They're

608 83 1
                                    

Setelah kepergian keempat sahabat dari rumahnya itu, Zayn kini duduk termenung di halaman belakang rumanya. Mengingat kembali peristiwa beberapa jam yang lalu bersama temannya.

-flashback-

"Kemungkinan besar satu sampai dua tahun. Tapi, kami berharap satu tahun saja" ucap Harry.

"Jadi, berita itu benar? Kalian akan benar-benar break sejenak?" Tanya Zayn yang mulai serius.

"Benar" jawab Liam dengan lemah.

"Aku sempat membaca sebuah berita di internet kalau kalian akan break selama lima sampai enam tahun. Jadi, yang benar mana?"

"uhuk...uhuk...Tentu tidak selama itu. Uhuk" ucap Niall disela-sela batuknya.

"Ini minum" ucap Harry, menyodorkan segelas air putih yang memang dari tadi disediakan oleh Zayn.

"Okay, thanks" ucap Niall setelah meminum air putihnya hingga bersisa seperempat.

"Lalu, apa yang akan kalian lakukan selama setahun itu?" Tanya Zayn.

"Tentu pertama pulang ke rumah. Lalu, mungkin kita bisa sedikit refreshing di luar" ucap Louis sambil berkhayal.

"Oh, begitu?!"

-flashback Off-

Kemudian, semua memori di masa lampau kembali terputar di otak Zayn dan tidak terasa, sebulir airmata telah jatuh di pipi Zayn. Menangis. Dia menangis.

Masih membekas rasa rindu di hati Zayn. Apa yang mereka lakukan disaat break time. Candaan apa saja yang membuat mereka tertawa. Apa yang menjadi favorit mereka saat berlibur. Bagaimana reaksi mereka saat mendapat sebuah penghargaan. Dan........bagaimana cara perpisahan ala mereka berlima saat mendapat cuti beberapa hari dan itu menjadi kesempatan mereka untuk pulang ke rumah masing-masing.

Zayn merindukan sahabat-sahabatnya itu. Tidak bisa dipungkiri bahwa hanya mereka berempatlah yang saat ini Zayn butuhkan. Hanya mereka berempat yang bisa menenangkannya. Hanya mereka berempat yang bisa membuatnya melupakan masalah yang kini dihadapinya. Hanya mereka berempat....

Hanya mereka.....

Mereka....

=>>

Aku tahu ini absurd banget hihi

I'm Sorry, Guys! (Zayn Malik FanFic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang