Chapter 39

4.9K 286 2
                                    

Aku menutup pintu dgn kasar dan menguncinya.

Melepas tas dan melemparnya kesembarang tempat lalu menerjunkan diri ke kasur itu lah yg kulakukan.

Pahh kesya kangen!! Sumpah demi apapun kesya bakal lakuin apa aja buat balikin papah kesini, disamping kesya! Membelai lembut rambut dan punggung kesya! Membuat kesya nyaman berada di dekat papah! Pliss pahh, kesya mau papah disini temenin kesya jalanin hari-hari payah yg sngt menyusahkan! Kesya benci mamah! Dia selalu main kasar padahal dia tau kalo dia salah! Dan skrng kesya harus apa? Kesya gak mungkin balik main kasar sama mamah!

Aku kangen bgt setiap kita bertiga(aku papah dan keina) duduk di ruang keluarga dan bercerita ttg semua pengalaman yg kita lalui masing masing, sharing trs kasih saran brg! Kesya kangennn.

Kesya juga kangen pas papah lupa pake celana kerja karena buru buru, hahaha itu lucu pah!

Apalagi pas kita makan malem bareng di meja makan, pasti papah selalu pimpin doa biar makan nya lbh afdol!

Kesya kangen semua ttg papah! Kesya kangen! Skrng kesya gak punya orang yg mau dengerin curhatan kesya! Apalagi dukung semua yg jadi tujuan dan cita cita kesya!

Kesya cinta sama aldo pah.. Tapi keliatannya mamah gak suka deh sama aldo! Mamah aneh pah! Dia benci semua orang yg dekat dgn aku!

Papah bisa liat diatas sana! Apa yg membuat kesya bencii bgt sama mamah! Apa skrng papah ingin kembali dan menampar mamah?

Kalo iya, aku dukung! Karena itu yg ingin kulakukan

Cinta aku dan aldo bgtu rumit, kemarin kami memiliki masalah yg yaaa begitu menyakitkan karena aku korbannya, namun aku bisa mengatasi dan bersikap lbh dewasa.

Lalu masalah sahabat ku yg msih saja menjadi perusak hubungan, namun sekarang ia sudah bahagia dgn yg lain!

Dan sekarang? Mamah! Itu masalahnya!

Kesya butuh bantuan papah! Kesya butuh nasihat dan saran papah! Tolong kesya pliss-

Trrrkkkk..

Aku mengangkat kepala menatap jendela arah balkon dan menghapus air mata yg kini sudah membuat mataku membengkak.

YaTuhann, pikiran ku terlalu jauh hingga membuat air mata ini tak kunjung mereda.

Ttrrrrkkkk....

Aku kembali menatap jendela yg dilempari kerikil kecil sehingga meninggalkan bunyi.

Aku bangkit dari kasur lalu kembali mengusap air mata hingga benar benar berhenti baru aku berjalan kearah balkon. Saat aku sampai di balkon

"Astaga yatuhan! Aldo!" Ucapku kaget.

Dia tersenyum menampakkan lesung pipi dan deretan giginya yg rapih

"Kamu nangis ya?"seketika senyum di wajahnya hilang dan terganti dgn raut khawatir

Ia menangkup wajahku, dan menatap mataku dalam dalam. Oh God! Aku tak kuasa menahan air mata ini

"Aku sayang sama kamu.." Ucapnya lirih, sejurus kemudian air mataku tumpah. Perkataanya membuat hatiku terenyuh.

Ia membawa ku kedalam pelukannya dan aku juga ikut mengeratkan.

Ia juga mengusap puncak kepala dan punggungku, membuat ku merasa nyaman,

"Gaperlu nangis sayang, semua akan baik saja! Percayalah-" katanya

Dan aku kembali menangis bahkan sampai mengeluarkan suara.

"Heyy, gaperlu nangis cantikk-" dia melepas pelukan dan mendongakkan wajahku utk menatapnya

Story of my life (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang