Copyright2015@Anita_ pardais
****
Lagu untuk part ini Incurable Disease by. Navy feat Kebee.
Coba dengerin deh lagunya. Enak banget.
Rasykal tau kalo Oliv diantar Angga dari rekaman CCTV kantor. Kalo penyebab Rasykal menuduh Oliv nggak jujur soal Angga yang nyebapin Rasykal curiga coba baca lagi part 3 sama part 23.
****
Aku menyeret langkah, berjuang melawan rasa letih sebagai imbas dari beban fikiran yang membuatku tak bisa mendapatkan tidur yang nyenyak tadi malam. Menuju dapur. Tempat di mana aku bisa mendapatkan secangkir kopi pahit sebagai pelarian.
Berkutat dengan gula dan kopi serta air panas akhirnya aku mendapatkan minuman yang kuinginkan. Asap putih tampak mengepul dari dalam gelas keramik yang menampung cairan pekat itu.
Terdengar langkah kaki mendekat dan sesaat kemudian tampaklah wujud dari suara langkah kaki itu.
"Are you oke?" Noel mengambil duduk di hadapanku.
Pandanganku tak teralih dari cangkir kopi di depanku.
"I am fine, thank's. And you?"
"Fine too. Kenapa kita jadi saling nanyain kabar?"
"Kau dulu yang mulai."
"Apa itu?"
Tanpa melihat Noel aku tau kemana pertanyaannya dan aku juga tau dia mengatahui jawaban dari pertanyaannya sendiri.
Tapi aku tetap menjawabnya.
"Kopi," ucapku datar. Aku mengangkat cangkir kopi dan meniup permukaannya yang mengepulkan asap panas beraroma khas.
Tapi belum juga bibirku menyentuh minuman itu tau-tau cangkirku sudah berpindah tangan.
"Kau belum makan dari semalam. Kalo kau minum ini ntar asam lambungmu naik," ujar Noel sambil membawa cangkir kopiku kehadapannya. "Lagian seumur hidup kau nggak pernah minum kopi."
Aku diam tak membalas omelan gadis cerewet di hadapanku ini dan hanya memandanginya dengan kesal. Hilang sudah kesempatanku menikmati rasa pahit dari kopi yang konon katanya nikmat.
Noel telah merampasnya. Kejam!
"Kau kerja hari ini?" tanya gadis itu setelah meminum seteguk kopi milikku tanpa rasa bersalah sedikitpun. Aku semakin kesal melihat wajah penuh nikmatnya.
"Kenapa aku mesti nggak kerja," aku balas bertanya datar.
"Ya udah. Mandi sana biar aku masakin nasi goreng."
Aku masih menatap Noel dan gadis itu balas menatapku sambil tersenyum. "Mandi. Dandan yang cantik karena wajahmu kaya vampir."
"Ya. Dan sebentar lagi aku akan meminum darahmu karena kau merampas kopiku."
"Kau menjijikan." Noel bergidik sengaja menatapku dengan wajah ngeri.
Aku lalu beranjak dari dudukku. "Rawitnya sepuluh!" ujarku sebelum masuk kekamar mandi yang menyatu degan dapur ini.
"Oke," sahut Noel dengan sepenuh hati tapi tentu saja dia tidak sungguh-sungguh dengan ucapannya itu. Sebab mana mungkin saat ini dia tega membuatku sakit perut setelah menyantap nasi goreng buatannya. Meskipun dulu dia pernah membuatku harus menahan sakit melilit dan berkali-kali mesti bolak-balik masuk WC.
Aku tidak bisa makan pedas. Lauk favoritku adalah kecap. Dulu seseorang pernah berkata akan membelikan aku pabrik kecap seolah sesuatu yang disebutnya pabrik itu adalah sebuah benda yang bisa dibeli di supermarket.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fine,I Love U (Complete)
RomanceOlivia merasa dirinya jauh dari sempurna. Kulitnya gelap dan wajahnya tak menarik. Walaupun ada yang mengatakan kulitnya eksotis dan wajahnya manis seperti artis India Pooja Sharma, tapi dia tak percaya. Lalu bagaimana jika Rasykal yang nyaris semp...