Change
(v) make or become different.
"Seeing people change is not what hurts. What hurts is remembering what they used to be." - Franchesca Clouds
"You have to realize that people change. Sometimes they end up having nothing to say to each other; ev...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Franchesca's POV
Meet and Greet Booth #5 Alyssa Shouse Andrea Russett Daniel Skye Franchesca Clouds Hayes Grier Tez Mengestu
Aku memasuki boothku dan melihat ke sekeliling. Well, ini cukup luas untuk menampung tiga ratus orang. Aku menaruh barang-barangku di pinggir dekat sebuah water fountain.
"Ready for today?" tanya Tez sambil menaruh tasnya juga.
"I'm born ready!" ucapku tersenyum senang.
"Full of energy, as always." Tez menepuk pundakku. Kami berjalan menuju Andrea, Alyssa, Hayes, dan Daniel yang sedang berkumpul di pojok ruangan.
"They're coming," ucapku setelah mendapat pesan dari orsng yang menjaga di depan.
Fans pun masuk dengan tertib dengan bodyguard yang menuntunnya di depan. Aku melambaikan tangan ke arah mereka. Mereka lebih banyak menutup mulut atau matanya.
"Come here, don't cry," ucapku sambil melebarkan tanganku untuk memeluknya. Dia memelukku sangat kencang.
"What's your name?" tanyaku ke gadis yang kira-kira berumur sembilan tahun ini. Anak jaman sekarang sangat berbeda seperti dulu. Aku saat umur sembilan tahun masih berkeliaran di depan rumah untuk bermain kejar-kejaran bersama tetangga.
"Maddie," ucapnya malu.
"Well Maddie, do you wanna take a picture together?" tanyaku. Ia mengangguk antusias.
Fotografer sudah siap untuk foto kami berdua. Aku menggendong Maddie di pundakku dan ia menaikkan kedua tangannya sambil tertawa.
"See you later, Maddie," ucapku sambil melambaikan tangan. Maddie melambaikan tangan ke arahku dan langsung berlari dan memeluk Hayes.
Fans selanjutnya langsung memelukku tanpa ragu. Dia fans yang percaya diri sekali, terlihat dari gayanya. "Yo, CeCe. Can we take a picture together?" ucap perempuan itu.
"Oh, sure. Whatever your name is," ucapku terkekeh.
"Oh sorry. My name is Sophie." Ia tertawa. Ia membuka kamera yang aku yakin itu kamera Snapchat. "I meet Franchesca freaking Clouds!" ucapnya sambil mengarahkan kamera kearahku yang merangkul pundaknya.
Kami berbincang sejenak dan sempat memberikanku scrap book indah yang ia buat bersama teman-temannya. Teman-temannya tidak bisa hadir karena tidak dapat izin oleh orangtuanya. Aku jadi teringat aku pergi dengan Daniel tanpa berpamitan dengan siapa-siapa. Aku sungguh anak durhaka.
