung bersuara, "apaan sin Dara bikin kaget aja." Sementara Dara hanya meliriknya sekilas dan balik bersuara, "jauh-jauh sana, ganggu aja," katanya sebal.

"Yee, tempat duduk aku kan emang di situ. Yang ada kamu yang jauh-jauh sana," respon gadis itu tak kalah sebal. Tapi bukan Sandara namanya kalau mengalah begitu saja, apalagi kalau ada yang mengganggunya saat hatinya sedang kesal seperti sekarang. Dia malah melotot galak pada gadis yang belakangan diketahui bernama Anya itu, "orang pantat pantat gue, mau duduk dimana terserah dong. Bawel banget sih, tuh masih banyak bangku kosong juga."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Serigala Berbulu OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang