#AuthorPOV
Keesokan harinya, Lelaki tampan berparas Lucu ini sedang sibuk dengan kucing kesayangannya. Bahkan kucing yang ia syangi pun ia kasi nama Aprilly.
"Prill,, lo kemana sih?tumben banget gak sms, Line, Whatsapp, BBm gue.. Gue kangen tau sama lu..!!" Dumel umay kepada kucing yang sekarang ada dipelukannya. Yah!! Hari ini umay seperti orang gila, ia curhat kepada binatang. Yah itu semata mata untuk meluapkan segala hal dilubuk hatinya.
Umay meraih ponsel disebelahnya, ia benar-benar sangat rindu kpd Sosok Aprilly, meskipun baru satu hari.
Haii Bocah.. Jahat lu cuekin gue sekarang.
Isi pesan Umay. Tak lama kemudian handphone nya berbunyi.
Sepertinya balasan dr Aprilly.Umay, ini tante!! Kamu bisa kerumah sakit sekarang??nanti tante jelaskan.
"DEGGGG"
Tiba-tiba jantung umay berhenti sejenak melihat balasan Sms dr Aprilly, bukan tapi Prilly mamanya.
Iya tan bisa,, sebentar lagi saya sampai kok!! Rumah sakit mana tan?
Rumah sakit Medika.
Langsung saja umay berlari menuju mobilnya, ia tak perduli dengn pakaian nya hari ini yang hanya menggunakan clana selutut dan kaus hitam polos.
Kekhawatiran terngiang dibenak Umay.
Kecepatan mobil ia full kan ia tak perduli yang jelas ia tau apa maksud dr mama Aprilly.Tak butuh waktu lama, kini umay sudh berada ditempat parkir rumah sakit. Ia segera memarkirkan mobilnya. Setelah memarkirkan mobilnya ia langsung berlari masuk kedalam rumah sakit. Ia baru ingat jikalau Prilly blum memberi tahu ruangannya.
"Idihhhh,, Oon. Kamarnya gue ga tau!! Sms sms.." dumelnya, segra mengetik sms untuk Prilly.
Ruang mana tan???
Ruang ICU.
Setelah mendapat balasan dr Prilly, umay langsung saja berlari keruang ICU.
****
"Tan??siapa yang sakit??" Tanya umay tiba-tiba, masih dengan nafas terpenggal-penggal. Karna lari.
Prilly bangkit dr duduknya menyepadani Umay. Air matanya menetes lagi-lagi.
Umay semakin heran kenapa Prilly. Apakah ada yang tak beres dengan Aprilly anaknya."Tan??tante knp sih?? Ini,, ini ada apa? Kok pada nangis gitu?? Aprilly mana??" Rutuk umay bertubi-tubi.
Prilly menghela nafas panjang, perlahan lahan ia membuka mulutnya."Aprilly ada didalam may,,!!" Lirih Prilly parau. Diiringi dengan tetesan air matanya yang sedari tadi mengalir.
"Didalem maksudny?aprilly lagi nengokin siapa??" Tanya umay yang masih tk mengerti.
"Aprilly didalam, dia yang sakit.. bukan org lain!!" Campur Digo masih dengan posisi duduknya.
"Deggggg"
Tulang umay serasa runtuh, Hingga kini tubunya kaku. Dadanya sesak mendengar pernyataan dari Digo. Umay terdiam membisu, badannya gemetar.
"Kalian bohong!!" Seru umay, tanpa aba-aba ia langsung berlari memasuki ruang ICU. Tak memprdulikan keadaan sekitar. Yg jelas ia ingin bertemu dan memastikan aprilly baik-baik saja.
"Umay,,," teriak Mereka bersamaan.
"Cklaaaaakkkk".
Umay mematung sejenak diambang pintu. Ia ingin memastikan bahwa itu bukan aprilly. Tetapi, itu faktanya Aprilly.
Umay berjalan gontai menghapiri aprilly yang terbaring lemah di ranjang pasien dengan Alat-alat medis melilit di badannya.
"Woyy,, bocah!! Cemen lo, katanya kuat, katanya lo hebat. Tapi apa?? Pengecut lo.." Hentak umay diringi senyum pahit dipipinya. Suaranya tercekat menahan tangis.
"Ngapain lo disitu?lo sendiri yang bilang kalo hari ini kita mau liat bintang.. tapi lo malh tidur gajelas gitu. Ayo bangun!! Gue nggak suka liat lo tidur kaya gitu.." sambungnya. Alhasil, air matanya menetes. Tak bisa ia pungkiri, hatinya perih melihat Malaikat Cintanya terbaring seperti itu.
Umay menarik kursi yang ada dipinggirnya. Tangannya menarik tangan Aprilly yanh trlihat sangat pucaat. Tangis kosong terngiang ditelinganya sendiri."Ayo bangun!! Lo udah janji sama gur buat liat bintang. Kalo lo gak bangun. Gue bakal benci sama lo.. hehh.. Bukannya lo sendiri yang bilang kalo janji nggk boleh diingkari karna janji adalah hutang. Tapi lo ingkari janji lo.. Hiks!!" Isak Umay. Semakin menjadi-jadi ia smkin mngratkn pegangN tangannya.
"Gue mohon lo bangun Prill? Gue sayang sama lo, gue nggak mau liat lo kaya gini.. Bangun prill.. bangun!! Gue janji sama lo gak bakal dingin lagi sama lo,, gue janji nggk akan bentak-bentak lo tapi plis lo bangun..!! Prill lo dnger gue kan.. Hiks..hiks!! Bangun Prill,," Lirih umay. Isakannya mulai terdengar. Tak perduli jika suster sudah menyuruhnya keluar. Yang ia butuhkan saat ini hanyalah Aprilly bangun.
"Maaf mas!! Jam besuk sudah habis. Mas silahkan keluar!!" Ujar suster.
"LO BISA DIEM GK!!" Hentak umay. Menatap tajam suster disampingnya hingga ketakutan.
Prilly, digo, Ali, dan Zidan yang mendengar teriakan umay langsung masuk kedalam ruangan.
Ali langsung menarik umay, mencoba menenangkan Umay.
"Kamu nggak boleh kaya gitu, Aprilly nggak seneng dgr orang teriak-teriak kasar gitu.." jelas Ali, merangkul umay keluar dr ruangan.
Prilly dan anak-anak lelakinya, hanya menatap nanar umay. Mereka kasihan dengan Aprilly begitu juga dengan Umay.
Digo berjalan menghampiri Umya, ia merangkul umay dengan tulus. Air matanya keluar. Baru kali ini ia melihat seorang lelaki begitu peduli dgn adiknya.
"Sabar bro!! Doain yang terbaik aja..!!" Lerai digo, diiringi dengan fake smille nya.
####
Haaiii haiii gaje yah???