Just Me

20 0 0
                                    

Aku merasa sendiri hari ini. Kemarin, semalam, dan sebelumnya.
Tak pernah lagi ku rasakan hangat pelukan ombak di pantai itu. Dan ku lewatkan saja tarian angin yang menggerak kan nyiur.

Di pantai itu,
Aku selalu ingin meniduri pasir putih yang hangat.
Rela di mandikan terik matahari.
Aku bebas !

Seperti biasa, aku sendiri.
Tanpa ada yang menggenggam tangan ku.
Menggandeng ku menyusuri tepian pantai.
Tak ada yang memelukku disaat aku jatuh.
Tak ada yang mendengar tertawaku, juga tangis ku.
Aku hanya sendiri disini.

Aku memilih untuk meninggalkan pantai ku
Aku merasa, aku bukanlah aku,
Aku telah hilang entah di mana.
Hampir tak pernah aku merasakan ketenangan.
Meniti jalan baru dengan pahit manis nya kesendirian ku.

Aku berfikir, ditempat ini mempunyai musim baru. Ya musim baru, MUSIM GUGUR

Di siang hari,
Ku tinggikan kepala, mendung hitam berkuasa disana
Ku tadah kan wajah ku ke bumi. Guguran daun menghujani ku dengan angin semilir.
Ntah apa yang ku rasakan saat itu, seperti kehilangan diri sendiri.
Aku yang hakiki, pergi bersama kesendirian.

Malam nya,
Ku lihat langit selalu hitam, dengan bulan penuh kemerahan dan aku anggap itu menyeramkan!

Aku jauh dari jangkauan fikiran manusia.
Terisolir dunia ku sendiri.
Berdiam statis jalan di tempat.
Yang isinya hanya ada aku.

Sabarlah raga kosong!
Raga kosong tanpa jiwa!
Terkulai kaku bagai robot yang digerakan manusia.

Sekali lagi, kau butuh bersabar.
Sabarlah dengan sendiri mu itu.
Nantikan dengan tabah, tangan lembut yang mampu menggenggam tangan mu dan bukan menggeret mu kasar.
Nantikan dengan ketulusan, tawa yang mengisi hidup mu.
Nantikan dengan harapan, pelukan hangat yang mampu menenangkan resah mu,                      dan bukan menyakiti mu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hanya Aku Tanpa Dia dan MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang